21

7.1K 1.3K 260
                                    

Psycho - 21


" Jisung mencarimu " Kamu menatap teman sekelasmu yang memanggilmu, kamu mengangguk

kamu berjalan ke arah taman belakang, Kamu menemukan Jisung yang sedang menatap langit dengan tangan yang dia silangkan di dada, kamu mendekatinya

" Jisung.. " panggilmu, Jisung berbalik


" Kau sudah datang " jawabnya, kamu mengangguk, entah mengapa hatimu merasakan akan ada bahaya datang

" Apa kau masih sering berbicara dengan Hyunjin ? " Tanya Jisung dan menatapmu tajam, tatapannya bukan tatapan lembut, tapi seperti Harimau yang sedang mengintai mangsanya dan siap untuk di terkam.

Jisung berjalan ke arahmu dan tidak ada senyuman di wajahnya hannya tatapan dingin yang mampu membunuhmu kapanpun dengan tatapan itu

" Aku tidak suka kau dekat-dekat dengan Hyunjin " lanjtnya


" Kenapa ? " tanyamu kembali

" Dia musuhku, kau seharusnya berada di pihakku, aku tadi bahkan melihatmu sedang tertawa bersamanya...







.... aku cemburu "

Lanjutnya yang membuatmu menatapnya tak percaya

" Cemburu ? " Tanyamu lagi dengan senyuman tentunya, Jisung mengangguk lalu memelukmu

Kamu tertawa karena tingkahnya, lalu dia menatapmu layaknya anjing kecil yang di tinggal induknya

" Kenapa kau tertawa, memangnya ada yang melucu ? " tanyanya, kamu menggeleng dan menatapnya

" Dengaran aku, Han Jisung..



.... kau tau bukan aku hannya melihat ke arahmu, meskipun kadang aku membencimu karena sikap mu yang selalu berubah-ubah, tapi nyatanya aku malah kembali ke arahmu karena aku mencintaimu " Jawabmu membuat Jisung tidak bisa menahan senyuman di bibirnya

" benarkah ?" Tanyanya, kamu mengangguk











Kamu sedang menunggu Jisung di parkiran sekolah, Jisung bilang dia sedang menyelesaikan beberapa masalah dalam Osis, Lucu bukan seorang Psycho seperti dia mengikuti kegiatan Osis.

" Kau menunggu lama ?" Tanya Jisung yang datang dengan nafas terengah-engah dan juga berkeringat, kamu langsung memberinya botol minum yang kau pegang dan dia langsung meneguknya, kamu juga mengelap keringatnya dengan sapu tangan yang selalu kau bawa.

" Terimakasih, sayang " katanya lalu tersenyu dengan sangat manis

bagai di sambar petir di siang bolong, rasanya hatimu ingin meledak begitu mendengar Jisung mengatakan hal Itu, kamu seperti terbang ke awan dan tak hentinya tesenyum.

selama di perjalana kau dan Jisung saling membicarakan hal-hal menaraik, tak ada lagi rasa hening ataupun takut lagi pada dirimu, kau bisa merasakan jika Jisung sudah berubah saat ini, bahkan dia selalu bertingkah manis di hadapanmu dengan memperlakukanmu dengan sangat lembut, dia memperlakukanmu layaknya permata, dia bahkan tidak pernah marah atapun membentakmu sejauh ini

tapi tetap saja kadang kau masih berpikir jika Jisung masih mempunyai niat terselubung di sini, sejak kau dan dia berlibur ke Italia, kamu sering mempunyai pikiran seperti itu.


...•...•...



Jisung menyandarkan kepalanya di atas pahamu, kalian sedang berada di ruang TV kau yang duduk di atas Sopa, dan Jisung yang tidut di pahamu, kamu menyisir pelan rambutnya yang lemut dengan jari-jarimu

" kau ingin memesan Pizza ? Aku lapar " Kamu hannya mengangguk, lalu Jisung berdiri dan menuyuruh Bodyguard nya untuk memesankan Pizza untukmu dan Jisung

tak lama Pizza pesanan kalian datang, dan gilanya Jisung bahkan membeli hingga empat Box Pizza

" Kau yakin akan menghabiskan semua Pizza ini ? " Tanyamu Jisung hannya mengangguk lalu mulai memakan Pizza nya dan di ikuti olehmu





...•...•...






Jisung menatap keluar jendela dengan secangkir Kopi di tangannya, dia juga memegang selembar foto di tangannya


" Ternyata gampang untuk memperlakukanmu, apa kau lupa, kau selalu menyuruhku untk membunuhmu, baiklah, aku akan membunuhmu dengan semua sikap manisku dan semua kebaikanku padamu, dan sekarang kau percaya kepadaku....



.... kau sangat polos shin (Y/N) "















Tbc

Oke ini dia, Bukannya Jisung pernah bilang dia bisa bunuhkamu cuma dengan kebaikannya bukan ? Dan inilah, Itu semua hannya dusta belaka :)

Ehe, Next gak nih

My 'Psycho' Boyfriend + Han √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang