"BRAK!!!!" aku menabrak seseorang yang aku tidak tau siapa itu dan semua mata tertuju padaku dan aku melihat aurora mengaga melihatku terjatuh. OMG gak tau kenapa jantungku berdetak kencang saat melihat ekspresi aurora dan ini bukan drama korea yang kalau jatuh atau kepeleset di pegang cowo ganteng. Aku berdiri dan berniat meminta maaf.

"Ma..maaf ya... aku gak sengaja tadi karna mau buru-buru mengambil tempat." Yap ternyata dia memang cowok. dia menatap aku dengan tatapan tajam berapiapi dan tidak bisa di ekspresikan. Jantungku semakin cepat berdetak dalam benakku mampus lah aku baru hari pertama sudah membuat onar.

"Maaf? Apa kau tak punya mata? Kau bisa lihat kan bajuku kotor!"

"Maaf! Aku tidak melihatmu lewat tadi. Sini buka bajumu akan ku cuci."

"BUKA BAJU? Apa kau gila?"

"Maksudku kamu ganti baju olahraga dulu. Akan ku cuci bajumu."

"Tidak! Emang kau siapa? Menyuruh-nyuruhku?"

"Tadi kamu bilang bajumu kotor kan? Aku mau mencucinya tapi kamu malah memarahiku. Ya sudah yang penting aku sudah meminta maaf dan mau bertanggung jawab! Tapi kamu malah marah-marah ga jelas dasar orang tidak jelas"

aku langsung meninggalkan pria itu menuju tempat aurora dan pergi bersama aurora ke kelas.

"Jennie. Apa kau tau dia siapa?"

"Tidak! Dan akupun tidak perduli. Dia hanya orang yang ga jelas"

"Jen... dia adalah kakakku yang sering ku ceritakan ke kamu..."

"OMG! Dia beneran Monster berhati dingin yang kau ceritakan?" setelah aku mencoba mencerna dan berpikir.

"Iya! Aku rasa kau memang sudah gila!"

Aku langsung diam dan tidak bisa berkata kata. Aurora memang sudah menceritakan tentang kakaknya kepadaku tapi aku sama sekakli belum pernah melihat kakaknya aku hanya mendengar cerita dari aurora. Kata aurora kakaknya adalah cowok dingin tidak punya hati, bahkan aurora bilang ketika aurora masih kelas smp 1 dia melihat kakaknya menuangkan minum ke cewek yang menyukainya, dan ketika aurora di sakiti oleh cowok brengsek kakaknya hanya diam dan tidak perduli. Pada saat itu juga aku mematung tidak bisa berkata apa-apa karna aku baru mengetahuinya. Meski terlihat dingin dan cuek kakak aurora bisa di bilang tipeku. Tapi pikiran itu lagsungku tepis karna mengingat dia adalah monster yang dingin. Sekarang apa yang harus aku lakukan. Aku menganggap ini adalah kesalahan terbesar yang pernahku buat karna aku harus berurusan monster itu dan kejadian tidak terduga mulai terjadi. Setelah kejadian itu aku langsung masuk ke kelas sampai pulang sekolah. Bel sekolahpun berbunyi tanda sudah pulang sekolah. Seperti biasa aku mengendarai sepedaku dan aku mampir ketempat sewa novel langananku yang agak jauh dari rumahku.

Hmmm entah kenapa aku sangat menyukai bau novel. Aku memilih novel yang akan aku pinjam dan setelah itu aku bergegas pulang untuk membaca novel yang baru saja terbit aku sudah menunggu cukup lama untuk novel seri ini dan aku sangat mencintai pengarang novel ini. Sesampai aku di rumah aku langsung menuju kamarku, mengambil novelku dan melempar tasku sembarangan aku membacanya di tempat favoritku yaitu dekat jendela. Aku sangat menyukai spot ini di kamarku karna aku bisa melihat keluar jendela dan ada matahari. Handponeku terus bergetar dan membuatku sangat kesal ternyata pesan itu dari aurora.

 Handponeku terus bergetar dan membuatku sangat kesal ternyata pesan itu dari aurora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Deg jantungku. Ngapain? kenapa? Omg biasa aku tidak pernah mau melepaskan mataku dari novel begitu saja tapi kali ini menurutku ini beneran gawat. Kenapa aku harus membuat masalah dengan monster itu ya tuhan cobaan apa ini. Apa yang harus aku lakukan.

"JENNIE!!! TURUN MAKAN! APA KAU BISA MEMAKAN NOVEL NOVELMU ITU?!!"

Lamunanku buyar seketika dan aku baru menyadari ini sudah mau jam 8 aku belum makan dan mandi. Omg aku bisa di bunuh mama! Aku langsung menuju dapur.

"Pa. Lihatlah anak gadis kita yang cantik ini sudah jam 8 tapi belum mandi sama sekali. Aku rasa aku bisa gila jika harus melihat dia seperti ini."

"sudah lah ma. Namanya juga anak muda." Papa menatapku tapi aku hanya memainkan nasi yang ada di piringku. Aku sedang memikirkan apa yang akan terjadi denganku besok dan seterusnya. Oh my! Setelah makan aku langsung mandi dan aku melihat ada notifikasi di handphoneku dan aku mengeceknya. Dan ternyata sudah ada pesan Orlando. OH MY! Apa yang harusku lakukan? Apa aku harus membuka pesannya? Atau hanya baca saja? Aigo... baiklah mari hadapi semuanya!

 baiklah mari hadapi semuanya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku rasa aku bisa gila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku rasa aku bisa gila. Apa yang sudah kaku perbuat, apa yang akan dilakukannya. Haigo.

HALLO GENG. INI PART 2NYA GIMANA MENURUT KALIAN? jangan lupa di vote dan comment ya guys! kalau ada masukan boleh silahkan di comment! jangan lupa meninggalkan jejak <3 JANGAN LUPA SENYUM HARI INI!:)

TIMEWhere stories live. Discover now