Yaya merebahkan kepalanya diatas meja belajar, sedari tadi ia tidak bisa diam akibat melihat story Denis. Dimana keempat sahabat itu sedang berkumpul dirumah Vero. Yang membuat Yaya tidak bisa diam adalah difoto Vero dekat sekali dengan Icha, dan hal tersebut memancing kecemburuan Yaya.
"Gue harus gimana dong? Gue tau mereka cuma sahabat, tapi rasanya gue gak suka banget Vero deket sama Icha. Gue harus gimana?" lirih Yaya pada dirinya sendiri.
Pada akhirnya Yaya memutuskan untuk menghubungi Dara, ia bimbang harus berbuat apa untuk bisa dekat dengan Vero.
"Apaan sih lo malem-malem ganggu gue tidur?" kesal Dara dari seberang sana, pasalnya sudah jam sepuluh malam dan Yaya tentu saja mengganggu tidur sahabatnya itu.
"Daaraaa gue galau" keluh Yaya
"Galau apaan sih? Lo ganggu gue cuma gara-gara galau lo yang gue gak tau karena apa ini?!"
"Kok lo gitu sih? Bantuin gue dong Daaaar, gue galau banget nih"
"Bantu apaan sih? Gue gak ngerti"
"Gue mau deketin Vero..... Tapi gue takut"
"Takut apaan?"
"Ntar gue dibilang cewek apaan lagi deketin cowok duluan"
Dara menghela napas, begini nih kalau belum dicoba tapi sudah menyerah terlebih dahulu. "Kalo lo mau mendingan nyerah aja deh, gausah maksain diri"
"Tapi gue gak bisa Dara, gue.... Gue cemburu"
"Idih pacar bukan, pdkt an bukan, bisa-bisanya lo cemburu"
"Ya karena itu gue mau deketin Vero"
"Kalo lo malu ya udah pake nama samaran aja, gak usah repot deh ah"
"Aaaaah kok lo gak bilang dari tadi sih? Kalo gini kaan gue jadi bisa deketin dia Dar hehe"
"Tapi lo tau konsekuensinya kan Yaya? Ketika lo gak jujur, maka selamanya Vero gak akan tau lo. Tapi semua pilihan ada ditangan lo, gue sebagai sahabat hanya bisa memberikan semangat dari jauh. Udah ah gue mau tidur. BYE!!"
"Daar, Daraaa, Daaraaa iiih kok dimatiin sih. Ya ampun gue punya sahabat kok gini banget sih"
Yaya melempar ponsel miliknya ke arah ranjang, ia memikirkan ide yang Dara berikan untuknya tadi. Yang dipikirannya saat ini adalah untuk dekat dengan Vero terlebih dahulu, untuk masalah yang lain bisa ia pikirkan belakangan.
Yaya mengambil ponselnya kembali, ia mengganti foto profil beserta nama di ponselnya. Setelah itu ia membuka ruang obrolan dengan Vero.
Vero
Hai 😊
Tak ada balasan untuk pesannya hingga berjam-jam, Yaya yang sudah lelah dan mengantuk pun pada akhirnya memutuskan untuk tidur. Ia hanya berharap pesannya akan segera dibalas oleh Vero.
***
Vero baru saja menyelesaikan tugas dari ibu negara, membersihkan sampah-sampah dari sahabat-sahabatnya. Untungnya Vero sudah terbiasa, jadi tidak membuat beban untuknya.
Vero mengambil ponsel di atas meja belajar, ia memang sengaja tidak membawa ponsel karena baterainya habis jadi ia mengisi terlebih dahulu sebelum dipakainya untuk bermain.
Satu pesan dari nomor asing membuat kening Vero mengerut, ia memang seringkali mendapatkan pesan-pesan spam dari nomor asing dan berisikan pesan-pesan hadiah penipuan. Tapi kali ini pesannya berbeda, hanya sapaan singkat saja. Vero mengscreenshot layar ponselnya, lalu mengirimkannya kedalam grup yang berisikan sahabat-sahabat gilanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman (Slow Update)
Fiksi RemajaVero Alandino atau yang biasa di panggil Vero adalah cowok paling absurd sedunia. Hal kecil bisa jadi besar kalau sudah berurusan dengan Vero. Terkenal dengan celotehan yang sangat ambigu dan humor-humor yang sebenarnya menjijikkan untuk para sahaba...