Happy reading...
Awas typho 😨!
🌸
"Lepaskan..." Ucap namjoon oppa tegas pada ku setelah berada di hadapan ku.
Apa maksud nya aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan dan aku juga tidak memegang tangan nya ataupun barang di tangan ku.
"Sayang apa kau tidak dengar, lepaskan sepatu mu" ucap nya lagi, oh... Sepatu aku kira. APA! mengapa aku harus melepaskan sepatu ku.
"Tapi kenapa?" tanya ku binggung, jangan katakan ia melarang ku memakai sepatu ini karena aku tidak mau melepaskan nya.
"Itu berbahaya untuk mu sayang, bagai mana bila kau terjatuh atau terpeleset karena memakai higtheel mu itu, apa kau mau anak kita lahir sebelum waktu nya" jelas nya sedangkan aku hanya menatap nya kesal, lalu aku harus pakai sepatu yang mana. apa aku harus pulang tampa alas kaki.
"Sayang lebih baik kau pakai sepatu yang ini saja, ini lebih aman dari pada higtheel yang sedang kau pakai" jelas nya lagi setelah mengambil paper bag yang ia bawa tadi lalu namjoon oppa mengeluarkan sepatu berwarna hitam yang tinggi nya hanya 2 cm dari dalam paper bag, ingat hanya 2cm itu sangat pendek.
"Tapi aku lebih suka memakai sepatu yang sekarang ku pakai"
"Tidak itu berbahaya"
"Tapi aku..."
"Tidak sayang sudah aku bilang itu berbahaya, ayo lah bukan nya kau ingin cepat-cepat pulang, karena itu lepaskan itu dan pakai yang ini" bujuk nya.
Aku kesal, tapi mau tidak mau aku harus mela...ah... sudah lah. Aku menggeser duduk ku sedikit menjauh dari namjoon oppa sejurus kemudian aku mengayunkan kaki ku dengan kasar kerena kesel, alhasil sepatu ku terlepas dari ke dua kaki ku dan terlempar cukup jauh .
Dan salah satu sepatu ku itu hampir mengenai wajah taehyung yang sedang terduduk di sofa utung meleset kalau tidak bisa gawat, dan yang satu nya lagi entah terlempar kemana aku tidak tahu.
Aku lihat taehyung terlihat sangat kaget sedangkan namjoon oppa hanya menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah ku yang sedikit tidak baik, mungkin sangat tidak baik huh habisnya aku kesal.
"Nunna sepatu mu hampir mengenai wajah ku" ucap nya kaget.
"Maaf, nunna tidak sengaja taehyung-a" ucap ku merasa bersalah sembari menunjukan rawut wajah bersalah ku pada nya.
"Lihatlah oppa karena mu aku jadi terlihat sangat pendek" kesal ku saat aku berdiri dari duduk ku setelah namjoon oppa memakaikan sepatu yang tinggi nya hanya 2 cm saja di kaki ku.
Namjoon oppa mengelus kepalaku dengan sayang "tapi setidak nya itu aman untuk mu sayang" ucap namjoon oppa sembari tersenyum.
_
_
_Pov author.
"Kenapa namjoon oppa lama banget sih" gerutu zean kesal karena namjoon tak kunjung datang padahal ia sudah menunggu nya cukup lama di dalam mobil.
"Katanya hanya akan pergi sebentar untuk menemui dokter tapi nyata nya sangat lama"
Berbeda dengan taehyung yang sudah pulang lebih dulu dengan motor nya, zean sedikit menyesal tidak ikut dengan taehyung saja tadi mungkin ia sudah sampai di rumah.
"Menyesal aku tidak ikut dengan taehyung tadi"sesal nya, penyesalan selalu ada di akhir tentunya. pikir zean.
Tak lama kemudian kim namjoon datang senbari membawa paper bag kecil di tangan kiri nya yang berisi obat-obatan milik zean tentu saja.
Ia pun membuka pintu mobil lalu duduk di belakang kemudi dan tidak lupa ia juga memakai sabuk pengaman setelah menyimpan paper bag yang ia bawa ke belakang-kursi penumpang, lalu menghidupkan mesin mobilnya berbeda dengan zean yang terus saja mengupati suaminya sendiri. kim namjoon.
"Sayang seperti nya kau sudah berani mengupati suami mu hm" Ucap namjoon setelah melajukan mobil nya meninggal kan area parkiran rumah sakit, ia terus saja mendengar istri nya mengupati nya, Oh tentu saja inilah sifat zean bila dia sudah kelewat kesal. salahkan saja sifat nya itu.
"Tidak, aku tidak mengupati suami ku" ketus nya sembari membuang muka ke arah kaca mobil, seperti nya sifat ketus nya telah kembali lagi. pikir namjoon sembari menggeleng kecil.
"Oyah, tapi aku tadi mendengar istri ku yang terus saja mengupati ku" namjoon berunjar dengan nada menyelidik sembari melihat ke arah zean yang masih membuang muka dari nya, namjoon pun tersenyum saat melihat istri nya yang sedang meraju padanya sekarang, sangat manis menurut nya. ada-ada saja.
Namjoon tidak sebodoh itu sampai dia tidak tahu apa penyebab istrinya marah pada nya saat ini, karena dia sudah menyenal cukup baik sikap istrinya itu.
"Benarkah" ucap zean yang masih enggan untuk menatap sang suami, ia masih fokus melihat ke luar kaca mobil untuk melihat perubahan kota seoul yang sangat luar biasa menurut nya, ini benar-benar di luar dugaan nya yang bisa hidup di tahun ini.
"Ok, baiklah sayang aku minta maaf karena akubsudah membuat mu menunggu terlalu lama, sebenarnya tadi aku tidak sengaja bertemu dengan teman ku di lobi rumah sakit saat aku akan kembali ke mobil" jelas kim namjoon setelah ia kembali fokus pada aktivitas nya yang sedang menyendarai mobilnya, sadar juga pikir zean.
"Lalu kami me..." ucap namjoon terpotong karena zean menyelanya, dasar tidak sopan.
"Dan oppa melupakan ku" unjar zean tak percaya sembari menoleh ke arah kim namjoon.
"tidak sayang bukan begitu" namjoon menoleh kearah zean yang sedang menatap nya tak percaya .
"Lalu"
Kim namjoon menjelaskan semua nya karena ia tidak mau terus saja melihat tatapan tak percaya yang di layangkan oleh istri nya padanya.
Tiga puluh menit berlalu mereka pun sampai di depan gerbang besar yang tinggi nya mencapai tujuh meter, gerbang itu langsung terbuka dengan sendiri nya. kim namjoon pun membawa mobil nya memasuki gerbang.
Berbeda dengan zean yang masih asik berceloteh ria kepada kim namjoon dengan antusias nya mencertakan apa saja yang baru saja ia lihat melalui kaca mobil, Zean menceritakan ini dan itu yang menurut kim namjoon sudah biasa. tapi berbeda dengan zean yang baru saja melihat nya dan tentu saja zean baru melihat nya.
Dan kim namjoon pun hanya bisa memaklumi nya karena ia tahu, istri nya yang sudah tidak mengingat apapun lagi. sudah mengingat diri nya saja itu sudah lebih dari cukup.
_
_
_"Wah... Apa ini rumah mu oppa?" tanya zean terkagum-kagum dengan mata yag berbinar saat ia sudah keluar dari mobil. ck ck ck kekanak-kanakan sekali.
ia melihat rumah yang sangat besar tingkat dua terlihat sangat mewah di hadapan nya, bagai mana tidak kagum ia melihat sebuah rumah yang terlihat sangat luar biasa di penglihatannya. ini rumah atau istana pikir zean .
Rumah ini bahkan tiga kali lipat lebih besar dari rumah appanya, rumah yang di dominasi warna putih ini sangat terlihat elegan lalu memiliki dua pintu yang tinggi nya mencapai lima meter yang berwarna coklat terang terlihat sangat kontras dengan warna putih itu dan tidak lupa pula kaca yang hampir mendominasi seluruh rumah ini.
'Aku bagaikan seorang fery yang pulang ke istana nya' pikir zean tak habis pikir.
"Bukan, ini buan rumah ku lebih tepat nya ini rumah kita"
🐨
Ok sampai sini dulu .
Ini ceritanya makin gaje soal nya author lagi kebingungan 😅
See you next part
Bye-bye 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
LASTING LOVE
RomanceSiapa yang akan percaya bila aku mengatakan aku tertidur sudah sangat lama mungkin terlalu lama. Kehidupan ku berubah 360° setelah aku terbangun dari tidur ku. Siapa aku? Di mana orang tua ku? Dan siapa mereka? Itulah yang menjadi pertanyaan ku sete...