Setelah aku dan anak itu keluar dari kelas, aku menuntun anak itu ke kelas yang sudah ditentukan.
Huffftt aku sangat lelah hari ini. Banyak kejadian yang tak ku duga.
Aku mulai berpikir mungkin aku sial gara-gara bertemu dengan anak ini."Ini semua gar-gara kamu aku jadi ikut"
"Em iya ma-maaf ya maaf"
"Yauda ngga usah diulang Lagi! Ngerti?"
"Iya-iya aku ngerti kok" jawabnya sambil menundukkan kepala
"Hmmm"
"Eh ngomong-ngomong kamu udang berkali-kali ngomong 'yauda', 'jangan diulang' emang kamu ngga punya batas kesabaran ya?" Tanyanya sambil menatap ke arahku
"Ya punya lah... namanya juga manusia pasti punyaaa... cuman aku ngga mau marah-marah terus"
"Lah kenapa?"
"Ntar cepet TUA!" teriakku
"Lah ya biasa aja kaleeee... ngga usah ngeggas lah"Sudah lama aku dan dia berbincang-bincang tetapi aku tak tahu nama anaknya dan di juga tidak tahu namaku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menanyakan hal ini.
"Hmmm ngomong-ngomong nama kamu siapa?"
"Kenapa? Kepo ya?"
"Lah kok gitu sih! Aku kan cuman tanyaaa kan ngga enak kalo manggil pake 'eh-eh' "
"Owhh namaku Felix. Kalo kamu?" Tanyanya sambil mengulurkan tangan.
"Namaku Kim na"
"Ooo senang berkenalan denganmu"
"I-iya aku juga" sahutku tersipu malu.Entah mengapa jantungku berdetak sangat kencang seakan ingin copot. Biasanya tak pernah seperti ini. Mungkiiinnn karena dekat dengannya. Apa mungkin ini yang dinamakan.... ah bodo aah..
"Nih kerjakan halaman 60-75"
"Lah banyak bangeeeett"
Seketika ekspresi wajahku berubah😑
"Huruf yaudah iya aku mau ngerjakan"
"Jangan lupa nanti bel langsung kumpulkan tugas itu. Bel nya bunyi jam 2 ok?"
"Iya-iya?"'PLEEK'
Dia mengejutkanku dengan menyentuh tanganku. Saat itu badanku panas, dingin campur aduk. Entah mengapa suasana hatiku berubah. Yang tadinya penuh amarah, setelah dekat dengannya amarah yang ada di hatiku perlahan mulai luntur.
"Hmm kok diem? Ada apa?" Tanyanya sambil mendekatkan kepalanya ke arahku.
"Eh e-engga kok, engga cuman bingung aja kenapa kamu pegang tanganku?"
"Hmm ya ngga apa kan? Aku baru tahu sifat kamu yang sebenarnya. Aku kira kamu itu judes, sombong, pelit, dan lainnya. Ternyata engga" jelasnya.
"Oow biasa aja kaliii..."
"Kwkwkwkw" tawa lepasnya.
"Yaudah ayo dikerjakan" perintahnya
"Lah kok aku? Kan harusnya kamu yang disuruh mengerjakan!"
"Ooww aelah capek"
"Wkwkwk udah sana kerjakan. Nanti keburu bel"
"Hah i-iya"❄ ❄ ❄
Waktu pulang sekolah pun tiba. Semua siswa di universitas itu berhamburan untuk segera pulang.
Aku pun juga sangat lelah ingin rasanya aku segera pulang. Di tengah perjalanan, felix memanggilku."Eh, kim na aku minta nomor telpon mu" mintanya sambil berlari mendekat.
"Ha? Buat apa?"
"Yang pasti bukan buat makan"
"Duh, ya iya lah nomor ngga bisa dimakan!"
"Ayo dong plissss"
"Ya ya nih, 08XXXXXXXXXX. Udah?"
"Iya makasih"
"Masama"Entah aku sering merasa bingung dengan anak itu. Selalu saja membuatku jengkel namun terkadang ia juga membuatku tertawa.
"Hmmm kira-kira dia lagi ngapain Ya?" Tanyaku dalam hati.
Tiba- tiba ponselku berbunyi dan ternyata.......
Nomor itu terus saja menelfonku.
Karena aku merasa pusing tanpa berpikir panjang aku mengangkat telpon itu dan mengatakan 'halo'.Aku terkejut saat mendengar suara dari nomor itu. Ternyata orang tersebut adalah felix.
"Sudahlah lix, WA aja ga usah telpon"
'Tuut tuut' suara telpon terputus.
"Nak, ayo makan dulu"
"Iya mah sebentar"❄ ❄ ❄
Hufft waktu tidur telah tiba. Ini adalah waktu yang paling aku sukai, yaitu istirahat dari semua beban ku seharian.
Maap ya teman-teman kalau ceritanya lebih pendek dari yang sebelumnya. Hari ini aku agak badmood..... maap....
Kalo nemuin kata yg kurang baku maap yak namanya manusia😁😁🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Teen Fictionmengapa hanya dekat denganmu aku merasakan getaran cinta yang belum pernah aku rasakan sebelumnya? Aku selalu bertanya-tanya tentang ini. Aku berharap suatu hari nanti aku akan mengetahui jawaban dari pertanyaanku ini.