Prolog

26 11 5
                                    


      Sinar matahari samar-samar menyapa pagi, menyinari separuh wajah gadis yang tengah tertidur dengan lelap. Gadis itu lantas membuka matanya perlahan sebelum sepenuhnya terbangun.

       Gadis tersebut meraba jam weker yang berada di atas meja belajarnya. Kemudian dirinya melihat angka pada jam tersebut. Betapa terkejutnya dia, saat melihat jam tersebut menunjukkan pukul 05.30.

"Apaa!?" Kagetnya seraya berteriak.

Tanpa pikir panjang gadis tersebut turun dari ranjangnya dan segera lari menuju kamar mandi.
Kemudian, beranjak untuk shalat subuh di musholla kecil di dalam rumahnya.

30 menit berlalu

gadis itu menuruni anak tangga dan berjalan ke dapur.

"Selamat Pagi Mama? Mama masak apa hari ini?". ucap gadis tersebut seraya tersenyum

"Pagi nak, mama mau masak sayur sop kesukaan kamu".

"mama baik deh,makasih mamaa". Ucapnya sambil memeluk sang mama

"kebiasaan deh, sifat kamu dari kecil ga pernah berubah sama sekali". Gemas sang mama sambil menyubit pipi putrinya

"Ma.. besok kan hari Senin, aku pulang sekolah agak sore ya ma"

"memang ada apa? "

"besok Vania ngajak aku main di rumahnya, mau ada pengajian"

"oh, yaudah tapi kamu hati-hati ya pulangnya" Pesan sang mama

"Iya ma"

hening.Tak ada lagi pembicaraan diantara mereka.

"makanan sudah siaap!" ucap sang mama memecah keheningan.

"wah"

"cepet dimakan ya, terus kamu segera ganti baju. Mama mau ajakin kamu ke rumah temen mama"

"iya ma"

15 menit kemudian        
          
"ma aku ganti baju dulu ya"

"iya"

  Selepas mengganti baju, erika turun dengan menggunakan gamis abu-abu dan kerudung maroon, dipadukan flat shoes berwarna coklat muda dan kaos kaki seperti warna kulit. Tak lupa ia mengenakan sling bag yang senada dengan sepatunya.

"mama, aku sudah siap" teriaknya

"iya ayok"

"Oiya ma, daritadi kok aku ga liat papa sama adik ya? "

"papa sama adik kamu sudah pergi dari pagi-pagi tadi, adik kan lomba tahfidz di Bandung" kata sang mama menjelaskan

"oh iya"

di mobil, sang mama menceritakan pengalaman menjadi bagian dari remaja masjid saat mudanya.

"berarti mama udah ikut remas dari kecil?" tanya Erika penasaran

"iya, dulu kan abah kamu pengurus pondok pesantren sama jadi takmir masjid di kompleks perumahan yang mama tempati, jadi setiap ada acara gitu mama selalu ikut. Sampe sampe waktu mama kecil ga mau disuruh pulang kalo acaranya belum selesai, padahal itu udah ngantuk berat". Cerita mama, kemudian mereka berdua tertawa.

"alhamdulillah, sudah sampe nih"

"ini rumah temennya mama? "

"iya, kenapa memangnya? "

"kaya pernah tau rumah ini, tapi dimana ya? "

"ah sudahlah, mungkin kamunya aja yang mengada ngada. ayo buruan masuk, sudah ditunggu"

h a l o    gais?😂
ini cerita kedua yang udah aku buat, tapi mohon maaf cerita yang pertama udah aku unpublish karena ada beberapa hal yang jadi kendala,dan ga bisa aku ceritain ke kalian. sekali lagi maaf in yaa🙏🙏 ehehe.
tetep semangat bacanyaa! semangat juga votenyaa😂. komen juga boleh😂😂

follow jugaa akun instagram saya:v
@chrystadvaa_

SNOWMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang