3

7 2 0
                                    

Aku sudah berada disekolah ini selama sebulan, dan aku bahkan sudah melaksanakan ujian sekolah ini yang ternyata benar-benar sulit. Sebelum ujian aku bahkan meminum sangat banyak kopi yang pernah aku minum selama ini agar aku tidak tertidur saat belajar. Jika saja Kevin dan Violent tidak memarahiku, kemungkinan besar sekarang aku berada dirumah sakit kerena overdosis kafein.

Dan selama sebulan disini aku mendapat beberapa fakta. Vreo yang wajahnya terlihat cuek ternyata cukup perhatian. Dia memberiku petunjuk hal-hal penting yang harus aku pelajari. Selanjutnya, saat belajar tambah dengan Mr Jason tentang Imperium aku mendapatkan bisa mengendalikan air dengan mudah tanpa perlu membaca mantranya. Awalnya Mr Jason terlihat terkejut tapi akhirnya dia tersenyum dan mengatakan dia sangat bangga kepadaku.

Fakta selanjutnya adalah aku akhirnya melihat mayat orang tuaku. Aku melihat mereka pada hari ketiga saat aku pertama kali datang. Mereka benar-benar sudah meninggal, badan mereka sudah kaku dan yang membuatku akhirnya menanggis untuk pertama kalinya adalah wajah mereka yang terlihat tersenyum. Prof Zavier mengatakan bahwa Papa dan Mama ditemukan dalam posisi berpelukan, dan itu bisa menjelaskan bahwa mereka saling mencintai.

Selanjutnya adalah aku sudah tau apa itu kandidat Aurora. Aurora adalah penyihir yang diberi berkah oleh bumi, alam, dan langit. Dimana penyihir tersebut bisa mengendalikan, air, api, tanah, angin dan petir sesuka hati mereka dan bahkan bisa mengembangkan kekuatan mereka seperti air bisa menjadi es atau bahkan air panas. Begitu juga yang lainnya.

Dan mereka mengatakan bahwa Aurora akan terlahir sambil beriringan dengan bulan berwarna merah. Yang jadi masalahnya sekarang adalah, ada 7 bayi yang terlahir pada saat bulan berwarna merah. Salah satunya adalah aku, karna itulah aku disebut sebagai kandidat Aurora saat pertama kali datang kesini.

Dan karna masalah inilah sekarang aku berada diruang kepala sekolah bersama 5 orang lainnya. 1 kandidat yang lain berada disekolah yang berbeda. Enam kandidatnya adalah aku, Violent dan Vreo (Aku terkejut saat mengetahui fakta ini), Julio dari asrama January, Leo dari asrama Martii, dan Putri yang ternyata adalah orang Indonesia asli dari asrama June.

Selama kami berada di ruang kepala sekolah, hanya terjadi keheningan diantara kami berenam. Karna bisa dibilang kami hamper tidak saling mengenali, selama sebulan ini aku hanya mengenal Violent dan mungkin Vreo sedangkan yang lainnya baru sekali ini aku melihat mereka atau aku yang terlalu sibuk sampai tidak sadar akan keberadaan mereka.

Keheningan ini juga terjadi karena professor Zavier yang memanggil kami menghilang entah kemana. Aku melihat kesekeliling, Violent yang sedang melihat kuku nya yang baru saja dia cat, Vreo yang memandang kearah jendela (Jika aku saja aku tidak tau dia adalah manusia, mungkin saja aku akan menganggapnya patung), Julio dan Leo yang sepertinya mendadak akrab sedang mengobrol sesuatu, dan Putri yang hanya memandang kebawah.

"Hei Putri" kataku memanggilanya. Aku rasa tidak perlu menggunakan bahasa inggris kepadanya.

"Iya?". Aku sedikit terkejut mendengar suaranya yang lembut.

"Kamu di Indonesia tinggal dimananya?"

"Di Pekanbaru, Riau"

"Ohh pulau Sumatra ya? Tapi kayaknya kamu kaya orang Jawa deh"

"Ibu dan bapak ku aslinya orang jawa, tapi karna pekerjaan mereka pindah ke Pekanbaru"

Aku mengangguk mengerti kearahnya. "Kalau boleh tau apa pekerjaan mereka berdua?"

"Setahun lalu mereka bekerja di perusahan"

Aku memandangnya bingung. "Setahun yang lalu?"

Putri memandangiku, sorot matanya tiba-tiba berubah sayu. "Mereka meninggal setahun yang lalu. Mereka dibunuh oleh organisasi BlackWitch"

Lucy And The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang