1.

328 11 1
                                    

"Karena lo anak baru disini, nih gue udah tulisin daftar nama-nama siswa yang musti lo jauhin di SMA ini!" Aletha menatap bingung buku catatan di atas mejanya, kemudian memandang takjub Sesil yang 'teramat niat' membuat catatan untuk hal yang menurut Aletha sangat tidak penting.

Di buku itu tertulis nama-nama junior, teman seangkatan, sekaligus senior yang jika dihitung - hitung jumlahnya lebih dari belasan orang. Dan tentunya mereka adalah orang-orang yang wajib Aletha jauhi jika ingin sekolah dengan nyaman hingga lulus nanti. Begitu kata Sesil.

"Emang ini penting banget ya sil? Sampe harus lo tulis kaya gini?" Tanya Aletha sambil menggaruk rambutnya yang sama sekali tidak gatal.

Sesil mengangguk mantap.

"Ini penting banget. Coba lo liat bagian sini!" Sesil menunjuk tulisan yang berwarna merah.

"Lo harus hati-hati mereka!"

Sean. Zio. Renald. Alvano.

Aletha berfikir dalam hati memang semengerikan apa mereka hingga Sesil memasukan nama mereka ke dalam catatan hitam miliknya.

"Lo tau mereka berempat ini punya geng, namanya FIRE. Dan lo mau tau kerjaan mereka ngapain?"

"Berantem, balapan, dan ngedarin narkoba" Lanjut Sesil sambil sesekali melirik ke kanan dan ke kiri berjaga-jaga agar tidak ada yang mendengar pembicaraannya dengan Aletha.

"Serius lo?" Aletha melotot seketika.

"Dua rius malah. Meskipun gue tau berita itu dari akun gosip sekolahan, tapi kalo di liat-liat emang bener kok tampang mereka kaya pengedar narkoba" jawab Sesil dengan yakin.

Aletha hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda mengerti dengan apa yang Sesil ucapkan.

"Tapi gue kan belum tau yang mana orangnya, gimana gue bisa jauhin mereka?"

"Oke, ayo gue tunjukin!" Sesil segera berdiri dari duduknya dan menyeret Aletha keluar kelas.

Aletha dan Sesil berjalan cepat melewati koridor hingga kemudian langkah mereka terhenti di sebuah ruangan yang Aletha yakini bahwa itu adalah ruang kesenian, bisa dilihat dari beberapa alat musik dan banyak nya kanvas yang berjejer disana.

Pandangan Aletha terhenti pada sesosok pria yang sedang asik memainkan gitarnya.

"Cowok yang lo liat itu namanya Renald, anak kelas 12 IPA 2 ketua eskul musik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cowok yang lo liat itu namanya Renald, anak kelas 12 IPA 2 ketua eskul musik. Pokoknya lo harus hati-hati sama dia, karena dibalik wajahnya yang babbyface dan tampan dia itu salah satu anggota geng FIRE yang playboy nya bukan main. Gue yakin banget 45 persen cewek disekolah ini udah pernah dia ajak kencan, jadi lo jangan sampe mau jadi korban selanjutnya." Sesil menjelaskan dengan berapi-api.

"Jangan bilang lo juga termasuk gebetan dia?" Aletha menyeringai.

"Asal aja lo kalo ngomong, gue mantan dia tau bukan gebetan!" Jawab Sesil dengan santai nya.

"Pantes lo nyuruh gue jauhin dia, ada maksud tersembunyi ternyata!"

"Gue cuman gak mau lo sakit ati kaya gue"

Aletha hanya tertawa melihat pipi Sesil yang tiba-tiba berubah menjadi merah.

"Ayo pergi dari sini, nanti kalo dia liat gue bisa bahaya!"

****

"Sil mending kita langsung balik ke kelas aja deh, lo denger kan suara bel tadi?"

"Nanggung ah, lagian sekarang cuman pelajaran kesenian kok nyantai aja" Sesil mengedipkan matanya.

"Kalian gak denger suara bel masuk, hm?" Suara bariton terdengar mengintrupsi mereka, dan Sesil cukup tau siapa pemilik suara lembut tapi terkesan tegas ini.

"Hehe kak Vano, kita mau balik ke kelas kok kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hehe kak Vano, kita mau balik ke kelas kok kak. Ayo Aletha!" Sesil dengan raut wajah tegang segera berbalik menuju kelasnya. Tangannya dengan kuat menyeret Aletha agar segera pergi dari hadapan Alvano si Ketua OSIS.

"Bentar, lo anak baru disini?" Tanya Alvano yang membuat langkah mereka terhenti secara tiba-tiba.

"Ii.. Iya kak" Jawab nya dengan raut wajah ketakutan. Ayolah siapa yang tidak takut? Kata Sesil Alvano ini anggota geng FIRE. Aletha hanya takut di bully karena dia siswa baru.

Alvano mengamati Aletha dari atas sampai bawah dengan wajah datar nya, dan hal itu jelas membuat Aletha semakin tidak nyaman.

"Gue cuman mau bilang, jangan lupa almamater sekolah lo dipasang. Hari ini gue masih bisa kasih lo toleransi, tapi kalo besok lo masih belum pasang almamater, dengan senang hati gue bakal hukum lo!" Ucap Alvano sambil tersenyum. Kemudian pergi meninggalkan Aletha dan Sesil yang masih terpaku di tempat.

"Sil, kayanya dia nggak sebahaya yg lo bilang deh." Ucap Aletha sambil terus memandangi punggung Alvano yang makin menjauh.

"Justru itu lo harus ngejauh dari dia! Karena kalo lo masih nekat suka sama dia bisa-bisa lo diserang sama fans fanatik nya!"

Aletha hanya ber-oh ria mendengar penjelasan Sesil. Benar juga kata Sesil orang setampan dan sebaik Alvano pasti memiliki banyak fans.

"Ayo cepet balik ke kelas!"

***

Halooo guys ini karya aku yg pertama!! Thankyou udah mau baca karya yg absurd ini ❤💗❤💗
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, biar aku bisa semangat buat bikin cerita yg gak jelas ini hehe
Sampai jumpa di part selanjutnya❤💗❤💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Promise You,Aletha!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang