Cincintanometer

94 2 3
                                    

"Ini siaga sepuluh!!" Lelaki berambut keperakan itu tampak panik setelah mendengar laporan menterinya terkait jumlah penduduk yang stagnan, bahkan cenderung menurun. Ini gawat! Dengan negara yang begitu luas, tapi penduduk yang sedikit, bahkan jika kau buat perbandingan bisa jadi 10:1. Bukankah ini suatu bencana? Kakinya berjalan tak tentu arah. Kepanikannya semakin menjadi.

"Dampak terburuk?" Ia mulai bisa mengendalikan kepanikannya. Didudukkan kembali tubuhnya di kursi kebesarannya.

"Penduduk negari ini.. bisa punah, Pak!" Wajah menteri yang masih terlihat muda itu ditekuk. Ini bencana nasional. Dan petinggi negara mana yang ingin penduduknya punah, habis, tak bersisa? Bisa-bisa negara mereka suatu saat nanti tinggal nama di buku-buku sejarah di.. negeri orang tentunya -kan, warga negara ini sudah punah. Bah, itu buruk sekali Bung!

"Aku tahu ini akan terjadi," tangannya memijat bagian kepala, "dan cobalah hubungi orang-orang yang bisa menangani ini. Orang-orang yang mengerti tentang penyebabnya, pencegah kepunahan, dan apapun itu. Kau pasti tahu siapa saja yang harus kauundang. Kalau perlu kauundang pakar cinta untuk datang ke rapat besok."

"P-p-pakar cinta, Pak? Apa saya tidak salah dengar?" Wajah menteri yang masih terlihat muda itu seakan tak percaya dengan apa yang diungkapkan lelaki tua yang sangat dihormatinya. Bagaimana mungkin orang yang selama ini terlihat realistis, memakai logikanya, lebih percaya pada tentara penabur garam di udara dari pada pemanggil hujan, sekarang percaya pada pakar cinta? Bagaimana mungkin??

"Iya. Pendengaranmu masih sangat baik. Sekarang kamu persiapkan semuanya!"

Menteri yang wajahnya masih terlihat muda itu bergegas meninggalkan ruangan. Ini gawat! Jangankan pakar cinta, bisa-bisa penyihir pun akan di percaya untuk menaikkan jumlah penduduk negeri ini. Menaikkan minat pemudanya pada cinta. Dan menurunkan minat penduduknya pada kehidupan yang 'menyesatkan' sampai-sampai mengancam keeksistensian manusia di negeri itu.

"Sepertinya di seluruh bagian dunia ini, hanya aku kepala negara yang pusing bukan karena ekonomi, kasus korupsi, perang, pendidikan. Sepertinya di seluruh bagian dunia ini, hanya aku kepala negara yang pusing karena masalah penduduknya yang malas menjalin hubungan percintaan. Sepertinya.."

***

"Inilah masalah besar kita 'Kepunahan Penduduk Negeri' ini, dikarenakan tingginya minat penduduk memenuhi kebutuhan hidup mereka tanpa ada beban yang ditanggung. Kantor pernikahan mencatat hanya satu orang yang menikah dalam satu bulan. Dan kantor perceraian mencatat ada dua sampai lima orang yang bercerai dalam satu bulan. Angka yang.. fantastis."

Menteri yang wajahnya masih terlihat muda membuka rapat. Seluruh ruangan penuh dengan orang-orang yang ahli dalam bidangnya, selain itu terdapat beberapa perwakilan dari penyebab nyaris punahnya penduduk negeri ini.

"Terimakasih atas kehormatannya karena saya bisa berada di forum ini. Dari kacamata seorang pakar cinta, dalam masalah ini saya mengindikasikan bahwa penduduk negeri ini mengenal cinta sebagai hal yang membingungkan. Kebingungan menemukan pasangan yang sesuai, ketakutan, dan gaya hidup. Tapi saya rasa gaya hidup adalah faktor utamanya. Karena sekitar 80% penduduk negeri ini berkecukupan. Inilah yang membuat roman picisan tidak lagi digandrungi. Datar. Terlalu banyak kesamaan."

Seluruh hadirin rapat mengangguk. Setuju. 

"Maaf Pak Menteri, saya masih tergolong anak muda, bolehkah rapat darurat ini lebih bergaya anak muda, maksudku yang kita bicarakan adalah masalah seperti ini."

"Baiklah anak muda, kau pasti punya alasan mengapa kau kaya di usia muda dan enggan mengencani satupun wanita. Atau kau berminat mengencani seorang-"

"Baiklah Pak, ralat sedikit, aku kaya bahkan dari sebelum aku lahir, yeah, itu kekayaan orangtuaku, dan sialnya saat aku campur tangan di perusahaan, kekayaan itu menjadi tak terbendung. Dan hey, nyaris semua orang di negeri ini kaya. Jadi, kenapa hanya aku yang dipermasalahkan?" Wajahnya memerah tak terima. 

CincintanometerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang