Rindu

165 11 2
                                    

Ana menunggu jingga pulang di stasiun kota,
ana menunggunya dengan sejuta rindu yang telah ia tabung Sejak lama.
Keluarlah sosok tersebut,ia tersenyum lebar kepada wantita itu.
wanita itu lari diiringi tangis Bukan karna ia sedih,rindu nya yang tak kuat menahan tangis.wanita itu mendekapnya kencang seakan lelaki ini tak boleh pergi dari pelukannya.

"Kenapa kamu ga bilang aku,kalau kamu mau mendaki,aku takut jinggaaa!"ujar ana untuk jingga

"Takut?kenapa takut?"tanya jingga

"Aku takut kamu pergi Dari hidupku,aku sudah nyaman denganmu,tak ada senyum yang selalu membuatku semangat disekolah saat kemarin-kemarin"

Jingga tertawa lalu tersenyum

"Ana,Aku tidak mungkin pergi darimu.
kamu adalah semesta bagiku.kamu layaknya senja karna itu aku mencinta,aku Adalah pecandu;pecandu senyumanmu,pelukanmu, tawamu,dan sekaligus dirimu.
aku sudah berjanji pada hidupku,aku tidak akan meninggalkanmu kecuali tuhan yang mengambilku,jangan lupa itu."

Lalu ia tersenyum,ia peluk erat wanita itu.
seakan dia tidak akan melepaskan dekapannya.

Keesokan harinya jingga menjemput ana untuk berangkat sekolah menaiki vespa itu

"Sudah siap?"tanya jingga yang sedang menyalakan vespa itu

"Yuk" jawab ana dengan semangat

Mereka berdua berangkat,jingga memutar gas padahal vespa itu tidak di desain untuk melaju kencang,tetapi karna telat yang terlalu mendesak,vespanya dipaksa untuk ngebut.
Sampai disekolah,ana menyuapi jingga sepotong roti.

"Kamu lagi nulis apa?" Tanya ana penasaran

"Ini untukmu tetapi kamu tidak boleh melihatnya,suatu hari akan ku tunjukan tetapi tidak sekarang."jawab jingga

Sepulang sekolah,jingga menunggunya di parkiran.mengantar wanita itu pulang,wanita itu menaiki vespa tersebut lalu ia berkata

"Jingga,aku belum mau pulang,aku ingin jalan-jalan,boleh?"

"Boleh,kamu mau jalan-jalan kemana memangnya?"tanya jingga

"Melihat diriku diatas awan"jawab ana dengan tersenyum sedikit ingin tertawa

"Haha,baiklah kita ke kota saja oke?"ujar jingga dengan tersenyum riang

"Okeeeee"dengan semangat jawab ana

Lalu mereka mengelilingi kota,ia pergi kesebuah tempat,agak tinggi dan langit senja sangat indah terlihat dari kejauhan.lalu ana berkata sambil bergandengan dengan jingga

"Jingga,terimakasih.
Sebelum bertemu kamu aku meredup.
Setelah aku bertemu denganmu,aku merasa sangat hidup.
Aku menyayangimu,jingga"ucap ana

"Sama-sama ana,aku yang harus      berterimakasih,sebelum bertemu denganmu
Aku ada dalam gelapnya semesta,seakan-akan kamu menarikku secara perlahan.
Dan kamu berhasil,kamu menuntunku dengan cahayamu
Aku menyanyangimu ana,selalu."

Lalu senja terasa sangat hangat,dan disaat itu bibir mereka berdua bertemu dan saling melebur.

SEGALA RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang