Akegawa Love Slave

2 1 5
                                    

Lanjutan dari Chapter sebelumnya, yaitu mengenai Akegawa dan Mirai Grene.

Sepertinya Akegawa sedang Mode Blush, dan tiba - tiba parfum yang semerbak mengguyur tubuhnya.

Srutt...srutttt

Imamura menyemprotkan Parfum nya.

"Hei apa - apaan ini senpai.."

"Jadi cowok tuh harus wangi, apalagi kamu mau ketemu cewek" Ucap Imamura.

"Ya tapi masa pakai parfum sewangi ini ?"

"Heh denger, kamu ini lagi bucin 'Budak Cinta' Akegawa, kamu harus berwibawa sedikit" Ucapnya sembari menyemprotkan parfumnya.

"Yaa terserahlah, tapi... Apa benar aku diperbudak cinta ?" Tanya Akegawa.

"Kelihatan kok dari raut wajah kamu itu, seakan pikiran kosong dan hanya ada wajah dia haha, dan lagi pula dia memang cantik kan" Goda Imamura.

"Hei hei, senpai sudah menikah ingat itu" Tegur Akegawa.

"Iya - iya kau ini cerewet sekali seperti Istriku, oke sudah rapih. Dan bersiaplah untuk kencan makan malam"

"Iya Senpai"

Akegawa mengecek tas selempangnya, dan dia menemukan Box yang kemarin diberikan Mirai kepadanya.

"Lho ini kan, hadiah yang diberikan Mirai padaku, hmm isinya apa ya... Ahh tidak, jangan sekarang. Dia bilang buka ini pada saat yang tepat, dan aku yakin ini bukan saatnya."

-oOo-

Di rumah Mirai, terlihat Mirai menggunakan pakaian yang stylish dan fashionable. Rambutnya begitu hitam berkilau. Dan Sneaker yang dipakainya juga cukup trendy.

"Oke sudah siap, tinggal saatnya aku menunggunya" Ucap Mirai.

"Kakak, apa aku boleh ikut" Ucap Yui Grene.

"Sayangnya gak bisa, hari ini ada sesuatu yang harus kakak kerjakan sendiri okey, jaga rumah ya" Ucap Mirai pada adiknya.

"Hmm mau aja sih, tapi ini nya mana" Jari Yui digesekkan tanda meminta upah.

"Oh itu, Nado Saranghae 'Sayang kamu Juga' " Pikir Mirai itu tanda Love yang diberikan untuk oppa - oppa korea biasanya.

"Sudah dulu ya, kakak buru - buru" Ucap Mirai.

"Iya.. hati - hati" Jawab Yui Sinis.

Mirai lalu keluar dari rumahnya, dan langsung melihat Akegawa dengan rapih menunggu Mirai.

"Aduh maaf, terlalu lama ya senpai ?" Tanya Mirai.

"Ah baru datang kok, baru aja 5 menit"

Padahal Akegawa sudah menunggu Mirai kurang lebih 30 menit, ya daripada jadi panjang lebar lebih baik dia menutupi kejujurannya itu.

"Hmm jadi kita mau kemana ?" Tanya Mirai.

"Hmm ituu.. sebentar" Akegawa mengecek ponsel.

"Gimana ?" Tanya Mirai lagi.

"Kita ke Resto, ya dekat alun - alun, katanya sih anak muda banget, yuk kesana"

"Hmm iya kita pergi, senpai bawa helm lagi kan"

"Oh pasti dong, nih. Warna Pink, sesuai warna favorit kamu" Ucap Akegawa.

"Hehe sebenarnya warna favoritku biru senpai, tapi tak apalah yang penting safety riding"

"Aduh salah ya haha, oke. Langsung cabs aja (Udah salah, salah lagi. Gak apa-apa Akegawa, orang cantik kayak dia mah di iya in aja. Gak tega marahin)."

Dijalan ~

"Kalau senpai terlalu cepat, peluk aja gapapa, nanti jatuh lho"

"Hmm ah modus senpai nih" Tebak Mirai yang tepat.

"Nggak dong, beneran"

"Iya - iya, nih aku peluk biar gak jatuh"

Mirai mengikuti apa kata Akegawa. Dan pelukan Mirai membuat Akegawa merasa seperti ada kupu-kupu yang berterbangan.

15 Menit perjalanan, mereka pun tiba di Restoran.
Kebetulan Akegawa sudah siapkan reservasi untuk 2 orang.

"Permisi, sudah siapkan meja ?" Ucap Mbak Pelayan.

"Sudah"

"Atas nama ?"

"Akegawa Noriyaki Van Aristoteles"

"Nama tersedia, sebelah sini Tuan Aristoteles"

"Waw.. nama senpai keren juga"

"Haha, itu nama akun E-mailku haha"

"Hahaha dasar, kukira nama asli, hampir shock tadi mendengarnya"

"Ya sini aku bantu merebahkan kursinya."

"Ah terima kasih senpai"

"Ya tidak masalah"

Akegawa mepersilakan Mirai untuk duduk. Lalu disusul olehnya.

"Permisi Tuan, ini menunya. Dan saya rekomendasikan masakan khas Italia, bagaimana ?" Ucap Pelayan.

"Terdengar menarik,  buatkan itu dua ya" Ucap Akegawa.

"Baik Tuan"

Sambil menunggu pesanan, mereka pun memulai obrolan.

"Jadi, bagaimana dengan pekerjaanmu ?" Tanya Akegawa.

"Baik, rekan - rekan juga baik. Disana tidak seburuk yang aku bayangkan dulu"

"Seperti itukah, memangnya kau bertugas dibagian mana"

"Bagian Administrasi dan mengurus beberapa dokumen."

"Waw, itu sepertinya agak rumit ya" Ucap Akegawa

"Bisa dikatakan iya bisa juga tidak"

"Kenapa begitu ?"

"Entahlah, sulit untuk dijelaskan. Ngomong - ngomong, senpai sendiri bagaimana kuliah dan jadi staff di ICT ?"

"Ya ada yang berkembang, Kanzaki Sensei sekarang sudah memiliki wakil, jadi dia tidak akan terlalu sibuk, dan ada sedikit waktu luang. Bagiku menjadi Staff bukan hanya mengatur ini itu, tapi kita juga harus mengetahui seberapa besar potensi kita didalamnya"

"Begitukan senpai"

"Hmm iya"

Bersambung...

***

Sfx: Tetetetew~~~ *diuncali sendal

Bucin mah beda :v

Orang lain bucin sama orang yang ada di sekitarnya, saya doank yang ngkhayal in si calon husbu tahun depan *gak

Yaudah sekian

-Noise

ICT Stories (Spin Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang