prolog.

169 14 1
                                    

saat aku terbangun dari tidur ku aku hanya bisa melihat langit-langit ruangan ini yang berwarna putih pucat dan bau obat-obatan yang menyengat di indra penciuman ku .

Yah benar ini lah aku, seorang pasyen pengidap kangker otak yang kemungkinan tidak akan punya banyak waktu yang akan ku lalui hanya satu yang bisa ku lakukan saat ini yaitu hanya bisa terbaring di tempat tidur ku . dan hanya bisa menunggu seseorang yang akan membuat ku merasa lebih baik 'dokter' bagi orang yang sakit bila mendengar kata itu bagai kan penyelamat dan harapan yang akan menolong.

Begitupun aku. tapi apa mungkin ,maksudku aku telah melakukan beberapa kali operasi tapi tidak ada yang berubah dalam tiga tahun ini.

Aku meninggalkan sekolah ku, teman-teman ku, dan rumah ku. begitupun orang tua ku, mereka hanya bisa menunggu dan berharap agar aku terbebas dari penyakit ku ini.

Mungkin bagi semua orang uang itu segalanya, tapi tidak dengan ku. bila memang uang segalanya mungkin aku tidak akan berada di sini.

Walaupun ayah ku seorang CEO di perusahaan SJ GRUB yang tersukses di korea selatan dan memiliki banyak uang tapi ayah ku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan ku dengan uang itu.

Yah.  walaupun itu bisa sedikit memperpanjang hidup ku tapi tidak membebaskan ku dari penyakit yang sangat membuat ku menderita dan harus selalu merasakan sakit di setiap detik nya.

Tapi aku sangat beruntung dari kebanyakan pasyen  di rumah sakit ini, bukan hanya karena aku anak dari seseorang yang kaya raya dan memiliki uang yang berlimpah. tapi Karena tuhan masih menyayangi ku, entak sejak kapan aku memiliki kemampuan untuk meloncati waktu.bukan. aku bukan seorang penjelajah waktu, tapi lebih tepat nya aku mampu melewati waktu yang tidak ingin aku lalui.

Mungkin bila orang yang mendengar nya akan menganggap aku abnormal.mungkin.

Tapi itu tidak masalah buat ku karena itu sangat membantu ku saat aku ketakutan untuk melakukan oprasi yang entah ke berapa kali nya. aku pasti akan meloncati waktu, mungkin sebagaian orang tidak akan percaya bila mereka mendengar kan cerita ku.

Tapi itu memang benar aku selalu meloncati waktu saat aku akan melakukan lagi operasi. sama seperti hari ini, aku akan melakukan operasi lagi besok dan aku ingin meloncati waktu.

'Aku ingin meloncati waktu ini, hari ini tanggal 28 juli 2018 dan aku ingin terbangun pada tanggal 2 agustus 2018' dan itu berhasil aku membuka mata ku dan apa kalian tahu ini telah hari yang sudah ku tentukan, aku bersyukur ternyata aku selamat dari operasi itu.

Jangan tanya apa aku mengingat semua kejadian yang telah aku loncati karena jawaban nya .Ya. aku mengingat semua nya walaupun aku sudah meloncati waktu itu. karena ingatan itu langsung berputar di otak ku dengan sendirinya tampa aku harus melaluinya.

Ingatan itu muncul bagai kan kaset kusut yang berputar-putar di ingatan ku.

🌸

gimana prolog nya hehe...
Yang pasti gaje yah

Ini prolog memang sangat gaje karena author agak binggung gimana cara mencurah kan pikiran author biar bisa tertulis dalam sebuah cerita hehe...

Tapi autho masih kekeuh mau mencurah kan makanya ceritanya gaje

ok. Kaya nya author dah banyak ngomong , jadi kita akhiri di sini saja.😊

Bagi yang udah baca cerita author yang gaje ini terimakasih banyak ,athur nuhun😊

See you next part 🙋bey-bey 😉

LASTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang