2

720 127 40
                                    

TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!

○○○○

Ada apa ini?

Kenapa rasanya sakit saat ia menyebut nama gadis lain? Jadi ia tersenyum sedari tadi karena gadis lain? Ah, kau melupakan peran tak pentingmu Yuqi dan bermimpi menjadi pemeran utama dalam kehidupan Lucad? Kau bermimpi terlalu tinggi.

Aku mengangguk kaku menjawab pertanyaanya, ia tersenyum semakin cerah. Tentu saja aku mengenal Kim Yerim, salah satu junior diclub dance kami yang dipuja karena paras cantiknya. Sakit melihatnya bahagia karna gadis lain.

"Aku akan menyatakan perasaanku padanya besok, bagaimana ini aku menyukainya sejak pertama melihatnya." Lucas, mengapa kau sebahagia itu mengatakannya?

Tahan air mata tahan, jangan nampakan kebodohanmu sekarang. Ayo Song Yuqi, kau gadis yang tegar jangan menangis karna lelaki. Baiklah keluarkan senyuman manismu dan ikutlah berbahagia atas orang yang kau cintai.

"Benarkah? Semoga kau berhasil." Seceria mungkin aku berkata.

Baik, aktingku tidak buruk. Tapi mataku semakin memanas, apa yang harus kulakukan?

Dering ponselku menginterupsi kami. Berterima kasihlah pada ponselku yang berbunyi menandakan Shuhua-sahabatku-menelfon.

"Eum, maaf Shuhua. Baiklah tunggu aku disana." Jawabku setelah ia memarahiku diseberang telfon.

Aku langsung mematikan ponselku sebelum Shuhua bertanya macam-macam, aku menatap Lucas yang terlihat bingung menatapku, aku memberikan senyum simpul dan langsung meraih tasku lalu berdiri.

"Lucas, aku lupa ada janji dengan Shuhua. Aku duluan." Pamitku namun Lucas langsung menarik tanganku membuatku berhenti melangkah dan kembali menatapnya. Oh, ayolah aku takut pertahananku runtuh didepannya.

"Aku antar ..." Katanya.

"Tidak usah, tempatnya tidak terlalu jauh dari sini." Potongku cepat dan melepaskan genggamannya, aku tahu Lucas terlihat khawatir padaku namun aku mengabaikannha yang terpenting ia tidak melihat kehancuranku.

Tanpa kata lagi aku langsung keluar dari cafe dan berlari, aku berharap hujan lebat turun seperti didrama tapi apa daya sekarang musim gugur, sama seperti hatiku. Menyedihkan.

Aku berlari sekencang yang kubisa, aku tidak peduli lagi dengan orang-orang yang menatapku aneh bercampur kasihan. Aku berlari dengan air mata yang membanjiri pipiku, pertahanan ku sudah runtuh sesaat kakiku keluar dari pintu cafe.

Ternyata mencintai sepihak itu menyakitkan, dulu aku terbiasa melihatnya sedari jauh tapi setelah kedekatan kami dan segala macam perhatian yang ia berikan padaku, aku menjadi berharap lebih padanya dan harapan itu menghancurkanku.

Aku lelah berlari, aku terduduk di trotoar jalan menenggelamkan wajahku diantara lututku aku tak peduli dengan malu, yang penting aku melepaskan sesak dihatiku. Ini sakit benar-benar sakit.

Aku merasa seseorang merangkul bahuku, aku menatapnya dan ternyata itu Shuhua. Bagaimana ia ada disini? bagaimana ia tahu ini aku?
Ia hanya tersenyum lembut membawaku dalam pelukannya, ini yang kubutuhkan bahu sahabatku untuk membantu meringankan beban hatiku. Ternyata Jung Jaehyun juga disini, sekarang aku sangat terlihat menyedihkan.

○○○○

"Minumlah." Ujar Jaehyun seraya memberikan coklat panas untukku, Jaehyun membawa kami ke apartmentnya. Aku menerimanya lalu menyesap tanpa meniup terlebih dahulu alhasil lidahku seperti melepuh, ah, bahkan bukan hatiku saja yang terasa perih kini lidahku merasakan hal yang sama.

"Aku tahu kau patah hati tapi jangan mencoba bunuh diri di apartmentku." Ucapan Jaehyun membuatku kesal, aku menatapnya tajam tapi ia seperti tak takut sama sekali ia hanya menatapku datar.

{3} A DANCER ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang