# 14thFebruary : Valentine day
Namjoo’s POV
Hffft. Kuhembuskan napas berat dan panjang, kepulan asap putih berbaur bersama oksigen di dingin musim salju pada 14 Februari 2012 ini. Kukepalkan tangan dan mendaratkannya di atas paha. Tatap ku terpaku pada sebuah kotak berwarna merah muda dan berpita putih. Mata ku nanar menatap kotak yang tak jadi diberikan pada orang itu. Ah, dadaku terasa sesak sekali mengingat hal yang baru saja terjadi. Mengingtanya membuat mata ku terasa begitu perih, terbakar, dan memproduksi air mata yang banyak. Ah, rasanya sungguh tidak enak sama sekali. Ku gigit syal merah tebal yang hangat itu, terisak, sendiri, di bangku taman, pukul 8 malam. Beberapa pasangan tampak hilir mudik melintas di depanku. Argh!
*setting lokasi, taman di drama Protect The Boss .___.
Sementara itu seseorang bersepeda disepanjang jalur. Bersepeda dengan santai, tampaknya dia begitu menikmati malam Valentine ini. Aku.. dadaku terasa semakin sakit mengingat hal tadi, ini kan malam Valentine, malam kasih sayang, kenapa dia harus memutuskan ku dihari seperti ini. Aku tidak merasa melakukan kesalah apa apa, aku.. aku sudah menjadi pacar yang tidak cukup baik untuk Joon oppa.
Memutuskan ku sepihak dengan alasan murahan seperti itu, apanya yang kau terlalu baik untukku. Apa aku harus menjadi gadis yang jahat? Apa aku harus menjadi gadis galak seperti pada si orang gila yang kutemui di toko buku sebulan lalu? Apa aku harus membentaknya keras? Ahh, ini membuatku gila. Rasanya aku ingin berteriak untuk melepaskan sesak yang membalut dadaku. Sungguh.
“ YA! SEKYAAAA!! “
Aku tahu ini ucapan yang tidak bagus. Tapi hatiku benar-benar terasa sakit, rasanya perih sekali dicampakkan seperti itu. Apa dia telah lama bermain dibelakangku? Siapa gadis cantik yang tadi? Apa itu pacar barunya? Bagaimana mungkin dia menemukan pacar baru tepat disaat dia memutuskan ku. Apa dia benar=benar pernah mencintaiku? Tidak, tidak, aku tak mau memikirkannya lagi. Ini membuatku sangat kesal, sakit hati, dan ingin menendangnya!
“ Oh!? Aigoo, jeongmal mianhamnida. Aku tidak sengaja, apa sepatuku mengenaimu? Kau tidak apa-apa? Maaf, sepertinya aku tidak mengikat talinya dengan benar. “ aku tidak menyangka orang tadi lewat di depanku tepat saat aku begitu kesal hingga ingin menendang Joon oppa. Aku refleks berdiri, membungkuk.
“ Michin yeoja! Ya! Tadi kau mengataiku brengsek. Sekarang kau melemparku dengan sepatumu. Dosa apa yang kulakukan padamu!? Ha!? “
“ Mwo? Kapan aku mengataimu? Oh! Sejak kapan kau ada disni? Ah! Kau.. bukankah kau pria kasar yang di toko buku itu? Aigoo, kenapa aku begitu sial hari ini. “
“ Eh? Ini kau? Si wanita gila yang memukul ku dengan buku itu? Aigoo, dunia memang kejam. Sehari ini mood ku sangat baik, lalu bertemu dengan mu secara sial. “
“ Ya! Kau pikir aku senang bertemu denganmu. Kau hanya menambah kesialanku hari ini. Argh! “
“ Ya! Kenapa justru kau yang ketus padaku? Heh, aku ini korban dari mulutmu dan kakimu itu. Untung sepatu jelek ini tidak mengenai wajahku. Bagaimana jika wajah tampan ku lecet. Ini modal berharga warisan dari ibuku. Ckck. “
“ Bukan urusanku! Kau sendiri yang salah, mengapa kau dekat dekat denganku. Sana! Pergi! “ aku menendang ban sepeda depannya dengan kesal. Mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ FF Project ] " Fourteen Circumstances / 열네 상황 "
FanfictionMengungkap sisi kehidupan asmara remaja yang ringan, namun menyentuh dengan kesederhanaan yang tulus, dan begitu lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bercerita tentang masalah 'hati yang sumbing', 'krisis kepercayaan', 'kegamangan dan kesung...