Holaaaa, kali ini aku buat cerita si absurd Vero. Si cowok menyebalkan di geng Oca. Kisah cinta menggemaskan dan absurd ini akan menemani kalian semua. Semoga suka yaa 😘😘. Kiss dari babang tamvan #Vero.
***
Kelas IPS 1 yang sama terkenalnya dengan IPA 1 saat ini sedang dihukum bersama-sama dilapangan basket. Ulah dari beberapa siswa membuat guru geram dan berakhir memberikan hukuman kepada semuanya.
Vero si pemberi kontribusi hukuman paling banyak sangat senang dengan hukuman diluar kelas ini. Pasalnya ia bosan setiap hari di kelas saja, sesekali dihukum diluar kelas seperti ini juga ada bagusnya. Ia jadi bisa bermain dan lirik sana sini untuk mencari mangsa.
Ia beberapa kali memberikan kedipan mata menjijikan ke dedek gemes yang masih polos, tidak merasa bersalah sama sekali karena sudah memberikan efek negatif untuk generasi dedek gemes yang masa depannya masih panjang.
"Sumpah Ver, jangan bikin dedek gemes gue jadi hancur dong" protes Billy si wakil ketua kelas. Billy ini salah satu pecinta degem-degem cantik, beberapa kali mempermainkan degem tak lantas membuatnya jera.
"Suka-suka orang tamvan dong. Orang buluk jauh-jauh sana" usir Vero
"Lah si kadal, buluk teriak buluk lagi lo. Gue mah masih mending mantan gue banyak, lah elo? Ngaku tamvan tapi mantan gak ada wkwk"
Ini nih yang kadang bikin Vero males, masalah kejomloannya selalu dibawa-bawa kalau sudah membicarakan ketampanan. Ya namanya orang tampan, kan harus menjaga kesucian diri dari para cewek diluaran sana.
Atau kasarnya Vero masih agak takut untuk berinteraksi dengan cewek lain selain mama, adiknya, dan dua sahabat ceweknya yang paling absurd itu.
"Sorry ya, orang tamvan tuh emang terkenal sama kejomloannya keles"
"Berisik aja dari tadi, berdiri yang bener Vero!!" kesal Laura, si ketua kelas IPS 1
"Billy tuh yang mulai" adu Vero, ia memberikan tatapan imut pada Laura yang sama sekali tidak memberikan efek apapun padanya.
"BERDIRI YANG BENER, ATAU GUE BAKAL BILANG PAK RUDI BUAT TAMBAH HUKUMAN KITA!!"
"JANGAAAAAN" teriak semuanya kompak.
Pada akhirnya semuanya berdiri dengan satu tangan memegang telinga teman yang lain. Hukuman seperti ini sudah menjadi santapan bagi anak IPS jika sudah bermasalah dengan pak Rudi, beruntung mereka tidak harus lari mengelilingi lapangan.
"Eh dedek dedek yang gak unyu, pada ngapain disini?" tanya Yaya, salah satu kakak kelas yang cukup terkenal dengan tingkah absurdnya.
"Eh kakak kakak yang memang gak unyu kayak kita, tolong jangan ganggu pertapaan kelas kita ya!" sahut Vero tak mau kalah.
Vero memang tidak begitu mengenal kakak kelas bernama Yaya itu, ia hanya tau sebatas namanya saja karena beberapa teman kelasnya ternyata cukup mengenal Yaya." Dih sewot amat deh si adek haha, eksis dulu boleh kali" Yaya langsung mempersiapkan kamera yang selalu ia bawa untuk mengabadikan setiap moment yang ia temui.
Kelas IPS 1 langsung berbondong mengambil tempat untuk berpose cantik di depan kamera. Vero yang tak mau kalah berdiri di garis paling depan, menghalangi beberapa temannya yang sudah berpose duduk.
"Eh kampret minggir, gue gak keliatan bego" protes Dilan, ia memang sengaja duduk agar bisa dilihat paling terdepan. Sayangnya Vero menghalangi hal tersebut.
"Haha, kalian lucu ya. Gue udah ambil beberapa foto, jadi silahkan lanjutkan hukuman kalian. Bye dedek dedek yang gak unyu" Yaya pergi begitu saja meninggalkan anak IPS 1 yang melongo karena tindakannya. Gimana gak melongo kalau mereka saja belum ada yang siap berpose, tapi tiba-tiba sudah difoto saja.
"Gara-gara lo nih Ver, sumpah gedek gue sama lo" pukul Nana si primadona IPS 1
"Lah kok gue? Gue kan membantu kalian mengangkat derajat kalian dengan pesona tamvan gue yang tiada tara"
Tatapan tajam langsung Vero dapatkan dari setiap penjuru, ia tak sadar sudah membangunkan banyak macan dan kelinci-kelinci sok tampan yang sudah siap menghajar Vero. Vero lantas tertawa seakan tak punya dosa, ia sudah bisa menebak dengan pasti apa yang sebentar lagi akan ia dapatkan.
"Guys calm guys, marah-marah tuh hanya penghasut setan dalam hati. Jangan jadikan hati kalian dihasut setan" kata Vero
"IYA SETANNYA KAN ELO, MANGKANYA KITA MAU BASMI" sahut Laura dengan semangat, ia sudah siap menghajar teman sekelasnya yang menyebalkannya tingkat akut ini.
Vero berlari diikuti teman-temannya yang sudah siap menghajar Vero. Kejadian ini tidak hanya sekali dua kali terulang, hampir setiap hari Vero dihajar karena sikapnya yang kepedean tingkat akut membuat teman-temannya enek sendiri.
Sedangkan di sudut tangga, Yaya memperhatikan mereka dengan seksama. Tertawa kecil dengan keabsudtan adik-adik kelasnya. Kamera di lehernya pun sedari tadi tak tinggal diam, ia sudah mengabadikan moment kejar-kejaran macem film india tersebut.
"Yaya ngapain sih, kaki gue udah pegel nih" keluh Dara, teman sekelasnya yang ia paksa untuk ikut mengabadikan moment di sudut tangga.
"Bentar, ini mereka lagi pada lucu nih" jawab Yaya dengan senyuman manis gigi kelincinya
"Emang dasar si bucin" sindir Dara, ia tentu saja tau kalau sahabatnya ini sedang tertarik pada cowok abstrak yang tadi membalas ucapannya. Hanya karena tak sengaja melihat tingkah tidak jelasnya Vero saat kerusuhan di kelas 12 waktu itu, Yaya langsung jatuh hati.
Lebih parahnya lagi Yaya hampir setiap hari mencari info tentang Vero yang sebenarnya tidak ada bagus-bagusnya. Ia juga sedikit-sedikit mencari tau tentang Vero dari Denis yang merupakan ketua ekskul fotografi sekarang sekaligus sahabat Vero.
Yaya itu orang yang akan mengejar teguh keinginannya, walaupun tidak terlihat secara langsung tapi tanpa Vero sadari Yaya seringkali memantau Vero dari jauh bahkan sesekali membantu Vero.
"Kalo suka tuh ngomong Yaya, jangan sembunyi-sembunyi gini lah. Gak keren banget sih" kata Dara
"Gamau, gue lihat dia dari jauh aja udah bahagia" balas Yaya.
"Tolong bucin jauh-jauh dari gue" usir Dara
Yaya tersenyum, ia tidak marah ataupun kesal dengan sahabatnya ini. Ia sudah sangat paham bagaimana karakter Dara yang suka ngomong seenaknya tanpa halauan tapi juga sangat sayang padanya.
"Kalau emang jodoh, Tuhan pasti kasih jalan buat gue deket sama dia Dar"
"Mampus deh gue, kena ceramah mamah dedeh. Udah ah gue mau balik kelas, byee" Dara bergegas pergi meninggalkan Yaya yang masih mengambil gambar Vero.
"Dara tungguin gue aah, ntar gue beliin es susu cokelat kesukaan elo deh" tawaran Yaya langsung menarik hati Dara, si pecinta susu cokelat ini memang tidak pernah bisa menolak jika sudah ditawari seperti itu.
Pada akhirnya Yaya dan Dara menunggu kelas IPS 1 hingga kembali ke kelas, barulah mereka berdua pergi ke kelas. Asiknya kelas 12 adalah, pelajaran mereka agak sedikit longgar. Walaupun tidak sepenuhnya, tapi mereka masih bisa ke kantin di jam-jam kosong seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman (Slow Update)
Teen FictionVero Alandino atau yang biasa di panggil Vero adalah cowok paling absurd sedunia. Hal kecil bisa jadi besar kalau sudah berurusan dengan Vero. Terkenal dengan celotehan yang sangat ambigu dan humor-humor yang sebenarnya menjijikkan untuk para sahaba...