_____________________
[I] The Fallen Prince
_____________________.
.
Petang membentang. Semak-semak di sekitar kaki Dimitri bergemerisik ketika ia melangkah. Dimitri yakin bahwa burung indah dengan sayap berwarna biru royal-yang diincarnya sejak siang tadi-terbang ke sekitar sini.
"Hei, Anak Kecil. Apa yang kau lakukan di sana? Jangan pergi jauh-jauh dari ternakmu!"
Terdengar seruan seorang laki-laki dewasa, agak jauh di sana. Laki-laki itu salah satu pekerja di ladang tempat Dimitri menggembalakan kawanan dombanya. Sebab setiap kali musim gugur, pemilik ladang selalu mengizinkan para domba untuk memakan tunas dan biji-bijian sisa panen.
"Sebentar saja!"
"Dombamu bisa kabur!"
"Tenang saja! Aku sudah serahkan semuanya pada Yov! Yov akan menjaga mereka."
"Bagaimana mungkin kau menyerahkan tanggung jawabmu pada seekor kambing?" Pekerja Ladang mencak-mencak. "Ibumu sudah menyuruhku untuk memperingatkanmu."
Namun Dimitri tidak lagi menyimak. Pekerja Ladang menyerah.
Bocah itu selalu begitu setiap kali menggembalakan ternaknya di sini. Menganggap kalau Pekerja Ladang-lah yang akan mengawasi dombanya sehingga dia bisa pergi entah ke mana untuk bermain serangga.
Dimitri sudah masuk ke area belukar, agak jauh dari ladang. Berdiri di dekat sebuah pohon yang helai-helai daunnya mulai berguguran satu-satu-tertiup angin. Dan di salah satu dahan pohon itu, burung bersayap biru sedang bertengger.
Burung itu indah. Dimitri ingin membawanya pulang.
Kemarin, Dimitri juga bertemu burung itu di sekitar ladang. Ia berusaha menangkapnya tetapi gagal.
Kali ini, Dimitri akan mengetapel burung itu. Dimitri sebenarnya tidak ingin melukai burung itu, tetapi dia tidak punya cara lain.Aku akan mengobatimu setelah itu, bisik Dimitri pada dirinya sendiri.
Dimitri memposisikan ketapelnya. Berusaha membidik dengan sebelah mata tertutup. Ia tidak lihai menembak tetapi setidaknya ia sudah berlatih semalam.
Karet ketapel berdecit. Dimitri nyaris melontarkan kerikilnya jika saja burung itu tidak tiba-tiba terbang meninggalkan dahan.
"Ah, sial."
Dimitri menendang udara dengan kesal. Ia terus masuk sampai ke area hutan cemara. Mengikuti arah burung itu terbang. Kepalanya mendongak, berusaha memindai setiap pohon di sana.
Perhatian Dimitri tersita ketika ia mendengar suara desiran kayu. Suara itu sepertinya bersumber agak ke dalam hutan.
Mungkin itu si burung biru.
Dimitri berusaha mencari asal suara itu. Ia masuk lagi semakin ke dalam hutan.
Betapa herannya dia mendapati sebuah pohon oak menyembul ganjil di tengah-tengah jejeran pohon cemara.
Aku tidak ingat pernah melihat pohon itu di sini.
Dimitri hanya punya dua tempat untuk menggembalakan ternaknya saat musim gugur. Jika tidak turun ke sekitar lembah, maka ia akan pergi ke ladang.
Dimitri bermain di hutan ini setiap tahun. Dan tahun lalu, ia yakin kalau pohon itu tidak ada.
Siapa yang menanam pohon oak di sini? Dan sangat menakjubkan bahwa pohon itu telah tumbuh begitu besar. Dahan-dahannya melebar seperti sayap malaikat. Sampai-sampai menyabet pohon cemara di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Asleep
FantasyKusulingkan nyanyian pengantar tidur. Kepada sang pangeran yang dikutuk. _________________ Fall Asleep ©Abiguellix on Wattpad, 2018.