puisi kedua
"nona cari yang mana?"
mulut sialanku nekat bertanya menginjak hari kelima.decitan sepatu kucelmu kian menjadi irama candu di telingaku dari hari ke hari.
kau masih datang dengan wajah bingung lagi murung.
mencari sesuatu tapi selalu keluar kembali dengan tangan kosong.jarak terlampau dekat.
membuatku sadar kamu termasuk lukisan paling memukau yang telah Tuhan ciptakan.
"ah? maaf sebelumnya. aku sedang menunggu seseorang, dia berjanji akan menemuiku di sini."
menunggu siapa, sih?
pangeran tampan berkuda putih?
usah repot memimpikan yang fiksi,
padahal aku yang jelas ada.tapi, sekali lagi.
tetap tidak bisa kuutarakan pertanyaan serta pernyataan itu.
karena, sekali lagi,
aku bukan siapa-siapa.lalu kubiarkan lagi,
dirimu menunggunya.
entah siapa dari antah berantah.
mungkin, dia adalah orang yang berhasil membuat hatimu jatuh.
dibandingkan aku,
yang jelas-jelas hanya sebatas pria kaku.
meskipun, aku lebih baik dari siapapun itu yang sedang kau tunggu
-karena aku tak mungkin tega membuatmu menunggu.sempat tak kukira,
pada akhirnya,
dirimu keluar lagi tanpa mendapatkan apa-apa.
terutama ekspresi bahagia.oleh,
hwhj di bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalimat Tak Butuh Rumah
FanfictionSuatu saat, kita akan bercerita untuk seseorang. Suatu saat, kita akan berani menyusun kata-kata untuk menghidupi seseorang. Meski raga kita mati, puisi-puisi tidak akan pernah kehabisan nyawa bagi mereka yang membacanya. // status: finished featur...