4.

61.6K 1.4K 0
                                    

"Bagaimana bisa kau berada di sini?" tanya Skyla heran.

Pria yang ditanya tersenyum ke arahnya, melepas kaca mata lalu memasukkannya ke dalam saku. "Apalagi jika bukan untuk menjemput tuan putri."

Skyla mendengus mendengar ucapan Daniel. Dengan malas, Skyla langsung memutar tubuhnya berbalik hendak menghampiri Rebbeca, asistennya.

"Kau mau ke mana?" tanya Daniel menangkap pergelangan tangan Skyla.

Skyla melepaskan cekalan Daniel, tapi pria itu menggenggamnya erat. "Tentu saja pulang!" ujarnya kesal menatap Daniel. "Lepas." Lanjutnya menggeram.

"Tidak. Kau akan pulang denganku," ujar Daniel seakan tidak bisa dibantah.

Skyla menatap Daniel tidak bersahabat, pria di depannya itu benar-benar menguji kesabarannya. "Bagaimana bisa?!"

"Cukup diam. Jangan banyak bicara dan bertanya. Cepat masuk ke mobil," ujar Daniel.

Skyla menggeleng tegas. "Tidak mau!" ujarnya menolak. Tentu tetap dengan pendiriannya.

Daniel menatapnya kesal. "Haruskah aku memaksamu masuk ke dalam mobil, Sky?"

"Berani kau memak-" Belum sempat Skyla menyelesaikan kalimatnya. Tanpa aba-aba Daniel langsung membopong tubuh gadis itu seperti karung beras. Membuat Skyla mengumpat dan berteriak kesal.

Perlakuan Daniel tentu saja mencuri perhatian. Ditambah Skyla yang berteriak dan mengumpat, membuat semua orang menatap penasaran ke arah mereka. Siapa yang tidak mengenal Daniel dan Skyla. Si pengusaha yang terkenal karena ketampanannya dan model cantik dengan bayaran begitu fantastis di usianya yang masih muda.

"Bisakah kau diam Sky? Teriakanmu membuat semua orang menatap ke arah kita," ujar Daniel geram, membuat Skyla memukul keras bahu pria itu.

"Persetan dengan semua itu, Niel. Cepat turunkan aku!" ujar Skyla berteriak kesal.

Meskipun Skyla memberontak, Daniel tetap tidak melepaskan gadis itu. Ia menggeleng tegas. "Tidak mau."

Lelah berteriak dan percuma saja berbicara kepada pria itu membuat Skyla memilih diam. Dasar keras kepala. Batinnya menggerutu. Sesampainya di depan mobil, Daniel segera membuka pintu dan mendudukkan tubuh Skyla di kursi penumpang.

Daniel sedikit membanting tubuh Skyla, membuat gadis itu mengumpat. "Sakit, bodoh! Tidak bisakah kau lembut terhadap perempuan!"

Daniel memilih mengabaikan dan berputar untuk masuk di kursi kemudi. Selama perjalanan hanya keheningan yang menemani, Skyla yang tidak tahan dengan kesunyian yang terjadi memilih mengarahkan pandangannya keluar jendela, menatap luar. Gadis itu menghela napasnya.

"Apa kita akan diam terus-menerus selama perjalanan?" ujar Skyla menggerutu.

Daniel yang mendengar gerutuan Skyla terkekeh. "Kau ingin kita membicarakan apa?"

"Pernikahan kita?" Lanjutnya bercanda.

Skyla langsung menatapnya tidak suka. "Memangnya ada yang mau menikah denganmu?" tanya Skyla mengejek.

"Ada, semua wanita tanpa disuruh sudah mengantri untuk datang padaku."

"Tapi kau tau, aku tidak pernah memiliki niatan untuk menikah. Karena bagiku, semua wanita itu sama saja. Hanya uang yang ada di otak mereka."

Between Us #New Version Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang