Part 3

440 58 11
                                    

"bangun sayang, kau harus segera ke sekolah"

"sebentar lagi mom, selalu saja mengganggu tidurku "

"ck.. Hansen cepat bangun, kau bisa terlambat sayang, astaga"

Hansen, jagoan kecil nya yang selalu menjadi penyemangat saat semua terasa berat bagi sooji, menjadi salah satu kekuatan saat saat kehancuran hidupnyaa, permata yang akan selalu dilindungi olehnya,

"yes ma'am.... Ucapan selamat pagi yang indah" lalu beranjak turun dari ranjang empuknya, mengambil handuk kecil yg tergantung kemudian masuk kekamar mandinya.

Hansen yang beberapa bulan terakhir menjadi namja yang sangat mandiri, padahal sooji selalu memanjakan putra kecilnya, entah darimana Hansen belajar hal ituu, tetapi sooji selalu bersyukur, setelah selesai menyiapkan perlengkapan anaknya, kemudian bergegas menuju dapur membuat sarapan.

"cepat habiskan sarapanmu, atau kau akan terlambat sayang"

"arraseo mom" Jawab Hansen cepat atau ibunya akan mengomel lagi, entah kenapa ibunya itu suka sekali mengomel, ckk.

"hari ini aku dijemput dad saja mom"

"kenapa?" Tanya sooji dengan kening berkerut "

" mom selalu saja terlambat menjemputku, aku bosan kalau harus menunggu lagi mom, jadi hari ini biar dad saja yg menjemput"

"tapi Hansen.. Baiklahh, mom akan minta tolong dad menjemput nanti, cepat habiskan susu nyaa dan kita berangkat "

Aku memang harus bekerja, kebutuhanku dan Hansen tidak sedikit, walaupun ayah dan ibuku akan dengan senang hati membiayai kehidupan kami, tetapi aku tidak mau selalu bergantung pada kedua orangtuaku, bagaimanapun aku harus bisa menghidupi Hansen putra kecil ku, terlebih lagi kehidupan di Paris tidak bisa dikatakan murah, itu yang membuatku harus bekerja keras agar bisa bertahan hidup disini. Hal ini lah yang sering membuat Hansen protes karna waktu kebersamaan kami terbatas, pagi hari Hansen akan pergi ke sekolah, sedangkan aku mulai bekerja, siang hari aku menjemputnya di sekolah kemudian Hansen akan menemaniku bekerja atau dirumah dengan bibi pengasuh, bisa dikatakan waktu ku seutuhnya dengan Hansen adalah saat malam hari.

"Hei kau melamun darl"

"Astaga kau membuatku terkejut oppa, tidak bisakah mengetuk pintu terlebih dahulu " sungutku ketus

" Aku sudah beberapa kali mengetuk pintu ini kalau kau ingin tau, tapi tak kunjung terbuka gadis manis, dan kata sekertaris mu kau di dalam, jadi aku masuk saja dan mendapatimu sedang melamun, ck".

"siapa yang kau sebut gadis sebenarnya? Kalau itu aku maka kau salah besar oppa, karna Hansen adalah putraku jika oppa lupa!, jadi katakan kenapa oppa kemari di jam kerja seperti ini? "

" Aku hanya merindukanmu Ji"

"Berhenti menggombal oppa, aku bukan remaja lagi, dasar perayu ulung "

" ahaha.. Dan kau gadis yang tidak pernah mempan dengan rayuanku omong omong "

" Berhentilah menyebutku gadis oppa astaga"

" Okey-okey jangan keluarkan taringmu darl, aku hanya ingin mampir kemari sebelum menjemput putra tampanku Ji"

"Maaf merepotkan mu terus oppa, aku tidak.."

Kriiinggg

"jawablah telponmu dulu Ji, aku harus segera menjemput Hansen atau aku terlambat dan dia mengamuk, kalian berdua benar benar mengerikan kalau sudah mengamuk, okey aku pergi"

"hati-hati oppa" Aku mengucapkan nya setengah berteriak, sangat menyebalkan. Kemudian menjawab telfonku yg sedari tadi tidak Berhenti berdering, "Hemm.. Ada apaa? Aku sedang bekerja"

"kau selalu bekerja ya nona, sampai tidak ingat negara mu sendiri"

"Aku sibuk Jung, jadi katakan ada apaa?! "

" kapan kau pulang ke Korea, ini sudah 6 tahun Sooji"

"Nanti Jung, nanti, aku hanya belum siap"

"Kau juga mengatakan nanti beberapa tahun yang lalu, aku mengingatkan nona, kau bahkan tidak datang saat pernikahanku, sahabat macam apa kau ini?! "

" Maafkan aku Jung, sungguh"

"Dengar sooji, masalahmu bukan denganku,  jadi jangan menjadi egoiss, keuno "

Soojung mengakhiri pembicaaraan via telfon kami, aku tau Soojung marah karna aku bahkan tidak hadir saat pernikahannya dengan minyuk, aku cukup sadar bahwa Soojung tidak ada kaitanya dengan masalahku, aku hanya belum siap dengan semuanya, ck sial aku menjadi emosional sendiri, aku menutup buku design ku, hilang sudah semua imajinasiku, memutuskan pergi keluar sekedar membeli kopi untuk menenangkan pikiranku, orang bilang bahwa kafein bisa meredakan stress.


                                      ***

Hari ini berlalu begitu saja, Hansen yang merajuk dan Soojung yang marah, seakan semuanyaa berkomplot untuk membuatku sakit kepala, aku memutuskan untuk berendam air hangat, mungkin bisa sedikit membuat tubuhku rileks, dan segera menemui Hansen dan melakukan segala cara agar Berhenti merajuk kepadaku.

" Hai sayang, sedang apaa hemm?"

" Mom tidak lihat, aku sedang menggambar" okey Hansen benar benar marah, persis seperti seseorang saat sedang marah, selalu saja bisa mengintimidasi, sial.. Kenangan masalalu benar benar masih ku ingat dengan jelas, 6 tahun waktu yang lama bahkan belum cukup untuk membuatku lupa, luka yang setiap harinya semakin dalam.

"Hansen marah dengan mom? "

" Tidak mom "

" Lalu Hansen kenapa?"

" Hansen hanya ingin pulang mom, bisakah? "

" pulang kemana maksud Hansen? İni rumah kita sayang "

" tidak mom, rumah kita di Korea, bukan disini, Hansen tidak mau disini lagi, Hansen mau pulang " Hansen turun dari kursi belajar nya kemudian masuk ke dalam selimut dan menutup diri sepenuhnya.

" Hansen ayolah jangan seperti ini sayang, maafkan mommy hemm? " tidak ada jawaban, selama ini Hansen tidak pernah rewel seperti ini, bahkan saat sakit pun Hansen tidak pernah rewel,




Bersambung.....

Yuk tebak tebakan, siapa sihh daddy nyaa Hansen, terus dad yg di Paris siapa? Oiya cerita ini nanti flashback yaa, jadi jangan pada bingung kok dari masa sma tibatiba sooji udah punya anak, gimana nanti proses sooji punya anak bakalan ada di flashback, soo tungguin aja gimana kelanjutanya yaa guyss, maaf kalo adaa typo, kritik dan Saran bisa banget nih diketik dikolom komentar, dan jangan lupaa tekan bintang nya, maaf jugaa update lama banget yaa guys, tetiba ide cerita ilang gituu ajaa, dan nunggu hidayah tapi ga dateng dateng, kebetulan jugaa ini gabisa bobok jadi yaudah dehh lanjutin ajaa daaaannn alhamdulillah kelar dong cerita nyaa 1 part, okey sekian curhat nya, sorry kepanjangan.

Bonus pict Hansen dibawah ya guyss, aku pake visual nya David janssen, terinspirasi gituu dari cerita kak Desi_LKim suka banget kak, makasihh yupss,

Mirip siapa guyss ini?

Sekian, salam sayang
0.56 WIB

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reditus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang