TMOL 01 ~salah masuk kelas

23 7 21
                                    

"Cinta?? Hahaha"

Gerry tertawa terbahak-bahak di tempat duduknya. Bahkan bola matanya hampir saja mengeluarkan air mata dikarenakan tawanya yang sudah berlebihan. Ya laki-laki berwajah tampan itu baru saja mendengar kata "cinta" keluar dari mulut salah satu sahabatnya yang sedang bercerita tentang kekasihnya. Masih dalam tawanya yang belum berakhir, sahabat-sahabat Gerry hanya melongo dan saling menatap ketika menyaksikan reaksi Gerry yang mendekati gila, padahal tidak ada sesuatu yang lucu.

"Lihatlah dia akan segera masuk RSJ" umpat Gio sang pemilik cerita yang telah ditertawakan abis-abisan oleh Gerry sahabatnya.

"Sudahlah Gerry, hentikan tawamu itu" Andre mencoba menghentikan Gerry dikarenakan wajah Gio yang kini sudah sangat kesal.

"Iyah iyah" Gerry menenangkan diri.

"Kau mungkin harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit" ucap Gio dengan wajah kesalnya.

"Untuk apa? Aku tidak sakit" Gerry tampak memasang wajah polosnya, seolah tidak tau maksud dari sahabatnya itu.

"Ada kelainan dalam dirimu. Buktinya mendengar kata cinta, kau akan mendadak menjadi seperti orang gila. Dan ini sudah terjadi untuk yang kesekian kalinya" jelas Gio menguatkan ucapannya tadi.

"Bagaimana mungkin aku tidak tertawa, lucu saja kalian masih percaya akan cinta. Sok-sokan berjuang demi cinta. Cinta itu hoax broo" ucap Gerry yang lagi-lagi di ikuti tawa kecil di akhir kalimatnya.

"Ta.. Tapi..."

"Sudahlah aku ingin tidur di kelas"

Gerry beranjak dari tempat duduknya meninggalkan kantin dan menuju kelas yang tidak jauh dari tempat itu.

"Eh eh.. Kau mau kemana Ger" Hendra mencoba menahan laki-laki itu tapi nihil, sebab Gerry tidak menghiraukan apalagi kini matanya sudah mengantuk sehingga tidak ada yang dapat menghalanginya untuk tidur.

"Astaga, dia salah masuk kelas" ucap gio menatap Gerry yang sudah menghilang dari balik pintu kelas itu.

"Gawat" sambung andre tegang seraya menepuk jidatnya sendiri.

...

Mata Gerry menangkap sebuah meja kosong yang tak jauh dari arah pintu, tempatnya agak berada dibelakang barisan. Langsung saja tanpa memastikan isi kelas terlebih dahulu, dirinya duduk dan merebahkan kepalanya di atas meja dengan berbantalkan kedua tangannya yang disilangkan. Tak butuh waktu lama laki-laki gamer itu pun terlelap dan tak menyadari bahwa seisi kelas sedang menatapnya.

"Hey siapa ini?" teriak seorang gadis yang ternyata sudah sedari tadi duduk di samping bangku kosong itu.

"Dia bukan anak kelas sini kan?" ucapnya lagi dengan nada kesal.

"Hey bangun!" gadis itu menggoyang-goyangkan tubuh Gerry namun percuma, semalam laki-laki itu begadang untuk bermain game makanya dia sangat sulit dibangunkan.

"Astaga.. Ini dia.. Dia Gerry Audrey kan?" ucap salah satu perempuan yang menyadari siapa laki-laki yang salah masuk kelas itu. Beberapa perempuan langsung mendekat seraya menatap Gerry dengan tatapan kagum.

"Ya dia kakak kelas paling tampan di sekolah ini" tambah perempuan lain dengan tatapan tak percaya.

Langsung saja gadis- gadis itu berebutan untuk mengambil foto diri mereka dengan si pria tampan itu yang sedang tertidur pulas. Guwita, gadis yang merasa terganggu karena kehadiran Gerry yang tiba- tiba duduk di bangku Ana sahabatnya hanya melihat aksi para wanita itu dengan menggeleng-gelengkan kepala.

"Seperti tidak ada pria lain saja" gumam Guwita dalam hati.

Keadaan menjadi sangat kacau padahal seharusnya jam itu sudah masuk pada pelajaran selanjutnya. Namun gadis-gadis itu masih berlomba, saling mendorong demi mendapat tempat disamping Gerry untuk bisa berfoto.

"Apa-apaan ini?" terdengar suara dari arah depan pintu. Guwita yang menyadari kehadiran buk Marah langsung memperbaiki posisi duduknya, sementara anak yang lain masih tidak menyadarinya.

"DIAM!!"

Seluruh isi kelas kaget. Gadis-gadis yang sedag memperebutkan Gerry ikut kaget dan kehilangam keseimbangan sehingga mendorong tubuh Gerry ke samping kanan. Gerry yang setengah sadar juga ikut terdorong dan alhasil Guwita yang harus menjadi korban. Guwita terjatuh pula dan ditindih oleh Gerry. Sementara itu mereka yang sedari tadi berisik di kelas justru berpura-pura duduk manis di tempatnya masing-masing.

"Jangan menyentuhku gadis jelek" ucap Gerry yang ditujukkan pada gadis yang kini ada dibawahnya.

"Menyentuhmu? Hey kau yang sudah menindihku. Singkirkan tubuh beratmu ini" ketus Guwita emosi.

"Kau.." belum sempat Gerry mengutuki Guwita, suara wanita paruh bayah berkaca mata itu menggelegar lagi.

"GERRY AUDREY" teriak buk Marah.

Tanpa pikir panjang Gerry langsung bangkit di ikuti Guwita. Seluruh isi kelas menatap mereka dengan tatapan aneh.

"Eh iyah buk cantik" jawab Gerry kikuk.

"Aku yang jelas-jelas cantik malah dikatainya jelek, buk Marah yang gendut dikatai cantik. Dasar buta" umpat Guwita dalam hati.

"Apa yang kau lakukan disini Gerry?" tanya buk Marah dengan intonasi menekan.

"Ya belajar buk, masa boker" jawab Gerry asal.

Seluruh isi kelas langsung tertawa mendengar ucapan ngawur dari Gerry.

"GER..." wajah buk Marah tampak memerah. Sepertinya akan ada yang meledak.

"Eh anu buk" Gerry menggaruk kepalanya seraya memperhatikan seisi kelas.

"Astaga, aku salah masuk kelas" batin Gerry.

"Bukankah kelasmu di ujung sana Gerry?!" ucap buk Marah pelan namun terdengar sadis ditambah tatapan matanya yang melotot ke arah Gerry.

"Hehe, numpang tidur tadi buk. Kelasnya jauh sih" jawab Gerry gugup.

"KELUAR" bentak buk Marah.

"Jangan galak-galak buk, nanti cantiknya hilang" ucap Gerry menggoda gurunya itu.

"Gerr..."

"Iyah buk iyah" potong Gerry di ikuti langkahnya yang berlari kecil meninggalkan kelas.

"Kok ada wanita kayak singa gitu di sekolah ini" ucap Gerry setelah menjauh dari kelas.

...

Tinggalin jejak yah guys, vote dan comentnya😊😊

The Miracle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang