Part 5

13 1 2
                                    

Akhirnya bisa update juga. Selamat membaca.

================================

Author's pov.

Al dan Aul telah selesai menonton film tersebut. Al pun mengetahui selama film tersebut diputar Aul sering memerhatikannya karena dia pun terkadang melihat ke arah Aul dan berujung mereka saling menatap walau hanya sekejap sehingga membuat mereka salah tingkah. Mereka sekarang memilih untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum mereka pulang di salah satu tempat makan yang ada di mall.

"Kak Al, terima kasih yah", ucap Aul.

"Buat apa?", tanya Al.

"Ya kan tadi udah ngajak aku nonton, terus sekarang traktir aku makan", jawab Aul sambil tersenyum.

"Kata siapa aku traktir makan? Buat makan kamu bayar sendiri lah", ucap Al.

Senyum Aul seketika pudar setelah mendengar ucapan Al tadi dan sekarang dia merasa malu karena terlalu percaya diri bahwa Al akan mentraktirnya.

"Bercanda kali, tenang aja aku yang bayar", ucap Al.

Aul pun tersenyum kembali walaupun senyum tersebut dibuat-buatnya agar tidak terlihat kalau dia sedang menahan malu.

"Kamu pulang pake apa?", tanya Al setelah keluar dari tempat makan tersebut.

"Pake ojek online", jawab Aul.

"Sama aku aja, satu arah juga. Ya udah yuk", ucap Al lalu mereka pun menuju ke tempat parkir.

"Nih pake", ucap Al menyerahkan helm ke Aul.

"Kenapa kak Al bawa 2 helm? Ah mungkin itu buat jaga-jaga aja", pikir Aul.

Selama di perjalanan, Aul merasa jantungnya berdetak kencang mungkin dia masih tidak percaya kalau sekarang dia begitu dekatnya dengan Al. Aul kaget karena di tengah perjalanan Al menepikan motornya di suatu tempat.

"Kenapa berhenti?", tanya Aul.

"Hitung mundur dari 10", ucap Al yang membuat Aul bingung.

"Buat apa?", tanya Aul kembali.

"Hitung aja", jawab Al.

Aul pun menurutinya dan mulai menghitung mundur.

"10, 9, 8, 7, 6, 5,........", hitung Aul namun di tengah menghitung dia berhenti dan melihat Al karena dia merasa Al akan membohonginya.

"Lanjutin", ucap Al

"4, 3, 2, 1", lanjut Aul.

"Kak Al kenapa sih nyuruh aku....... ", ucap Aul terputus.

Rintik hujan mulai turun, Aul menyadari alasan Al memerintahnya menghitung karena hujan akan turun. Entah ini memang keahlian Al menerka datangnya hujan atau hanya kebetulan semata tapi yang jelas sekarang langit mulai gelap.

"Terobos hujan atau tunggu sampai reda?", tanya Al.

Aul sejenak melihat jam tangannya dan sekarang jarum pendek jam sudah menunjuk angka 8.

"Tunggu aja dulu deh", jawab Aul.

Ponsel Aul berdering terpampang nama Farid di layarnya. Al sekejap melihat itu lalu meminta Aul agar dia saja yang menjawabnya.

"Kamu kemana sih? Ini udah malem loh hujan lagi cepet pulang!", omel Farid dari sebrang.

"Adek lo sama gue,Far. Tenang aja, gak mungkin nerjang hujan, gede banget soalnya. Nanti malah adek lo sakit", jawab Al.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True Love? Maybe!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang