Bobby part 2

42 6 0
                                    

Bukan Bobby namanya kalau nggak buat onar. Hari ini Bobby lagi-lagi mengganggu Jisoo. Malang memang nasibnya, hampir setiap hari selalu jadi korban keusilan Bobby. Mulai dari dorongan atau teriakan-teriakan mencemooh.

Seperti saat ini, Jisoo yang datang lebih pagi membuka buku Biologinya, karna jam pertama nanti Buk Henna mengadakan ulangan harian.

"Eh, si culun rajin amat" sapaan pagi Bobby saat melihat Jisoo khusyuk membaca. Entah karna angin apa yang membuat Bobby datang sepagi ini. Bahkan sekarang hanya mereka berdua di kelas.

Jisoo semakin merunduk dan merapatkan buku ke tubuhnya. Ya Tuhan, kenapa harus ada Bobby?

Bobby dengan santainya mengambil buku Biologi itu. Membolak-balik halaman tanpa minat.

"Ja-jangan, aku belum belajar dari kemarin" Jisoo mencicit, mencoba meraih bukunya. Bobby nggak tinggal diam. Dia mengangkat buku itu tinggi-tinggi. Tersenyum jahil.melihat gadis di depannya kesulitan. Tubuh Bobby yang lebih tinggi membuat Jisoo melompat kecil.

"Haha.. Coba tangkap kalau bisa" Bobby mulai berlari dengan buku yang masih dia angkat tinggi-tinggi.

Jisoo terlihat kesal. Kerutan dikening dan pipi menggembung kesal. Dia berlari mengejar Bobby berharap mendapatkan bukunya.

"Cepet balikin. Aku bener-bener belum belajar" Jisoo masih mencoba menahan kekesalannya.

"Enak aja. Coba tangkep sini culun. Haha" Bobby menjulurkan lidahnya mengejek. Tertawa melihat Jisoo kesulitan.
Jisoo berlari semakin kencang, nggak sengaja kakinya tersandung kursi dan terjatuh.
Jisoo kali ini bener-bener kesal. Di rumah dia nggak bisa belajar sama sekali karna ayah dan ibunya demam. Dia harus merawat beliau sampai tidak tidur semalaman. Berakibat pada emosinya yang tak stabil.

Jisoo masih menundukkan wajahnya kesal mencoba menahan amarah. Tangannya terkepal memperlihatkan buku-buku jarinya yang memutih.

"Yaelah, udah culun lemah lagi. Masa gitu aja nyerah" lagi-lagi Bobby menguji kesabarannya. Sayangnya, stok kesabaran Jisoo hari ini sudah habis.

"KIM BOBBY" Jisoo mengangkat kepalanya penuh emosi. Matanya memerah seolah menangis. Tapi itu adalah emosi yang meluap.

Bobby terdiam. Terkejut dengan perubahan Jisoo. i-ini bukan Jisoo yang biasanya.
Jisoo berdiri dan berjalan kearah Bobby.
Kali ini bobby bener-bener spechless.

"Lo bisa nggak, sehari aja gak gangguin gue!" Jisoo setengah berteriak. Kali ini air matanya sudah sudah benar-benar menetes.

Jisoo berjalan cepat dan merampas bukunya.

"Kalau memang gue ada salah, gue minta maaf. Tapi tolong mulai hari ini jangan ganggu lagi hidup gue" cukup sudah. Pertahanannya selama ini menghadapi Kim Bobby bener-bener runtuh. Ini semua karna emosinya bener-bener nggak stabil. Mungkin bentar lagi gue nyesel, tapi kali ini gue udah nggak tahan banget.

Jisoo berjalan keluar kelas dengan menangis terisak. Emosinya hari ini bener-bener buruk.

Di pintu kelas dia menabrak bahu seseorang. Tapi dia terus berlalu tanpa berhenti.

Sedangkan Bobby, setelah mendengar itu hanya tertunduk. Matanya berubah sayu dan berkaca-kaca seolah ingin menangis. Bukan seperti Bobby yang biasanya. Yang menganggap semua hanya angin lalu dan permainan. Kenapa sekarang dia seolah terluka. Bukannya dia yang bersenang-senang dengan permainan tadi?

Disana Hanbin melihat semuanya. Apa yang dilakukan Jisoo dann keanehan sikap Bobby. Entah kenapa ini membuat perasaannya tidak enak.

SketsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang