#1. Dead Soul

247 25 7
                                    

Naruto belongs Masashi Kishimoto
Rate : T to M (maybe)
Pairing : ItafemNaru slight Itakyuu, and other
Genre : Action, Mistery, Bad family, Drama, Fanfiction

.

Mask

.

Happy Reading...

Senyum itu sungguh mempesona, mengembang hingga memperlihatkan gigi putih susu yang tersusun rapih, terkadang ia akan berceloteh, mengatakan hal hal menyenangkan yang akan terjadi nanti, pada seorang wanita dewasa yang tengah memengang tangan kecilnya, binar cerah bahagia tertangkap dikedalaman matanya saat mobil yang membawanya dan kedua orang berharga miliknya melewati banyak pohon sakura dengan kelopaknya terus berjatuhan tanpa henti, hampir menutupi aspal hitam itu.

Sedangkan kedua orang dewasa yang berbada jenis itu hanya dapat tersenyum palsu, menjawab semua perkataan anak kecil itu dengan kebohongan juga. Rasa bersalah tentu saja hadir direlung hati mereka yang terdalam tapi apa daya, mereka juga terpaksa melakukannya, karena hanya dengan ini mereka dapat mempertahankan dan menambah apa yang mereka punya. Tapi, mereka tidak akan pernah tahu bahwa keterpaksaan yang mereka lakukan saat ini pada akhirnya akan mengikis sebuah rasa yang harusnya selalu mereka tanamkan pada anak kecil itu secara perlahan dan menumbuhkan rasa yang lain untuk si anak.

Setengah jam berlalu, mobil itu berhenti didepan rumah yang cukup besar dan mewah, warna hijau telur asin sangat menenangkan bagi siapa saja yang memandang. Anak kecil itu dengan tergesa turun tanpa mengurangi rasa bahagianya, berlari kecil memasuki rumah, tapi entah kenapa ia merasa seperti ada yang salah disini, berbeda dengan acara acara sebelumnya yang terlihat ramai namun kali ini hanya inti keluargalah yang memeriahkannya.

Nyatanya sekarang, ia masih terlalu dini untuk memahami kejanggalan yang tengah terjadi saat ini, diusianya yang jauh dari kata remaja, ia terlampau polos untuk mengerti semua kata ambigu yang diucapkan seluruh keluarganya.

"Ahhh... Cucuku tersayang akhirnya kau datang juga, nenek sangat merindukanmu."

"Nenek, kenapa sepi sekali? Apa teman temanku tak diundang?"

"Tentu saja temanmu akan datang sayang, mungkin mereka masih dijalan sekarang. Tapi sebelum semua temanmu datang, kau mau kan melakukan suatu hal untuk nenek, kakek, ayah dan ibumu? Jika kau bisa melakukannya dengan baik nenek akan memberikanmu hadiah yang sangat besar."

Mendegar kata hadiah tentu saja sang anak begitu antusias, mengangguk cepat berulang kali tanpa tahu hal mengerikan yang akan membuat jiwanya mati.

.

.

.

Melihat pemandangan menjijikan yang tersaji didepannya membuatnya mengingat kembali kenangan kelam yang telah membuat jiwa pemilik raga ini pergi, melayang jauh memilih meninggalkan dunia kotor dan busuk ini.

Mendengar suara desahan dan geraman nyatanya tak mampu membuat ekspresinya berubah, masih sama datar dan dingin, menyilangkan tangan didepan dada dan bersandar santai pada daun pintu kamar yang telah berantakan, pakaian berbeda jenis telah tercecer dibawah lantai bening itu, sprei kusut tak lagi berbentuk, menguar aroma samar sex menyerang hidungnya.

Tidak ada luka, tidak ada cemburu, marah atau kecewa diwajah itu, bahkan ia sama sekali tidang terangsang melihat adengan live itu, seakan akan kalau dia memang terlahir tanpa ada rasa dihatinya. Tapi tunggu dulu, bukan karena ia tidak memilikinya namun rasa itupun sama halnya telah memilih pergi mengikuti jiwanya yang telah melambung jauh hilang dan ikut mati bersama sang jiwa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mask [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang