Hanya berisi curhatan, fansgirlingan, dan review berdasarkan sudut pandang amoeba.
Baca aja, barangkali ada yang disuka.
Warning! &%; Koreksi jika saya ada salah informasi. Thx 😘
📌 Update tiap dua hari sekali sampai stock saya habis!
📌 Akan berhe...
~[Dua tahun telah berlalu. Kongpob menjadi ketua hazer dan Arthit bekerja di perusahaan Ocean Electric. Hari-hari Arthit terasa berat saat harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Ia bekerja di luar kompetensi dengan senior yang terkesan kurang ramah. Ditambah, kedatangan Kongpob untuk magang di sana seolah menguji keprofesionalitas kerjanya.]~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Sotus season pertama mendulang kesuksesan luar biasa, kini giliran sekuel mencoba peruntungannya. Berbekal rumah produksi, pemain, dan penulis yang sama, saya cukup yakin bahwa Sotus S ini tidak akan jauh berbeda nasibnya. Karena itulah saya sangat excited sekali menantikan perilisannya. Saya bahkan mencatat tanggalnya supaya tidak kelewatan.
Di episode pertama, saya disuguhi kilas singkat sotus sebelumnya. Saya tahu itu tujuannya untuk mengingatkan saja. Namun bagi saya percuma. Karena, sotus sangat berkesan, jadi bagaimana mungkin saya bisa lupa?
Lalu, masuk ke scene berikutnya, saya dibuat senyum-senyum sendiri oleh Kongpob yang sedang membangunkan Arthit. Sekali lagi, saya memujinya sebagai suami idaman semua manusia. Kebanyakan orang, mereka biasanya jahil dengan pasangannya saat tidur. Tapi tidak dengan Kongpob. Dia sangat sopan dan menghormati Arthit. Bahkan, untuk membuat kekasihnya itu membuka mata, ia harus melakukannya berkali-kali, dengan suara pelan dan meniup telinganya dengan lembut. Tentu saja tujuannya supaya Artit tidak kaget. Tapi percuma, saat tahu sudah siang, Arthit terkejut dengan sendirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini, terutama untuk kalian-kalian yang masih kuliah dan belum pernah masuk ke dunia kerja. Arthit di sini bisa menggambarkan dengan baik betapa kejamnya dunia orang dewasa itu. Ia adalah sarjana teknik industri dan bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang produksi peralatan elektronik. Sekilas, tidak ada yang terlihat salah. Namun, jika ditelisik lebih dalam, kita akan tahu bahwa Arthit ini ditempatkan di divisi penjualan, bukan di bagian produksinya.
