tiffany 3

330 15 0
                                    

Pagar besi sekolah sepertk menyala di timpa cahaya pagi ini yang diat warna gelap.

Setibanya di kelas tiffany teringat pada kamarnya yang juga berdinding beton, sam seperti kelas ini. Tepatnya tempat dia mendapati kesedihan tadi malam.

Hal itu membuat dirinya susah berkonsentrasi di jam  pertama. Benar rasa sedih menggeliat hatinya.berkali kali ia mengepalkan tanganya di bawah meja. Melani yang merupakan teman semejanya memperhatikan tingkahnya itu. Senenarnya temanya  ingin menanyakan perihal kepalan tangan tifany. Sebagai gantinya dia mengingatkan tiffany kalau mereka harus mengerjakan tugas "fany, ayo kamu kerjakan tugas di papan tulis itu.  Buat satu puisi bertema apa saja."

Tiffany hanya mengangguk. Lalu dibacanya pelan tugas di hadapanya. Karena otaknya cerdas, maka tak sulit mengerjakan tugas itu, ya tiffany adalah siswa yang cerdas.dia selalu berada di peringkat tiga besar. Tapi karena dia terlalu menggemari iqbaal, ibunya khawatir prestasi belajarnya menurun. Padahal ibunya ingin sekali anaknya mendapat peringkat pertama. Ya maksud ibunya adalah demi kebaikan fany

Kini, sebuah puisi karyanya sudah selesai.

Sebuah masa

Tampaknya benar, inilah

jalan buntu itu

Ada pintu kukuh

mengadangku 

Tanpa ragu tak ada celah

Tak ada pula udara

berembus gagah

Seantero jalan ini benar

benar tamaram menyulam

Suram

Tak ada eofaria apalagi

Jingkrak pesta pora

Lalu seketika kudengar

langkah muda lirih suaranya

Jauh berada dari gedebug

Benda berat yang jatuh di

Tanah

Seakan langkah itu sedang

Bercakap rendah tapi

Getaranya kuat

Mendedakan bibir, rekah

hingga ke dada duka

Namun suaranya tiba tiba

lesab tanpa jejak 

Yang tinggal hanyalah

tangan tangan tembaga

memecah kebekuan hari,

bersama hati yang mengadah

           ***

Melani ikut membaca puisi itu

"Kamu memang hebat membuat puisi fany. fany"

"Ah biasa saja. Soalnya puisu memang hobi ku. Jadi, tidak sulit bagiku membuat puisi apa saja." Tiffany merendah.

"Itu yang ku suka darimu. Kamu pintar, tapi tetap rendah hati."melani memujinya

✔jangan lupa kasih bintang dan commen ya teman teman

🖋salam penulis amatir



DEAR CJR ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang