Enam

3.1K 278 0
                                    

Akhirnya Taehyung sudah selesai menangis dan mulai tenang.

"Hyung sebenernya gua liat sesuatu waktu nolong Jungkook" ucap Taehyung dengan suara lirih. "Liat apa?" tanya Suga yang merasa khawatir apa yang ia kira benaran terjadi.

"Ketika aku melompat ke danau, aku tidak menutup mataku, saat itu aku melihat sesosok lelaki di danau itu yang menarik pergelangan kaki kanan Jungkook. Ketika aku melihat dia bahkan aku berkontak mata dengannya rasanya aku mengingat sesuatu yang pernah aku alami" jelas Taehyung yang tak kuasa menahan air matanya.

Yoongi mencoba berkata sambil memeluknya, "Kau tidak perlu meberitahu hal ini pada orang lain. Cukup hyung dan kamu yang tau. Usap air matamu dan berhentilah menangis. Hyung akan sedih jika kau terus menangis."

Lagi-lagi Yoongi dibuat menunggu oleh Taehyung. Dengan sabar ia menunggu Taehyung hingga tenanng lalu mengajaknya pergi ke kamar.

"Sebenarnya--"

Yoongi membuka pintu dan membuat ahjussi berhenti berbicara. "Oh maaf mengganggu kalian" ucap Suga yang langsung duduk disamping Jin dengan Taehyung.

"Sebenernya danau itu adalah danau terlarang. Apa kalian tidak melihat tulisan yang menancap pada tanah? Danau itu menjadi terlarang saat tahun 1997" Jelas paman. "Saat itu Jungkook lahir" gumam Jimin secara tiba-tiba.

"Benarkah?" tanya paman. "Iya, Jungkook itu sebenernya lompat 2 kelas jadi sekelas sama Taehyung, Jimin, Namjoon" jelas Jin.

"Oh gitu. Paman lanjutin ya. Danau itu di tutup karena ada seorang anak remaja yang melompat ke danau itu. Karena sejak saat anak remaja itu melompat banyak orang yang terlihat melompat tapi faktanya tidak. Sama seperti yang dialami Jungkook-nim" lanjut ahjussi.

"Apa ada yang selamat?" tanya Hoseok. "Ada, hanya 1 orang yang selamat" jawab paman yang berhasil membuat mereka bertujuh bertany-tanya. "Siapa dia?" tanya Namjoon yang paling penasaran. "Jungkook" jawab paman.

Yoongi sedikit kaget mendengar cerita itu, karena mirip dengan yang Taehyung ceritakan. Ia semakin terkejut saat menoleh ke arah jendela dan melihat sosok laki-laki bertubuh hitam memandanginya. Tidak, lebih tepatnya Taehyung yang ada di sebelahnya.

"Lalu bagaimana dengan desa itu?" tanya Namjoon yang menjadi tertarik dengan desa itu. "Desa itu desa yang sangat bersejarah, dulu itu tempat hunian, dan akhirnya menjadi desa pariwisata. Banyak yang mengunjungi desa itu karena ke asriannya. Bahkan masyarakat di sekitar villa ini juga sering mengunjungi desa itu. Akan tetapi pada tahun 2000 desa itu ditutup untuk pariwisata. Karena rumah yang terbakar membuat desa itu menjadi kacau" jelas paman.

"Ahjussi, sepertinya besok sore kita udah pulang deh" ucap Jimin. "oh gitu, yaudah. Oh iya, Jimin pamanmu nitip pesan kepada paman untukmu. Dia bilang kamu bawakan jas ini ke pamanmu ya" balas ahjussi. "Baiklah" ucap Jimin sambil mengambil jas yang disodorkan kepadanya.

"Sudah siang, apa kalian tidak ingin melakukan sesuatu?" tanya ahjussi. "Oh iya, aku belum mandi. Aku akan mandi dulu" ucap Suga yang langsung pergi meninggalkan kamar ahjussi.

Semua member satu persatu juga keluar dari kamar ahjussi.

"Hari yang membosankan. Hyung apa ini yang namanya hari libur?" tanya Jimin sambil menghela napas.

"Bukan, bagaimana kalo besok kita pergi ke desa yang di ceritakan paman?!" seru Jin yang membuat para anggota termuda bersemangat. Melihat adiknya melupakan hal yang baru saja terjadi membuat para hyung tersenyum bahagia.

"Apa kau sudah selesai mandi?" tanya Jin saat melihat Suga turun dengan rambut basah. Suga hanya mengangguk tanpa menoleh.

***

"Hyung bangun" lirih Jungkook sembari menggoyang-goyangkan tubuh Jimin yang tengah tidur di sampingnya. "Hyung sekarang kita akan pergi. Ayolah bangun!" Jungkook meninggikan suaranya dengan semangat mengingat mereka akan berjalan-jalan.

Semuanya segera bersiap untuk pergi. Kali ini mereka pamit kepada ahjussi. Setelahnya, Namjoon cs itu berangkat menuju desa itu dengan berjalan kaki, hitung-hitung olahraga.

WINGS; BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang