Daisy yang sedang merapikan seragam sekolahnya dan bersiap untuk berangkat menuruni tangga rumahnya dan menuju ke ruang makan.
"Hai bun, yah"sapa Daisy.
"Hai sayang, "balas orangtuanya.
"Bun, Daisy pulang telat ya soalnya mau jalan bareng temen bentar"izin Daisy.
"Temen?cowok?aduh anak mama udah bisa pacaran yah, cie udah gede"goda Rida yang jelas adalah bundanya Daisy.
"Apasi bun, Daisy mau jalan bareng Sandra sama April doang, Daisy masih jomblo bun"jawab Daisy.
"Ouh jomblo berarti pernah dong pacaran, hayo" goda Rida lagi.
"Udah bun kasian Daisy nya risih noh"ucap Gilang ayahnya Daisy.
"Aelah yah, ganggu aja ih"protes Rida.
"haha, yaudah deh Daisy berangkat dulu"pamit Daisy.
"Sayang ayah anter ya"tawar ayah
"Yaudah ayo yah" ajak Daisy.
"Bye bun"ucap Daisy melambaikan tangan.
Mobil ayahnya pun udah sampai ke depan gerbang sekolahnya yaitu SMA Khatulistiwa.
"Oke yah, aku masuk dulu"pamit Daisy.
"Yaudah, selamat belajar anak ayah yang jelek"goda Gilang.
"Kalau aku jelek, berarti ayah juga jelek dong"jawab Daisy.
"Oh iya, yaudah ganti deh, selamat belajar anak ayah yang cantiknya gak kalah sama bunda"ucap Gilang.
"Hm, yaudah bye yah"ucap Daisy sambil berlari meninggalkan mobil ayahnya.
•~•~••~~•~•~•~
"Pagi sy"sapa Sandra teman sebangkunya.
"Oi pagi juga, hari ini jadi kan kita ke Mall?"tanya Daisy sambil menaruh tasnya.
"Jadi dong, sekalian nonton bioskop ye sy"ajak Sandra.
"Uhm yaudah deh, tapi April ikut kan?"tanya Daisy.
"Bocah itu gak bisa di tinggal sy"jelas Sandra.
"Haha, iya iya"jawab Daisy terkekeh pelan.
"PAGI BEB"teriak seorang cewek yang bikin Sandra dan Daisy kaget.
"Eh pril, suara lo bisa di kontrol gak sih? budeg nih telinga gue!"ucap Sandra yang kesal.
"Gak"jawab April tanpa dosa.
"Udah san, sabar, gue gak mau terjadi pertumpahan darah di sini"ucap Daisy alay.
"Alay lo sy"ucap Sandra sinis.
"Santuy buk, santuy"ucap Daisy yang ketakutan.
"Santuy, santuy pala lo botak"ucap Sandra kesal.
"Pala gue gak botak, masih ada rambut kok san" jawab Daisy polos.
"Lah? Ini kenapa jadi kalian yang gelut?"tanya April yang daritadi melihat perdebatan Sandra dan Daisy.
"Tau tuh Daisy, ngajak gelut mulu kan tadi gue tuh maunya gelut sama lo pril" jelas Sandra.
"Aelah salah gue nih?yaudin gue minta maaf deh"ucap Daisy besar hati.
"Udah gak perlu, gue bercanda kok, hahaha"tawa Sandra pecah seketika.
"Haha garing"ucap April tanpa ekspresi tidak kalah dengan muka datarnya si Daisy.
Tet....Tet...Tet.....

KAMU SEDANG MEMBACA
DIGRATA
Novela Juvenil"Waktu bisa menjadi alasan mengapa aku bisa mencintaimu." [Okt 2018] Story by Enggal Faradiva