Mendung pagi itu membuat Fahira memejamkan matanya sesekali menatap disekitarnya untuk melihat keberadaan orang-orang dikelasnya.
"Hei....dari tadi tidur mulu! " Ketus William
"Hah? Tidur? Siapa yang tidur?" Ucap Fahira
"Kamu lah, siapa lagi? Masa burung?"
"Tidak, mataku hanya lelah melihat sekitar" ucap Fahira
"Lelah? Lelah kenapa? Ceritakan padaku!" Perintah WilliamLalu, william pun duduk disamping Fahira
"Kamu tau aku buta terhadap warna kan? Setiap kali membuka mata aku selalu melihat warna yang kelam yaitu abu-abu. Awalnya aku tidak tau apa yang aku lihat itu adalah warna tapi, mamaku bilang yang selalu kulihat itu merupakan warna. Dari hal itu aku senang sekali karena akhirnya aku bisa melihat mereka tapi, kesenanganku hanya sebentar. Semenjak mama pergi abu-abu bagaikan warna paling buruk yang pernah kulihat. Dan setiap kali ada pelajaran seni apalagi seni menggambar membuatku selalu diejek. Sering dikata bodoh, buta warna dan sebagainya. Makanya, setiap kali aku berteman dengan teman baru aku selalu, menyembunyikan kekuranganku bagaimanapun itu, sangat klasik" ucap Fahira lalu, terdiam.
" Hei, kenapa kamu bilang seperti itu? Mama saya bilang terkadang hal yang kamu benci adalah hal yang akan kamu rindukan! Percayalah pada Tuhan, dia yang selalu memberikan kejutan untuk umatnya. Karena mamamu sudah 'disana' aku yang akan selalu menjagamu" ucap William sambil menatap Fahira
" Tttapii...aku belum bisa percaya maaf!"
"Tidak papa, cobalah untuk percaya ok!" Ucap william
"Ok, aku akan mencobanya!" Lalu Fahira tersenyumTeng......teng.....teng
Bunyi bel sekolah sudah terdengar menandakan bahwa jam pelajaran akan segera dimulai."Hei, william kembali ketempatmu!" Ucap clara
" Mulai saat ini, aku yang duduk disini! Mengerti?" Ucap william ketus
"Dasar, seenaknya saja kamu atur-atu tempat dudukku!" Ucap Clara
Lalu, william mendekat dan membisikkan sesuatu
"Kau tau, kau sangat cerewet. Duduklah ditempatku sebelum semuanya akan berantakan ok!" Ucap William dengan nada menusuk
"Oo.kkkk.." ucap clara terbata-bata
Lalu, william pun duduk disamping Fahira.
Jam pelajaran pertama telah berakhir,
Entah mungkin hari ini adalah takdir untuk mereka berdua jam kedua merupakan pelajaran seni melukis."Selamat pagi anak-anak!"
"Selamat pagi, bu!" Ucap anak-anak bersemangat.
"Kalian sudah membawa perlengkapan melukis kalian kan?
" Sudah, bu..." Ucap anak-anak serentak
"Kalian harus melukis sesuatu, objeknya terserah kalian! Mengerti?"
"Mengerti, bu"Disisi lain Fahira khawatir dengan hasil lukisannya nanti
"Kenapa? Kamu khawatir yah?" Ucap william
" Ya begitulah"
"Tenang saja aku akan membantumu! Ok?"
"Ok"Fahira melukis sebuah mata, dimana lukisan itu sangat menggambarkan dia.
Dan william membantunya dalam memberikan warna pada lukisan Fahira
"Fahira, bisakah kau lihat aku sebentar?"
Fahira pun berbalik pelan-pelan ke arah William.
"Aa..daa apa william?"William pun memegang pipi Fahira dan mengelusnya lembut
"Aku akan melindungimu, percayalah"
Fahira hanya terdiam sambil menatap william.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Color
Fantasíakata orang merah itu menggambarkan keberanian, putih itu melambangkan kesucian,hijau melambangkan kehidupan dan biru melambangkan ketenangan. semua adalah kesatuan dari sebuah WARNA. Namun, aku tak pernah melihat 'MEREKA' sama sekali. Abu-abu adala...