Flashback

4 3 0
                                    

Aku sedang terduduk di ruang tamu sambil memakan pop corn. Tiba-tiba, langkah kaki William semakin terdengar tanda dia mendekat.
Mendekat dan semakin mendekat. Hingga, sebuah kecupan mendarat di bibirku yang hanya pernah disentuh oleh ibuku, ayahku, makanan, minuman dan bantal.

Tanganku otomatis mendorong William untuk menjauh.
"William! Apa yang kamu lakukan? Kamu Menciumku!" Ucap Fahira dengan nada meninggi.

"Kenapa? Tidak boleh? Toh, kamu juga suka padaku kan?" Ucap William ketus.

"Ii...yyaa cuman jangan berlaku seenaknya!" Ketus Fahira.
"Hei, kamu seperti remaja labil saja. Itu cuman sebuah CIUMAN!"
"Hanya? Kamu bilang hanya? Kamu mencuri ciuman pertamaku. Dasar LAKNAT!"
Tiba-tiba William pun berusaha untuk menidurkanku di sofa lalu menindihku dan,

"JANGAN! JANGAN! JANGAN! jangan sentuh aku!" Ucap Fahira dengan mata terlelap.

"Aaahhhhhhhh JANGAN!" ucap Fahira dengan tubuhnya yang ikut sadar dan mendapati dirinya hanya bermimpi buruk.

"Huft....untung cuman mimpi" ucap Fahira sambil mengelus dada.

Tok....tok....tok....tok
Tok....tok....tok....tok

"FAHIRA! buka pintunya!"
Tok....tok....tok....tok
Tok....tok....tok....tok

Gedoran seseorang yang seperti ingin kebelet boker.

"Iya sabar!" Ucapku ketus sambil sedikit berteriak.

Ceklek,
Dan tubuhku seketika di tandu dan dijatuhkan ke dalam pelukan laki-laki yang baru saja menjadi temanku.

"fahira! Kau baik-baik saja? Kau baik-baik saja kan? Iya kan? Please jawab aku!" Ucap William dengan terburu-buru.

"FAHIRA!" ucap William dengan nada semakin meninggi.

"Iiiiiyaaaaa ada apa? Kau kenapa jadi seperti ini? Dasar aneh!" Ketus Fahira sambil melepaskan pelukan William.

"Maafkan aku, maaf! Aku harusnya melindungimu. Maafkan aku! Please, maafkan aku!" Ucap William dengan cepat sambil memeluk Fahira lagi?

"Hei, kau sedang berbicara atau sedang berperan sebagai call center. Cepat sekali bicaramu!" Ucap Fahira sambil menatap kearah William dan berusaha melepaskan pelukan William yang semakin lama semakin erat.

"Ada apa denganmu? Hah?" Ucap Fahira menginterogasi.

"Aku dengar kau berteriak! Seperti ada yang ingin memperkosamu" ucap William dengan tatapan sendu.
"Tidak william aku hanya mimpi buruk. Jadi, tidak usah khawatir sampai sebegitunya juga!" Ucap Fahira menenangkan William.

"Jangan memelukku secara tiba-tiba lagi! Jantungku rasanya ingin melonjak keluar!" Sambung Fahira lalu segera mendorong William keluar dari kamarnya dan segera menutup pintu dan menguncinya.

1 jam setelah itu mereka pun berdiam diri di kamar masing-masing.

Ting.
Bunyi pemberitahuan chat masuk dari smartphone Fahira.

William : Fahira? Apakah kamu marah padaku?

Fahira   : Tidak, ngapain juga? Nggak penting ye kan?

William : oh, ku kira begitu. Hari ini kamu ada rencana mau pergi kemana gitu?

Fahira   : tidak ada, kenapa? Kamu mau mengajakku jalan?

William : iya, aku ingin jalan-jalan denganmu. Jadi, siap-siap lah! Dandan yang cantik.
Fahira   :  ok!

Fahira pun bergegas bersiap-siap untuk merayakan jalan-jalan pertamanya dengan William.

Setelah selesai, Fahira pun keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa dan tersandung hingga, seseorang menangkap badannya dan mereka berdua jatuh terlentang dimana Fahira berada dibawah dan William di atas.

Posisi awkward seperti itulah.

William hanya menatap Fahira lekat-lekat dengan posisi yang masih seperti itu
"Hei, apa yang kamu lihat?" Ucap Fahira ketus.
"Turunkan aku! Kamu berat tau!" Ucap Fahira.
William tidak menjawab semua yang Fahira katakan hingga ia termakan oleh penglihatannya terhadap bibir kecil Fahira yang merah lalu, mendekat dan mengecupnya.
"Mmmphhhh"
Semakin lama ciuman lembut itu menjadi ciuman agresif
William berubah menjadi william yang egois.
Dan Fahira tidak membiarkan William melakukan hal itu.

Bug....
Suara tubuh seseorang saat di dorong dan berakhir di lantai.

Ya, itu william
"JANGAN MELAKUKAN HAL ITU!" Ucap Fahira memuncak

Flashback...

Fahira POV

Seorang anak kecil sedang terduduk dibawah pohon manberjaa

"Adek manis.... Kok sendiri saja?" Ucap Laki-laki yanh tidak dikenal

Dia seraya berjalan mendekat

"Ooo....mmm... Sssssiiiiiaaaa...apppaa?"

"Om penjagamu sayang" ucap laki-laki  dengan suara yang menjijikan

Lalu di memegang pipiku dan menciumnya
Cup...

Dan dia mulai memegang badanku dan mulai membuka bajuku satu-satu dan.....

".... TIDAK...JANGAN PEGANG SAYA..... JANGAN! "
Ucapku sambil memukul kepalaku dan menarik rambutku histeris.

"JANGAN! PLEASE JANGAN! AHHHHH!"

Flashback end.

"Fahiraa!!! Kamu kenapa?" Ucap William dengan nafas memburu.

"AHHHH...JANGAN! JANGAN SENTUH SAYA!!" ucap Fahira sambil memukul kepalanya lebih keras lagi.

"Fahira!!! Kenapa denganmu? Kenapa? Astaga Fahira! Kepalamu BERDARAH!"
ucap William sambil membelalak.

"Halo... Tolong kirim ambulance secepatnya!"
"Ok pak! Kami akan mengurus secepatnya!"
"Saya tidak perlu dengan janji anda, cepat bawa ambulance kesini sebelum pacar saya mati kehabisa DARAH. CEPAT!" ucap William berteriak kearah telefon yang lalu terputus.


Maaf yah! Part ini panjang sekali :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The ColorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang