The Piano Teacher - 1

87.4K 3.3K 74
                                    

Willy dan malaikat kecilnya sedang sarapan bersama dengan tenang. Tidak ada satu pun yang mengeluarkan suara sampai gadis kecilnya itu yang lebih dulu memecah keheningan dengan pernyataan yang sedikit mengejutkannya. "Papa, Chelsea mau bisa main piano seperti Ibu Valerie."

Pria yang sedang membaca surat kabar melirik Chelsea yang sedang menghabiskan sereal milik gadis itu. Gadis kecilnya itu berbicara dengan mulut penuh dan pipi yang menggembung hingga membuatnya mendengus dan tersenyum geli.

"Siapa Ibu Valerie?" Pria itu bertanya masih sambil membaca surat kabar yang sudah menjadi bacaan rutinnya setiap pagi.

Chelsea memajukan bibirnya, terlihat lucu karena pipinya masih menggembung akibat sereal yang sedang ia makan. Setelah selesai mengunyah dan menelan sereal yang ada di dalam mulutnya, anak itu baru kembali membuka mulutnya.

"Aku kan sudah cerita sama Papa! Papa gak dengerin Chelsea." Bukannya panik karena gadis cantik kesayangannya itu merajuk, Willy malah tertawa geli. Pria itu melipat surat kabar yang telah selesai ia baca dan meletakkannya di atas meja. Sekarang ia sudah memusatkan seluruh perhatiannya pada gadis kecilnya itu. "Papa ingat kok, guru musik kamu kan?"

Chelsea langsung mengangguk antusias, senang karena ternyata Papanya mendengarkan dirinya. Chelsea memang sangat menyukai guru di sekolah musiknya itu. Gadis kecil itu berkata jika Ibu Valerie yang begitu cantik, anggun, lucu, ramah dan pintar menurut gadis kecil itu.

"Iya, Pa. Dan ternyata Ibu Valerie juga mengajar piano." Gadis itu menatap Papanya itu sejenak dengan memelas kemudian melanjutkan perkataannya. "Chelsea mau. Mau piano dan mau les dengan Bu Valerie."

Willy berdeham kemudian menepuk pahanya, mengisyaratkan gadis kecilnya untuk duduk di pangkuannya. Ia memang sudah tau kalau guru yang mengajari anaknya itu bernyanyi bernama Valerie, tapi ia belum tau seperti apa rupa dan sifatnya.

Gadis cilik itu turun dari kursinya sendiri dan pindah untuk duduk di pangkuan Papanya. Gadis itu sedikit kesulitan untuk menemukan posisi yang nyaman hingga membuat Willy menjadi gemas sendiri.

Setelah Chelsea selesai menyesuaikan posisi duduknya, barulah ia mengeluarkan pertanyaan yang sedaritadi ingin ia tanyakan pada anaknya itu. Ia bertanya dengan lembut pada gadis kesayangannya itu. "Kenapa Chelsea tiba-tiba mau bermain piano?"

Gadis itu terdiam sebentar, nampak berpikir sebelum menjelaskan alasannya. "Karena Chelsea mau jadi cantik seperti Bu Valerie."

Mendengar perkataan polos yang keluar dari mulut anaknya sontak membuat pria itu mengerutkan keningnya tidak mengerti. Apa hubungan menjadi cantik dengan les piano? Namun ia tetap menjawab perkataan polos itu sebijak mungkin. "Bagi Papa kamu sudah cantik, lebih cantik dari siapa pun di muka bumi ini. Dan menjadi cantik tidak ada hubungannya dengan bermain piano, sayang." Willy mengecup pipi tembam Chelsea dengan gemas.

"Itu karena Papa belum bertemu Bu Valerie! Chelsea tetap mau belajar piano agar bisa menjadi seperti Bu Valerie." Gadis itu berseru tidak terima karena baginya Bu Valerie memang benar-benar cantik.

Perkataan anaknya itu sontak membuat Willy kebingungan. Sebenarnya apa yang dilakukan wanita bernama Valerie hingga anaknya terus memujinya bahkan sampai ingin menjadi seperti wanita itu. Sepertinya ia harus bertemu dan berbicara serius dengan guru les musik gadis kecilnya itu agar wanita bernama Valerie itu tidak mempengaruhi anaknya lagi.

"Jadi bagaimana, Pa? Boleh kan?" tanya gadis kecil itu.

Ia tersadar dari pikirannya dan menatap Chelsea dengan senyum lembut. "Iya sayang, nanti Papa bicara dengan Ibu Valerie dulu ya."

Anaknya itu langsung melompat berdiri dan terlonjak girang bahkan. "Hore!! Makasih, Papa! Chelsea sayang sama Papa." Chelsea mengecup pipi Papanya dengan semangat dan berlari menuju kamarnya.

The Piano Teacher ✔️(SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang