Bab:01

41 5 0
                                    

   
   
    prisilia pov

Aku terbangun dari tidurku saat matahari menyinari keseluruh inci wajahku aku terbangun melihat ciptaan tuhan yang begitu nyata untukku

Tiba-tiba suara ketukan pintu mengedarkan lamunanku

"Dek,bangun sayang udah pagi nihh
  Kalau nggak bangun mama pukulin kamu yahh.."sebal rasanya mendengar ocehan mama tapi akupun tak bisa menolak perlakuan mama padaku.

"Iya mama sisil bangun nih.."akupun membuka selimut yang menutupi setiap jengkal tubuhku walau rasanya sangat berat membuka mataku yang masih tertutup rapat untuk kembali ke guling kesayanganku lagi.tapi hal itu ku urungkan kembali membuatku berfikir'Pasti mama akan datang mengomeliku lagi bikin kepala pening saja huffft'katanya saat sedang menurunkan kakinya di atas lantai dan memakai sendal kesayangannya yang berwarna biru langit kesukaannya.

Saat mama keluar dari kamarku akupun bergegas untuk mandi,tidak butuh waktu lama untuk aku  mandi dan memakai seragam sekolahku akupun bersiap untuk turun kebawah

Autor pov

S

aat menuruni tangga prisil melihat kedua orang tuanya yang sedang sarapan bersama sesegera mungkin dia pun langsung berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa

"Pagi mama,pa."sapanya kepada kedua orang tuannya yang langsung di beri senyuman simpul kepada wanita paruh baya siapa lagi kalau bukan mamanya yang bernama karina mahendra misfa.prisil pun langsung duduk pada tempat dimana biasanya dia sering duduk sambil melahap makanan yang di hidangkan diatas meja

"Pagi juga sayang"kata sang ayah yang bernama aryo hilmi radtya maruf tersebut sambil menyunggingkan senyum khas seorang ayah tak di pungkiri lagi bahwa ayah prisil sangat menyayangi anak bungsunya itu

Tak lupa pula prisil menyapa sang kakak.yah walau ia tahu bahwa kakaknya yang bernama fajar itu akan menjawab dengan gumamaannya saja.

'

pasti kak fajar nyahutnya cuman hmmm doang pasti'katanya dalam hati sambil mengerutkan bibirnya

Melihat adiknya yang begitu cemberut mendengar jawabannya,fajar pun segera menyunggingkan senyumnya agar dapat menyenangkan adik kecilnya itu

"Iya dek,pagi juga"jawabnya sambil mengusap rambut adiknya itu sayang
Tanpa disadari pun prisil yang sedari tadi di perlakukan sayang kepada kakaknya langsung memeluk kakaknya.

"Tumben adik kakak itu akur biasanya beihhhh seperti kucing dan tikus saja"kata mama karina sambil tertawa terbahak bahak melihat kelakuan anak-anaknya itu.

"Ihhh mama bisa saja kak fajar tuh yang perlu di ketawain bukannya sisil hhh"sisil mengkerucutkan bibirnya.melihat itu ayah aryo langsung tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan anaknya sedari tadi.

Sarapan pun langsung berubah dengan sangat tenang ibarat keluarga harmonis

"Udahan ahh yuk cepet dek,entar kamu  telat lagi lo.."

"Iya kak.iya"sesegera itu prisil mengambil tas dan juga bersalaman dengan kedua orang tuannya

"Mama,pa,sisil berangkat dulu yah..kak cepatan dong minum susunya setelah itu kita berangkat katanya tadi suruh aku cepat-cepat"

"Iya dek tunggu donk"setelah itu fajar pun bergegas mengantarkan adeknya. Tak lupa pula ia menjabat tangan kedua orang tua yang membesarkannya mereka pun pergi meninggalkan orang tuannya yang sedang sarapan.

Saat keluar dari rumah mereka pun pergi menuju tempat garasi mobil dan siap untuk berangkat dan menuju kesekolah prisil.

Didalam mobil mereka tampak sangat akur sambil memutar radio didalam mobil tak lupa pula prisil ikut menyanyi saat lagu tersebut diputar melihat hal itu fajar hanya bisa menggeleng melihat kelakuan adiknya itu yang begitu kekanakan padahal prisil tergolong sudah cukup remaja dalam hal ini.

****

Sesampainnya di sekolah prisil pun langsung menuruni mobil dan menutup pintu mobil tersebut sambil berkata.

"kak duluan yah..gih sana mulai kerja sama papa,nanti diomelin lagi loh"sambil terkekeh pelan

Melihat itu fajar pun langsung menatap tajam adiknya prisil dan lalu mengangguk"iyahhh"
jawabnya datar

Fajar pun pergi meninggalkan prisil yang masih terkekeh dengan menahan tawannya.

                   
         

My Boyfriend Is Perfect To Be My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang