Bella tak tahan lagi lalu menghampiri Jokerma, Jokerma kaget melihat Bella datang menemuinya disaat jam kerjanya, Jokerma lalu menarik tangan Bella, mencari tempat dimana nyaman tempat berbicara, Jokerma;” hei, ngapain kamu kesini”? pulanglah kita tak akan bisa seperti dulu, tidak akan pernah, kamu hanya membuang-buang waktu”, dengan nada kasar, Bella masih diam dan menangis “sejak kapan”? Bella seperti orang keserupan saja, seraya memukul Jokerma berulang-ulang kali, Bella merasa berakhirnya hubungan mereka 2+ tahun yang lalu adalah adanya gadis lain, Bella berkata bahwa dia membenci Jokerma seumur hidupnya“ Jokerma tak tahan lagi tangannya memeluk Bella, Jokerma berkata dalam hati ternyata kelihatan jahat dimata Bella secara langsung sangat lah sulit”, terdengar suara, “maafin aku Bella kau cinta terbaikku, aku bahkan tak dapat menghapusmu, mungkin bila saja kita tak bertemu langsung, aku tetap mencintai kamu, aku bertidak seakan aku jahat saat itu, tetapi selama 2+ tahun aku tak henti mencari tau tentang kamu, sosial mediamu, tapi hasilnya nihil, aku juga sakit menahan rindu yang entah kapan dan sampai kapan akan terobati, tetapi aku juga belum siap menemuimu setelah aku menyakitimu kala itu, aku bahkan mengenal betul kamu ketika aku menabrakmu didepan gedung itu, aku berusaha mengabaikan mu meski hatiku sakit saat memperlakukanmu seperti itu, aku pura-pura sibuk untuk menghindar, aku belum siap, aku takut melukaimu sama seperti dulu, dan mengapa dulu aku menyerah itu hanya saja karena aku bodoh, aku labil, aku egois,” Bella menangis tersedu-sedu, Bella tak berdaya bicara, Bella ingin tetap memeluk Jokerma, dan sedikit lega, ternyata Jokerma juga mencintaiinya terjawab rasa penasarannya kenapa Jokerma menyerah kala itu sebelum mereka bertemu, Bella; bagaimana dengan pernikahanmu?” Jokerma tertawa lepas, “ jokermahan adalah seniorku, dialah yang akan menikah, bukan aku, aku hanya akan menikahi seorang Bella saja, dan hanya akan mempunyai anak-anak yang lucu bersama seorang Bella,”, Bella dan Jokerma tersenyum bahagia.
Tamat
