1

16 4 0
                                    

"Lucy, bangun sekarang juga!"

Aku membuka mataku saat seseorang menarik selimutku, dengan samar aku melihat seseorang yang mondar-mandir didepan lemariku yang terbuka. Aku menfokuskan pandanganku "Bibi? Apa yang bibi lakukan disini?".

Bibi Karina adalah adik dari ayahku. Beliau berhenti dari kegiatannya dan menatap kearahku, pandangannya terlihat lemah, "Kita tidak punya banyak waktu, cuci muka mu dan ganti bajumu dengan ini"

Aku menangkap baju yang dilempar oleh bibi. "Tapi apa yang terjadi?"

"Kita tidak banyak waktu Lucy, lakukan saja"

Aku terdiam merespon perkataan bibi, setelah itu aku menuju kamar mandi yang memang berada di kamarku ini. Dengan sedikit linglung aku mencuci muka dan mengganti pakaianku, setelah selesai aku keluar dari kamar mandi dan terkejut melihat bibi yang berdiri di depan pintu.

Bibi berdecak kesal "Kenapa lama sekali untuk mengganti baju?". Bibi menarik tanganku dan berjalan cepat sehingga aku tidak sempat merespon apa yang sedang terjadi. Setelah berada dimobil baru aku menyadari bahwa orang tua ku tidak ada.

"Mana mama sama papa? Kita akan kemana?"

Bibi karina mengeluarkan mobil dari halaman rumah, tatapannya fokus kedepan sampai beberapa menit kedepan baru dia menjawabnya. "Kita harus keluar kota, kau sudah tidak aman lagi disini. Organisasi itu sudah mengetahui keberadaan mu, dan untuk orang tua mu sudah meninggal"

Organisasi? Meninggal?

Aku menatap kearah bibi, rahang wajahnya terlihat kaku. "Apa maksud bibi dengan orang tua ku meninggal? Bagaimana mereka bisa meninggal?"

"Mereka meninggal satu jam yang lalu, beruntungnya kamu mereka adalah penyihir yang kuat. Sehingga mereka bisa membuat membrane dignitatis level 4, sehingga keberadaan kamu tidak diketahui. Organisasi itu yang membunuh mereka, dan sekarang tutup telingamu!!!"

Duaarrrrrrr!!!

"Aaakkhhhh" teriak ku terkejut dan menutup telingaku walau sedikit terlambat. Aku merasakan bahwa mobil kehilangan keseimbangan dan mendengar bibi Karina bersumpah serapah untuk pertama kalinya. Jika sekarang dalam kondisi yang normal, aku pasti akan mengadukannya ke Papa bahwa bibi Karina berkata kotor.

Aku melihat kearah belakangku, terlihat samar karna terhalang kaca mobil. Aku memandang horor di belakangku, terlihat cahaya-cahaya yang bertebangan dan apakah itu air yang bergerak diudara?

"Jangan lihat kebelakang, fokus kedepan!"

Aku langsung mengalihkan pandanganku dan mengatur pernapasanku, aku masih mendengar beberapa ledakan-ledakan kecil dibelakangku. Leherku sudah gatal untuk melihat apa yang terjadi dibelakangku tapi aku mengabaikannya, karna sepertinya itu adalah mimpi buruk.

"Kita kekurangan orang!" teriak bibi Karina frustasi.

"Bibi! Apa yang terjadi? Siapa mereka? Apa yang mereka mau?"

Bibi Karina melihat ku sekilas, dan aku bersumpah demi uang celenganku bahwa dia menangis."Mereka adalah organisasi yang sama dengan yang membunuh orang tua mu. Tujuan mereka adalah dirimu. Dan aku harus membawamu kabur dari mereka sejauh mungkin"

"Siapa mereka? Kenapa mereka membunuh orang tuaku?"

"Mereka adalah organisasi Black Witch, orang tua mu dibunuh karna mereka melindungi dirimu"

Apa-apaan nama organisasi itu, black witch? Terdengan kampungan dan norak. "Kenapa orang tua ku harus melindungi diriku?"

Ledakan kembali terdengar dengan keras, dengan frustasi bibi Karina mempercepat laju mobilnya. Terjadi keheningan selama beberapa menit sampai akhirnya suara ledakan itu semakin lama semakin hilang, aku menatap kesekelilingku kami sudah memasuki kedaerah pegunungan tapi bibi Karina tetap melaju mobilnya dengan kecepatan.

Lucy And The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang