1

17 8 14
                                    

Banyak orang yang datang memenuhi istana untuk pelantikan Raja baru mereka. Jia yeoja itu sudah sampai bersama keluarganya sebelum acara dimulai.

Dan hari ini pula dia ingin mengungkapkan isi hatinya pada namja yang telah mencuri hatinya sebelum pengumuman perjodohan mereka.

Jia dari tadi tak menemukan batang hidung calon Putra Mahkota itu. Lalu terlintas dipikirannya jika namja itu sedang berada ditaman istana.

Tanpa pikir panjang yeoja tersebut menuju tempat yang ia pikirkan. Dan memang benar Jungkook sedang ada disana.

"Jangan dilihat terus bunganya Putra Mahkota, petik saja." Ucap Jia mengagetkan Jungkook

"Yak!!... kau seperti setan saja."

"Maafkan saya Putra Mahkota."

"Apa-apan kau panggil aku dengan sebutan itu,panggil seperti biasanya saja." Kesal Jungkook

"Saya harus sopan dengan Putra Mahkota."

"Terserah kamu." Jia hanya terkekeh melihat Jungkook yang jengkel dengannya

"Kau mau bunga ini?" tanya Jungkook. Jia hanya bisa tersenyum malu mendengarnya

"Nde."
Pangeran segera memetik bunga mawar putih yang ada di depannya lalu memberikan itu pada Jia.

"Bunga ini sama cantiknya dengan dirimu."

"Jangan menggodaku." Ucap malu-malu Jia

"Siapa yang menggoda?ini kenyataan." Pipi Jia memerah mendengar perkataan Jungkook.

Akhirnya dengan keyakinan Jia akan mengucapkan tujuannya dia mencari Jungkook.
"Putra Mahkota,apakah anda mencintai saya?"

"Ya jelas aku mencintamu,kau sudah seperti adik untukku."

"Em...maksud saya, mencintai saya sebagai yeoja bukan adik." Jujur Jia sangat bingung harus berkata apa

"Kenapa kau bicara seperti itu?"

"Karena saya mencintai anda."

Jungkook syok bukan main,yeoja yang ia anggap sebagai adik ternyata menyukainya
"Tapi Jia,aku tak pernah melihatmu sebagai yeoja.Maaf."

Jujur Jia sangat sesak dihatinya,penolakan dari Jungkook membuat hatinya berdenyut nyeri. Namun ia tak mau memperlihatkan kesedihannya didepan Jungkook, ia tetap memasang senyum manisnya.

"Iya,maafkan saya yang lancang Putra Mahkota."

"Jia,kau tak apa?"

Sekali lagi ia menampakan senyum manisnya dan pergi dari hadapan Jungkook

.

Setelah acara selesai Jia melihat Jungkook mendekati Seoyoon dan ia hanya bisa memandang sedih. Memang mereka bertiga adalah sahabat dari kecil dan selalu bersama, tapi sekarang Jia melihat Jungkook mendekati Seoyoon hatinya terasa teremat.

Tanpa diduga Jungkook menggeret Seoyoon didepan umum dan mengungkapkan bahwa mereka saling mencintai dan akan menikah.

Jia sangat terkejut mendengar itu.Jadi ini alasan Jungkook menolaknya, matanya memanas, darahnya serasa berhenti mengaliri tubuhnya. Tumpah, ya tumpah sudah air mata Jia.

Namun bukan hanya Jia yang terkejut, Raja dan keluarga Jia sama terkejutnya. Raja sangat malu karena seperti penghianat. Raja melototi Jungkook supaya berhenti dari kekonyolan ini,karena sungguh tak lucu ia akan menikahi anak orang biasa.

"Putra Mahkota apa yang kau bicarakan!!!"bentak Raja

"Maafkan saya Raja, tapi saya sangat mencintai Seoyoon."

Raja tambah geram. Raja melihat tamu memandang aneh kepada mereka, jelas Raja sangat malu baru hari ini dilantik menjadi raja,sekarang dia marah-marah dengan putranya.

Raja lalu meninggalkan putranya demi tak menimbulkan perkelahian.

"Jia kau tak apa?" Ucap Eunseol iba pada adiknya

"Tak apa eonni." Entah kenapa Jia ingin pergi dari acara ini.Ia melangkahkan kakinya keluar dari acara tersebut dan pulang meninggalkan eommanya, eonni dan suaminya.

.

Seminggu setelah kejadian itu Jia tak pernah menampakkan wajahnya didepan Jungkook maupun Seoyoon, padahal biasanya hampir setiap hari mereka bersama.

Jia hanya mengurung diri dirumah. Eommanya tak tinggal diam,selama seminggu ini yeoja paruh baya itu terus meminta keadilan.Dia tak mungkin akan tinggal diluar istana terus, karena ia sebenarnya masih ada hak atas kerajaan itu.

"Eomma mau kemana?" Ucap Eunseol

"Eomma akan menemui Raja."

"Tapi eomma,Jia sedang sakit." memang benar Jia sedang sakit,setiap makan ia selalu memuntahkannya,tubuhnya selalu menggigil

"Kan ada kamu,Jaga sebentar adikmu."

Akhirnya mantan Ratu itu pergi menemui Raja.

Sampainya disana melihat Raja yang sedang duduk ditempat kejayaanya.

"Saya sangat meminta maaf Ratu, putraku sangat keras kepala. Mungkin dengan menikahkannya dengan Seoyoon dan selanjutnya Jia akan lebih baik." ucap Raja

"Walau sebenarnya aku tak mau Putriku menjadi yang kedua, Tapi aku ingin putriku menjadi putri mahkota. Nikahkan anak kita dulu baru Jungkook dengan Seoyoon."

"Tapi maaf Ratu pernikahan Putra Mahkota dan Seoyoon akan diadakan seminggu lagi."

"Apa!! Bagaimana bisa kau merestuinya. Kau Raja!! Jangan mau dihasut dengan dua sejoli itu."

"Maafkan saya,Putra Mahkota sangat keras kepala."

"Kalau tau begini aku,kemarin aku melantik panglima Park saja, yang sangat jelas putranya mencintai Jia."

"Tolong jangan lepaskan saya dari gelar Raja ini Ratu."

"Lihatlah dirimu,kau saja mengemis gelar ini kepadaku.Bisa-bisanya kau menghianatiku."

"Maaf Ratu,tapi akan saya yakinkan anda jika Putri anda yang akan menjadi Putri Mahkota."

"Baiklah saya pegang janjimu. Dan maafkan saya yang lancang paduka Raja."

.

Berita pernikahan Putra Mahkota dan Seoyoon semakin menyebar, dan Jia pun ikut mendengarnya dari dayang-dayangnya.

Entah kenapa Jia menjadi suntuk dirumah, ia pergi keistana dengan hatinya yang kacau.

Dia melihat diluar istana yang cukup ramai, dan hampir semua orang yang melewatinya selalu membicarakan pernikahan Jungkook dan Seoyoon.

Jia hanya bisa menguatkan hatinya dan kembali berjalan memasuki istana.

Entah kenapa ia malah bertemu dengan Jungkook disana,ya memang tujuannya kesini adalah menemui Jungkook.

"Jia,kau kemana saja? seminggu ini tak nampak. Apa kau sakit?" ucap Jungkook

"Tidak." Dusta Jia

"Kau tau seminggu laㅡㅡ" belum selesai Jungkook berbicara sudah dipotong oleh Jia.

"Selamat atas pernikahan anda dengan Seoyoon eonni."

"Ji-jia kau...."
-
-
-
-
-
Tbc

The Missing Of QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang