Gadis bersurai hitam itu sedang melahap sarapannya.
Ia tak memperdulikan bunyi cerek yang menunjukkan air sudah matang.
Semua penghuni rumah belum ada yang bangun. Baru ia dan ibunya saja yang sudah bangun.
"Eunbi.. itu kan nasi kemarin kenapa dimakan ? Mama baru aja masak nasinya."
"Gapapa masih enak ko. Eunbi berangkat dulu ya." Pamitnya pada Ibunya.
Gadis Hwang itu berjalan berangkat ke Sekolah di pagi buta seperti ini. Disaat orang lain masih baru terjaga ia sudah siap untuk pergi ke Sekolah.
"Pagi pak." Sapanya pada Satpam Sekolah yang baru saja membukakan pagar.
"Pagi. Eh Eunbi. Udah sampe aja ya."
"Hehe. Aku masuk dulu ya."
Gadis ini sudah akrab dengan beberapa penjaga sekolah karena Eunbi lah yang menjadi pemandangan pertama bagi para satpam ketika membukakan pagar sekolah.
Sebentar lagi bel berbunyi. Seluruh penghuni kelas sudah hampir datang. Namun ada beberapa bangku yang masih kosong.
Well, jika kalian benar-benar murid Ilsan High School kalian akan tau siapa pemilik bangku-bangku tersebut.
Eunbi sedang asik mengobrol dengan Kyulkyung. Entahlah apapun akan dibahas jika Kyulkyung sudah mengajaknya berbicara.
Tin!
From : Eunki-yaa
Ka.eunki ga sekolah. Mama sama ayah berantem lg. Gmn dong eunki takut😢
Eunbi menghela nafasnya. Kejadian ini bukan sekali atau dua kali saja terjadi. Ini sering. Bahkan ia selalu mendapat pesan dari bocah kelas 4 Sekolah dasar itu mengenai hal seperti ini.
"Kyung.. gue keluar sebentar ya. Kalo gue gak balik gue nitip tas ya."
"Eh lo mau kemana bi ?"
"Gue ada urusan dulu. Gapapa kalo guru yang masuk nanyain, lo bilang aja ga tau."
Lalu Eunbi meninggalkan kelas dan Kyulkyung yang masih tak mengerti dengan sahabatnya itu.
Di koridor sekolah yang sudah sepi. Eunbi melihat ponselnya. Berniat untuk membalas pesan adiknya tersebut.
Namun beberapa detik kemudian, tubuhnya langsung bersentuhan dengan lantai.
Ia meringis. Lalu melihat pemandangan didepannya.
'Manusia-manusia ini lagi.' Batinnya.
Salah seorang dari tiga yang ada disana tertawa remeh. Entah menertawakan apa. Padahal tak perlu ada yang ditertawakan.
Eunbi langsung bangkit berdiri. Hanya menatap pria-pria yang tak bergunaㅡ menurutnya. Sangat membuang waktunya.
Seorang siswa mencekal tangannya yang membuat Eunbi memundurkan tubuhnya kembali.
"Lo gak minta maaf ?" Tanyanya.
Eunbi mengernyitkan alisnya sambil tertawa kecil.
"Miskin maaf ya ? Sorry gue gak ada waktu." Balas Eunbi sambil melepaskan cekalan tangan siswa itu.
Pria itu hanya tersenyum remeh. Apalagi mendengar dua orang dibelakangnya tertawa.
"Jeon Jungkook.. lo gak cape apa sama cewe yang begituan ?" Tanya seorang siswa yang bername tag Kim Mingyu.
"Tau tuh udah dibilangin juga. lo tertarik sama cewe kaya gitu ?" Tanya Yugyeom yang merupakan salah satu dari mereka juga.
"Gue tertarik. Gue pengen dia menderita. Dia udah berurusan sama orang yang salah."
"Gileee.. lo jahat amat sama temen sekelas."
Jungkook hanya mengedikan bahunya.
Eunbi berlari menuju rumahnya. Tak ada pilihan lain selain itu. Rumahnya memang tak terlalu jauh. Tapi jika berjalan dari sekolah pun terkadang membuatnya lelah.
Keringat membasahi dahinya. Entahlah yang terpenting sekarang ia ingin membawa Eunki pergi dari rumah sialan itu.
Sesampainya diambang pintu, ia sudah mendengar teriakan-teriakan dari dalam rumahㅡ lebih tepatnya makian.
Ia ingin membuka pintu. Tapi tangannya bergetar.
Ia melupakan segala kegugupannya. Ia berusaha mencoba mengingat bagaimana nasib Eunki yang berada didalam.
Dan berhasil!
Eunbi sudah membuka pintunya.
"Eunbi-yaa..."
-H A P P Y L E S S-