(7) Terbongkar

143 30 0
                                    


SELAMAT MEMBACA KISAH NIRA DENGAN TENANG DAN NYAMAN

Bagian 7
Terbongkar


Setiap rahasia tidak akan bertahan lama, sebesar apapun rahasia itu pasti akan tetap nampak ke permukaan hanya saja waktu yang menentukan semua itu.

Sejak kemarin, Beni hanya diam dan suka melamun bahkan saat berada diruangan ibunya, hari ini sepulang sekolah dia sengaja mengunjungi rumah sakit tempat ibunya bekerja hanya untuk melihat ibunya yang beberapa hari ini sangat sibuk di rumah sakit hingga tak ada waktunya untuk pulang ke rumah.

Fina yang melihat anaknya yang sejak tadi hanya diam akhirnya mengajukan pertanyaannya untuk menghilangkan rasa penasarannya itu.

"Kamu ada masalah di sekolah?" tanya Fina

"Ma, apa orang yang selalu terlihat bahagia di sekolah itu benar-benar bahagia?" tanya Beni.

Sejak kemarin fikirannya dipenuhi dengan kejadian yang terjadi pada Nira. Dia penasaran dengan hidup gadis yang sering dia jaili.

"Hmm... bisa jadi, tapi bisa saja senyumannya itu hanya topeng agar kesedihannya tidak dilihat oleh orang lain. Dia berusaha untuk baik-baik saja depan semua orang karena dia tidak mau dikasihani, mungkin"

Jawaban dari Fina membuat Beni tersadar bahwa selama ini dia memang sudah sangat keterlaluan kepada Nira, gadis itu hanya menutupi kesedihannya dengan senyuman manis setiap harinya.

Beni suka menjailinya karena dia hanya penasaran bagaimaan wajah sedih gadis itu, karena dia sudah mengamatinya sejak kelas 10 dan dia sama sekali tidak pernah menangis ataupun terlihat sedih di sekolah olehnya itu ketika dia tahu bahwa dia satu kelas dengannya dia bertekad untuk membuat Nira menangis setidaknya melihatnya bersedih. Tapi tekadnya itu sama sekali tidak ada yang diuntungkan. Beni merasa bersalah dengan semuanya.

"Beni kamu nggak apa-apa?" tanya Fina khawatir melihat raut wajah anaknya.

"Aku hanya sedikit pusing ma, aku pinjam ranjangnya ya"

"Iya nak, istrahatlah"

Beni akhirnya memilih untuk membaringkan tubuhnya di ranjang yang ada di ruangan ibunya. Ranjang itu tidak terlihat karena dihalangi gorden yang menutupinya.

Tok tok tok

"Iya silahkan masuk"

Nira dan Nadin datang untuk chek up kesehatan Nira, setiap bulan dia harus seperti ini walaupun hanya sedikit perubahan yang terjadi, Nira hanya ingin melihat orang-orang yang dia sayangi bahagia walaupun chek up seperti ini bukanlah hal yang ia sukai.

"Kamu makin cantik aja Hana"

"Hehehe... makasih tante"

Beni yang masih terjaga mendengar suara gadis yang sangat dia kenali, akhirnya dia mengintip dari celah garden dan sangat terkejut bahwa pasien mamanya adalah Zinnirah Reihana, gadis yang selama ini dia bully dan gadis yang dia ceritakan kepada ibunya.

"Jadi apa ada perubahan?"

"Apa penyebab dari demensia ini karena kecelakaan yang aku alami waktu kecil dok? Apa tidak ada faktor lain?"

Bukannya menjawab pertanyaan dari dokter Fani, Nira kembali bertanya tentang penyebab dia mengalami penyakit demensia alzheimer penyakit dimana sel saraf mati yang mengakitbatkan berkurangnya daya ingat akan berbagai hal seperti hal yang baru saja terjadi, percakapan, jalan maupun janji, selain itu orang yang menderita penyakit ini cenderung berfikir lambat saat akan mengerjakan suatu pekerjaan.

Zinnirah (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang