Langit Dan Laut (1)

4 0 0
                                    

Cerita ini berisi rentetan tentang kegagalan. Sebagai penghilang rasa sakit pada hati, juga penyemangat untuk diri sendiri.

-------------------------------------------------

"Kau percaya keajaiban Ann?"
Laki-laki itu mengangguk, "selalu, aku selalu percaya kuasa tuhan."

"Kau tau, bahwa selain usaha kerja keras dan doa. Keajaiban selalu yang mengambil semua klimaksnya."
"Tapi, mungkin itu bukan untukku."
"Kan sudah kutanya, kau percaya keajaiban tidak?"
"Apa kau tidak takut kalau keajaiban itu tidak berpihak pada kita?"
"Apa kau tidak punya harapan untuk hidup lagi Ann?"

"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Bukankah orang-orang yang ingin mati yang tidak pernah percaya keajaiban."
"Aku masih ingin hidup. Masih ingin membahagiakanmu, membahagiakan orang-orang yang mencintaiku."
"Kau harus percaya, bahwa apapun yang kau dapat adalah hasil terbaik dari apa yang sudah kau buat."

Laki-laki itu mengalihkan pandangannya, tidak mau lagi menatapku. Keringat yang bercucur dari wajahnya, ditambah baju yang melekat karena keringat. Ia benar-benar terlihat lelah.

"Tidak perlu terlarut."
"Kau tidak mengerti."
"Aku selalu percaya bahwa masih banyak kesempatan untuk membuat orang lain bangga."
"Kegagalan yang kedua, benar-benar tidak pernah kuduga."
"Ingat keberhasilanmu yang lebih banyak dari kegagalanmu. Ann, tidak banyak manusia yang bisa sepertimu. Kau hanya perlu banyak bersyukur."
"Aku tidak menyangka aku akan seperti ini."
"Masih banyak keajaiban dan kuasa tuhan yang lain. Tidak perlu takut Ann."
"Kenapa kau begitu yakin La?"
"Karena aku percaya kau orang hebat. Dan kau kuat. Kau pasti bisa lebih dari ini. Tidak pernah kutaruh kecewa sedikitpun padamu. Justru rasa bangga yang entah bagaimana harus kubalas. Ann, terimakasih. Kau sudah hebat."

Lalu laki-laki itu memelukku. Erat sekali. Dia sedang membagi sesak didadanya, sedih yang ternyata belum kunjung hilang. Ann hebat, aku tidak pernah menaruh kecewa padanya. Dia adalah langit dan lautan yang berulang kali membuatku berdecak kagum atas keberhasilannya.

"Terimakasih La."
"Aku bangga padamu Ann."

UNCHAOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang