Pagi itu, cuaca cerahlah yang menjadi teman pengganti Fahira. Seorang murid perempuan berambut panjang itu berjalan sendirian dengan tampilan yang sangat rapi.
Fahira jalan dengan tenang hingga akhirnya sampai di tempat tujuannya yaitu, sekolah. Lalu, bergegas menuju kelasnya, meletakkan tasnya dan keluar untuk menunggu Upacara yang sedikit lagi akan dimulai.
"Hei lihatlah cuaca hari ini, sangat bagus bukan?" Tanya seorang anak perempuan kepada temannya yang duduk disampingnya.
"Iya, indah sekali. Lihatlah awan putih itu berubah bentuk menjadi dinosaurus hahahaahahahah" mereka berdua tertawa
"Dan lihat langitnya, biru layaknya air laut" ungkap seorang perempuan lagi dan merekapun tertawa ria.
Kalian pasti berfikir, ketika orang lain tertawa maka yang lainnya akan ikut merasakan bahagia entah dengan tersenyum maupun tertawa namun, berbeda dengan Fahira. Dia terdiam lalu, melihat sejauh dia bisa memandang sekitarnya.
" Ibu, aku juga ingin melihat 'MEREKA'. Aku ingin melihat kilauan cahaya yang indah namun, kenapa semua hanya tampak seperti layaknya televisi Jadoel punya kakek! Kenapa hanya abu-abu? " Seraya meliha kearah langit
Teng....teng....teng....
"Ayo...ayo.....cepat berbaris upacara sedikit lagi dimulai" ucap perempuan paruh baya yang menggunakan setelan sangat rapi.
Fahira pun ikut berbaris dengan anak-anak lainnya.
Mungkin kalian akan bertanya, apakah Fahira tidak punya teman? Jawabannya adalah punya,ya abu-abu dan langit pada pagi hari.
Hingga upacara pun selesai, murid-murid pun bergegas memasuki kelas mereka masing-masing.
Setelah beberapa jam fahira belajar tibalah waktu yang sangat disenangi para siswa dan siswi di semua sekolah didunia ini yaitu, ' WAKTU ISTIRAHAT' pastinya.
Namun, tidak dengan fahira yang acuh terhadap hal itu karena dia berfikir dia tidak akan melakukan apapun.
Fahira pun hanya duduk termenung hingga ada seseorang yang menepuk pundaknya
" Kamu tidak ke kantin? Kamu tidak lapar?" Ucap seorang perempuan sebayanya.
"hmmm, tidak kok "
"Oke..."Setelah perempuan sebayanya pergi, tiba-tiba suara dingin menyapa telinganya.
"Hei, benarkan langit indah?" Tanya lelaki itu
"Hmmm entahlah aku bingung soal itu ""Apa maksudmu? Masa kamu tidak tau sih? Aneh! "
"Aku, bukannya tidak tau tapi, aku bingung!"
" Kamu tidak 'TK' yah? Makanya kamu pikun tentang warna""Atau mungkinkah kamu tidak bisa melihat mereka? Wow apakah kamu buta?"
Tiba-tiba layangan tinjuan menghantang tubuh William dan membuat pipi putihnya mengeluarkan warna merah yang sebenarnya."Kamu sangat kasar ya!!" Ucap William sambil memegang pipi kanannya.
"Aku hanya melakukan hal yang harus kulakukan!"
Tiba-tiba laki2 itu berdiri dan menatap Fahira
" Dengar, aku tau kamu tidak tau tentang warna atau bahkan mungkin kau buta terhadap hal itu tapi, aku akan membuatmu bisa melihat 'MEREKA'""Benarkah? Bagaimana caranya? " Ucap Fahira dengan cepat
"Tidur denganku ya? "
" Apa? Sudah gila kamu? Kita tidak bisa melakukan hal itu? Kamu tau itu Dosa" ucap fahira dengan tatapan kagetnya.p
" Hei pikiranmu terlalu 'nakal' ya, maksudku jadilah temanku, oke?"Hmm.... Biarkan aku berfikir sejenak"
1 menit berlalu,
"Hei, cepat sedikit kamu membuang waktuku!"
"Oke, tapi jadi teman dalam hal apa? Untuk membantumu belajar atau?"
"Apa saja! Oke? "
"Oke"
Dan laki-laki itu pun pergi keluar kelas meninggalkan Fahira yang bingung dengan tawaran yang dilayangkan laki-laki itu kepadanya secara tiba-tiba.
"Aku harus menerima tawarannya karena aku ingin melihat 'Mereka' " ucap Fahira
"Tapi, darimana dia tahu aku tidak bisa melihat 'mereka'? Apakah dia mata-mata? Sudahlah aku tidak boleh berpikiran macam-macam"
Lalu, tersenyum
"Ibu mungkin ini adalah waktu yang diberikan Tuhan untukku" ucap Fahira sambil melihat kearah langit.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Color
Fantasykata orang merah itu menggambarkan keberanian, putih itu melambangkan kesucian,hijau melambangkan kehidupan dan biru melambangkan ketenangan. semua adalah kesatuan dari sebuah WARNA. Namun, aku tak pernah melihat 'MEREKA' sama sekali. Abu-abu adala...