Prolog

3.9K 185 8
                                    

"Al"

"Apa? "

"udah nyelesain tugas dari pak Sarta?"

"Tugas apa?" tanya alice balik

"Tugas laporan keuangan perusahaan B"

"Udah tuh" ucap alice sembari mengeluarkan handphone dari tas.

"Boleh nyontek gak nih" Sia menatap Alice penuh harapan agar diberi contekan

"Tidak." ucap Alice datar dibalas wajah murung darinya

"Please, aku bingung kalau sudah tugas laporan keuangan gini. Salah jurusan hiks"

"Terus ngapain masuk jurusan akuntansi kalo merasa salah jurusan" alice bingung sama pemikiran sahabatnya yang satu ini.

"Aku dipaksa papaku, kamu tau kan papaku itu selalu milih hal yang berkaitan penting dengan perusahaan" ucapnya dengan wajah kecewa.

"padahal aku pengen banget masuk jurusan sastra, tapi papaku bilang percuma gak ada gunanya juga buat perusahaan, ya aku terpaksa deh ikut ni jurusan.

Tapi kalau bukan karna ini mungkin kita dua gak bakal pernah saling kenal" Sia menatap alice

"Dan gue mungkin gak bakal pernah punya sahabat bawel kek kamu, nih mumpung aku lagi baik. Lain kali kalau ada tugas yang gak kamu paham datang ke apertemenku, nanti aku ajarin" alice tersenyum pada sia.

"Btw, besok sabtu sama minggu lo sibuk gak" "Gak, kenapa emang?" ucap Alice . "Gini, papaku ngadain pesta Hut perusahaannya. Terus dia nyuruh aku buat ngundang kamu" Alice menatap Sia heran

"Kenapa aku?" tanya alice. "Kan kamu sahabat aku, gimana sih?" dia hanya ber 'O' ria padaku. "Nih" Sia memberinya amplop berwarna merah. "Apaan nih? THR? " Alice menatap Sia polos. "Thr ndas mu! ini dalamnya ada kunci hotel sama kartu kredit. Ntar kamu nginep di hotel. Gak perlu bawa apa-apa selain yang ada di dalam ini, semua udah ditanggung sama papaku" Alice menatap Sia tak percaya

" Holkay mah bebas" Alice menatap Sia dan tertawa kecil

"Tapi ini kartu kreditnya kamu ambil aja, aku masih ada uang kok blackcardnya" Alice memberika  kartu kredit itu pada Siia, tapi Sia menolak.
"gak lah al, ini kan buat kamu" Sia tau sahabatnya ini orang yang mandiri, pintar, dan cantik.

Dia paling tidak suka merepotkan orang lain, orang tuanya saja bingung meladeni anak seperti dia ini.

Alice berasal dari keluarga sederhana, ibunya memiliki toko roti yang lumayan penghasilannya perhari, ayahnya bekerja sebagai pegawai biasa yang mempunyai gaji pas-pasan.

Alice punya satu kakak laki-laki dan satu adik laki-laki, jadi dia adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga sederhana itu.

Kakaknya masih kuliah dan sebentar lagi bakal lulus, kakaknya mengambil jurusan bahasa inggris.

Adik laki-laki alice masih smp kelas 9, tiga bersaudara itu mempunyai bakat masing-masing dan mereka juga sangat pintar.

Balik lagi ke percakapan tadi "Gak deh, aku nggak enak sama kamu" ucap Alice.

"Jangan ada kata nggak enak! Kamu harus terima kartu kreditnya, kalau kamu masih nggak enak sebagai gantinya kamu nyanyi di acara nanti?" Alice memiliki bakat bernyanyi yang bagus.

Me?! Be a boy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang