delapan

958 31 5
                                    

Kupikir,duniaku akan hancur seketika. Ternyata aku salah
-ClaraAisyah-

------


Brukk...

"Kak Clara". Clara jatuh, tepat di pelukan Nando, untungnya Nando cukup sigap menangkap badan Clara, jika tidak Clara saat ini sudah jatuh tersungkur ke lantai. Nando menoleh dan mendapati adik kelas yang mengantar Clara pulang sekolah tadi bergegas turun dari motor sport miliknya kemudian berlari membantu Nando "Dia kenapa?" paniknya.

"Kita bicara didalam aja", Nando mencari kunci rumah Clara " Tolong buka pintu rumahnya ya", Riski mengangguk kemudian membuka pintu rumah Clara, Nando masuk dengan menggedong Clara kemudian membaringkannya di atas sofa

"Kak Clara kenapa?", Riski tak tahan untuk tidak melemparkan pertanyaannya "Tadi dia kehujanan,terus berteduh,pas hujannya tinggal gerimis doang gue anterin dia pulang", Jelas Nando

"Oh gitu,pantesan", Nando menaikkan alisnya sebelah "Dia kenapa bisa sampe pingsan gitu?" tanya Nando

Riski tak langsung menjawab pertanyaan Nando,melainkan malah berbalik tanya "Lo siapanya?"

"Gue temen satu kelasnya,murid baru", jelas Nando

"Sekarang gue tanya,dia kenapa bisa sampe pingsan? padahal cuma kena gerimis doang?"

"Oke gue jelasin", Riski menarik nafas "Pertama,kak Clara itu alergi dingin,kalo dia kena dingin lebih dari 3 jam kulitnya langsung merah-merah. Sekarang gue tanya,dia diluar udah berapa lama?"

"Sekitar 3 setengah jam mungkin",

"Liat tangannya", tunjuk Riski,Nando menurut kemudian mencoba menaikkan lengan baju panjang yang dikenakan Clara "Iya lengannya merah, gimana ini? bawa ke RS?"

"Kedua, kalo dia bangun dan ada di RS dia bakalan ngamuk parah, jangankan RS. Dia jadi pasien di UKS aja udah ngamuk sama para junior nya", Nando memperhatikan Riski dengan serius "Terus?"

"Ketiga, dia punya magh dan dia belum makan", Nando menoleh dan seketika ingat sesuatu "Jadi bungkusan hitam tadi isinya makanan?"

"Mungkin", balas Riski "Gue kesini bawa'in dia makanan karena tadi di grup dia bilang laper", sambungnya lagi

Nando hanya mengangguk. "sekarang mending lo pulang,biar gue yang jaga kak Clara", ucap Riski

"Lo? berduaan? Jangan harap." Suara berisik ini sungguh membangunkan Clara. "Kalian...lebih baik pulang"

Nando menatap Clara, begitu juga dengan Riski "Gue mau sendiri. Thanks udah bawa gue masuk."

Clara berusaha duduk dari posisi tidurnya "Tolong. Tinggalin. Gue. Sendiri", dengan nada suara yang masih bergetar, Clara mengucapkan itu dengan tegas.

Ya. Saat ini, Clara memang sedang ingin sendiri. Mungkin hati dan juga badannya butuh istirahat. Nando berdiri dari tempatnya diikuti dengan Riski "Kak,tadi gue bawa'in lo makanan. Gue harap lo gak telat makan lagi. Kalo butuh sesuatu tolong hubungin gue. Gue akan selalu standby 24 jam buat lo"

"Iya dek. Makasih sebelumnya karena udah mau bawa'in makanan kerumah gue jam segini"

"Gue pamit kak. Get will Soon ya", Clara mengangguk dan Riski berjalan keluar kamar Clara untuk pulang

"Lo juga,Nan". Nando tersenyum,"Cepat sembuh dan jaga kesehatan,Ra" Kemudian ia berlalu menyusul Riski

Clara melihat bungkusan yang ia beli tadi,juga melihat kotak makan pemberian Riski sebelum ia pergi. Clara mulai memakan bakso yang saat ini sudah dingin. Setelah selesai,Clara berjalan menuju kotak obat,ia membuka dan mulai meminum obat khusus alergi yang ia punya dari dokter spesialis kulit kepercayaannya.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang