By : Yutsaki
💐🌹Happy reading🌹💐M B I D
Izana, Zen dan Nanako kini duduk berhadapan dengan Sebastian
"Izana, ceritakan apa yang terjadi kepadamu"
"Kenapa kau dan adikmu bisa sampai ke sini?" Tanya Sebastian
"Aku dan adikku menjadi target pembunuhan selir Kannaly" jelas Izana
"Selir Kannaly yang telah membunuh ibu dan ayahku!"
"Dari mana kau tau itu Izana?" Tanya Sebastian
"Aku mendengar percakapan mereka, aku tau, pelaku yang menjadi suruhannya kini berada di luar negeri, tepatnya di Austria" jelas Izana
"Lalu apa yang akan kau lakukan?" Tanya Sebatian lagi
"Sebastian, pihak kerajaan tidak mungkin mencari kami di lingkungan buangan ini, aku titipkan Nanako kepadamu, aku akan membawa Zen ke New York untuk bertemu dengan saudara tiri ibu ku" jelas Izana
"Jaga dia sampai aku kembali " Izana menatap Sebastian
"bagaimana caranya kau pergi?"
"Aku sudah meminta bantuan Alvin, aku akan pergi dengan pesawat pribadi milik keluarganya"
"Kapan kalian berangkat?"
"Malam ini jam 9" jawab Izana
"Baiklah, aku akan menjaga Nanako, berhati-hatilah Izana" Sebastian tidak tau apa rencana sang pangeran, namun dia yakin, temannya itu memiliki banyak cara untuk bangkit dan membalas dendam.
Izana pergi tanpa mengucapkan salam perpisahan kepada Nanako yang terus menangis di pelukan Sebastian
Setelah kepergian sang kakak gadis kecil berusia 14 tahun itu terus menangis, bersyukur karna Sebastian adalah orang yang penyabar, ia terus menenangkan Nanako.
"Nana... kak Izana tidak akan lama... "
"Kau harus jadi anak pintar oke?"
"Sekarang yang akan menjaga Nana adalah kakak" jelas Sebastian dengan lembut sambil mengusap lembut wajah Nanako
"Hiks... hiks... kakak Nana janji... akan jadi anak pintar " ucap Nanako
"Begitu lebih baik, sekarang Nana tidur oke!" Sebastian terus mengusap kepala Nanako hingga akhirnya gadis itu tertidur.
Sebastian menatap Nanako, gadis kecil itu terlihat manis dengan wajah yang sembab, iya mengangkat tubuh kecil tersebut untuk di tidurkan pada kasur kecilnya.
🌺 M B I D 🌺
"Izana... "
seorang pria yang sudah berumur kisaran 50 tahun menatap tak percaya ke arah lelaki tanggung berambut pirang yang berjalan memasuki ruang kerjanya
"Aku kembali... " ucap Izana datar
"Kemarilah ... " ucap pria yang di panggil paman oleh Izana
"Kenapa kau ada di sini dan kapan kau tiba? Oh ia bagaimana keadaan Zerrel dan Manna?" Tanyanya
"Ayah ... dan ibu ... sudah ... meninggal, hampir dua minggu yang lalu, aku baru tiba kemarin" jelas Izana
Rion membulatkan matanya tidak percaya
"Ya... yang benar saja!, bukankah dia baru saja berlibur ke Italia?" Wajahnya terlihat syok, bagaimana mungkin adik tirinya meninggal secara mendadak
"Saat kembali pulang, mobil ayah dan ibu kecelakaan "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Devil (On Going R)
Teen FictionDi kurung, di kekang, dan di siksa tanpa belas kasih dari saudaranya. sekalipun hidupnya serba berlimpah harta namun rasanya bagai di sangkar emas bagaimanakah kisah kelanjutan hidupnya?? banyak adegan kekerasan harap hati-hati don't like, don't rea...