PART 8

84 4 2
                                    

Kali ini Cindy diantar ke sekolah oleh Chris.memang tidak seperti biasanya,namun ini mungkin akan menjadi rutinitas mereka.tapi tidak,mereka tidak pacaran.mungkin mereka masih gengsi untuk saling mengungkapkan perasaan.

"Ma,Cindy berangkat dulu ya!"teriak Cindy dari teras rumah.
"Lho,kamu ga diantar Mike?"tanya Liana sembari menghampiri Cindy.
"Aku sekarang nebeng Chris,Ma."jelas Cindy dengan sangat jujur,ya karena memang tidak ingin merahasiakan apapun dari ibunya itu.
"Oh yaudah,hati hati."ujar Liana

Cindy pun menuju mobil Chris dan langsung berangkat ke sekolah.tidak ada percakapan,hening.Cindy sibuk memainkan ponselnya sedangkan Chris tetap fokus menyetir.tak lama mereka pun sampai di sekolah.

"Cin,lo lagi kenapa?kok diem aja daritadi?"tanya Chris penasaran dengan sikap Cindy yang hanya diam sedari tadi.
"Gapapa,gw cuma hm-gapapa kok."jawab Cindy terbata-bata.
"Kenapa si,Cin?ada yang buat lo ganyaman?"tana Chris lagi.
Tak ada jawaban apapun yang keluar dari mulut Cindy,mungkin dia masih memikirkan kejadian kemarin.saat di pakiran mall,ketika Cindy ingin pulang,Amanda melabraknya dengan kasar dan berusaha mengancam Cindy.

"Heh cabe!mau lo apa sih hah?harus banget apa rebut cowo orang?dasar cewe murahan!"sentak Manda sembari menghampiri Cindy di parkiran mall.
"Gue ga ngerebut cowo lo,tapi dia sendiri yang mutusin lo karena dia juga punya alasannya.jadi lo gausah ngurusin hidup gue!"sentak Cindy tak terima dengan ucapan yang dilontarkan Manda yang dengan mudah merendahkannya.
"Berani lo ngelawan gw!awas lo ya,kalo lo masih berani deketin Chris,gue ga segan-segan buat hidup lo menderita!!bahkan bisa lebih dari itu!!"balas Manda dengan nada mengancam,lalu meninggalkan Cindy.
Apa gue salah mencintai Chris?apa gue ga pantes deket sama Chris?apa sebaiknya gue turutin permintaan Manda? pertanyaan-pertanyaan itu terus melintas di pikiran Cindy,bahkan hingga saat ini.bukan karena ancaman Manda ia menyerah begitu saja.ia sebenarnya sangat ingin memperjuangkan hubungannya dengan Chris dan mengabaikan ancaman Manda.namun,Cindy tahu sifat Manda yang sangat licik.apa yang dia ucapkan bisa jadi kenyataan,bahkan ia bisa melakukannya dengan nekat.dan masalahnya,nyawa Cindy yang menjadi taruhannya jika Cindy masih berhubungan dengan Chris.

"Cin!kok lo malah bengong sih?"tanya Chris untuk kesekian kalinya ia bertanya,namun tak ada yang dijawab jujur oleh Cindy.
Apa gw kasih tau Chris aja ya kejadian kemarin di parkiran mall,batin Cindy.
"Hm,sebenernya gw butuh banget waktu buat ngomongin hal ini ke lo,tapi bentar lagi kan bel masuk,Chris."ujar Cindy berusaha memperlama waktu untuk menjelaskan semuanya.
"Yaudah,kita ngobrol di cafe deket sekolah aja.gue xcftbutuh banget penjelasan dari lo,sekarang juga."ajak Chris karena sudah sangat penasaran dengan penjelasan dari Cindy.
"Terus kita bolos gitu?"tanya Cindy berbasa basi padahal ia sudah tahu jawabannya.
"Yaiyalah Cindy.gapapa lah sekali-kali kan."kata Chris membujuk Cindy agar meng-iyakan ajakannya.
"Hm yaudah deh.tapi nanti balik ke sekolah lagi ga?"tanya Cindy lagi,entah kenapa ia jadi tidak mau membolos sekali saja.padahal alasannya juga karena ingin menjelakan sesuatu pada Chris.
"Ya gila aja lo,Cin.bisa dikasih hukuman berat kalo kita ketauan telat banget masuknya."jelas Chris.
"Yaudah iya,ayovgv."sahut Cindy
Chris dan Cindy pun menuju ke slaah satu cafe dekat sekolah.

***
Setelah memarkirkan mobilnya,Chris dan Cindy segera masuk ke "Relax Cafe".cafe yang mereka pilih sebagai tempat tongkrongan untuk mengobrol.Chris pun memilih tempat duduk di pojok kanan belakang,Cindy pun mengikutinya dari belakang.

"Jadi,sebenarnya apa yang terjadi?"tanya Chris setelah mereka duduk di bangku cafe.
Bukannya mendapat jawaban dari Cindy,pelayan di Relax Cafe yang malah angkat suara.
"Misi,mas dan mbak mau pesan apa ya?"tanya salah seorang pelayan di cafe tersebut.
"Saya pesan satu chocolate milkshake."sahut Chris
"Saya pesan satu mangi juice."kata Cindy melanjutkan.
"Oke,ditunggu pesanannya."

"Sekarang lo ceritain ke gue semuanya."sahut Chris
"Kemarin di parkiran mall,Manda labrak gue.dia ngancem kalo kita masih berhubungan dia bakal buat hidup gue menderita,bahkan nyawa gue bisa jadi taruhannya.Chris,kayaknya kita gabisa ngelanjutin hubungan kita,cukup sebatas teman aja."jelas Cindy lirih,ia sebenarnya tak menahan tangis karena harus menyampaikan hal ini pada Chris,tapi mau bagaimana lagi?
"Dan lo nyerah gitu aja karena ancamannya Manda?"tanya Chris dengan menaikkan satu alisnya,ia merasa kecewa dengan keputusan Cindy.
"Chris,lo tau kan Manda itu orangnya nekat,dia bisa melakukan apapun tanpa rasa takut.gue sangat ingin memperjuangkan hubungan kita dan mengabaikan ancaman Manda,tapi gue takut Chris."kata Cindy lirih,kali ia tak tahan lagi dan akhirnya air mata membasahi pipinya.Cindy menangis di pelukan Chris.
"Gausah takut Cin,gue bakal selalu ada di samping lo buat jagain lo dari siapapun,termasuk Manda.gue sayang banget sama lo Cin,gue gabisa akhirin hubungan ini cuma karena ancaman Manda."ujar Chris menjelaskan isi hatinya.Pelukan Chris pada Cindy semakin erat.
"Chris,tapi.."ucapan Cindy terpotong oleh Chris
"Lo sayang juga kan sama gue?"
Hening.
"Hm iya,Chris."jawab Cindy
Setelah itu,mereka menghabiskan waktu 2 jam untuk mengobrol di cafe itu.

***
"Makasih ya,Cin,lo udah mau nemenin gue hari ini dan masih mau memperjuangkan hubungan kita.gue sayang lo,Cin."kata Chris ketika sudah sampai di depan rumah Cindy.
"Makasih juga,Chris,udah mau anterin gue pulang."sahut Cindy kemudian masuk ke dalam rumah.
Pintunya tidak terkunci,Cindy pun masuk.
"Ma,Cindy pulang."sahut Cindy sembari mencari keberadaan ibunya.tidak ada jawaban.Cindy pun akhirnya naik menuju ke kamarnya dan tanpa sengaja melirik ke kamar Liana.ternyata ia sedang asyik tidur siang,pantas saja di bawah terasa sepi.

Bersambung.

BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang