Aku dan mama beranjak memasuki rumah minimalis bercat putih itu.
tok tok tok...
"assalamualaikum!?" ucap mama sambil mengetuk pintutak lama kemudian, wanita paruh baya dengan krudung panjang yang menutupi separuh badannya membukakan pintu untuk aku dan mama.
"waalaikumusalam"jawabnya sambil tersenyum
"ealah Sari to, ayo masuk!. Tak tunggu dari tadi kok ndak dateng-dateng, emang kamu darimana to?"
pemilik rumah ini sekaligus temen mama ku memang ada keturunan Jawa, jadi gaya bicaranya agak sedikit (permisi) medok:v
Kami pun masuk ke rumah itu, ku lihat perabot yang ada di dalam rumah ini.
"takjub" batinku
sebenarnya rumah ini tidak begitu besar,tapi perabotannya sangat pas ditempatkan di dalam nya. sehingga tidak terlihat sempit.
"Mama, aku mau izin ke toilet ya"
"iya, bilang ke tante Rahma dulu ya"
"iya ma"
aku pun meminta izin ke tante Rahma dan ia menunjukkan toilet rumahnya kepadaku.
tak lama, aku pun keluar dari toilet. Tak sengaja aku melihat sebuah ruang yang terbuka. Aku penasaran, kemudian saat aku ingin memasuki ruang tersebut ada yang menepuk bahuku dari belakang. Sontak aku pun kaget dan menoleh kebelakang.
Terlihat sosok laki-laki tinggi yang menatapku dengan mata elangnya. Jadilah mata kami bertemu, aku bisa melihat hidung mancungnya, dan rahangnya yang tegas, alisnya pun tebal.
Hening. Tak ada yang angkat bicara. kemudian...
"Lo siapa?"tanyanya,yang membuat aku sadar dari lamunanku
aku terdiam, tak menjawab pertanyaannya.
"Lo denger ga sih gue ngomong apa!?" tanya-nya penuh penekanan.
"a.. ak... akuu"
entah kenapa aku menjadi gugup."lo gagap?"
"eng.. engga"
"terus? gue tanya sama lo, lo siapa?
"aku.. Erika"
"gue ga tanya nama lo, gue nanya nya lo siapa?"
"aku.. anaknya bu Sari..." jawabku lirih
"oh, terus kenapa lo mau masuk kamar gue?"
"aku ga tau kalo ini kamar kamu"
"lo bisa ga sih ngomong sama gue ga pake aku-kamu. jijik tau ga!?"
"maaf...permisi"aku meminta maaf dan beranjak pergi dari keadaan itu.
"Dari mana aja kamu nak? ke toilet kok lama banget? "
"kok wajah kamu kayak ketakutan gitu?""engga kok ma, aku gapapa"
tiba-tiba tante rahma datang sambil membawa kue.
"dimakan ya kuenya"
"duh Rahma, kok repot-repot"
"ndak papa, wong ya baru kali ini to kamu main ke rumahku"
"iya sih hehe"
"eh Erika, tak kenalin sama anak tante. anak tante ganteng kok, kayak papanya"
Aku hanya tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Rio!..." teriak tante Rahma
"Turun nak, tak kenalin sama anak temennya mama"tak lama yang dipanggil pun turun.
Aku pun tersontak kaget, bagaimana tidak. Cowok itu adalah cowok yang tadi."Rio,ini anak temen mama, namanya erika. Erika,ini anak tante,namanya Rio" begitulah pengenalan yang dilakukan oleh tante Rahma untuk ku dan anaknya.
"udah tau ma" jawab Rio dengan cuek
"loh, kalian udah saling kenal to. Bagus kalo gitu".
"udah kan ma? Rio sibuk, mau ke kamar".
tanpa menunggu jawaban dari sang mama, Rio pun pergi meninggalkan aku, mama dan tante rahma di ruang tamu.
"Rik, Sar. maafin Rio, ndak usah kaget. Rio emang kayak gitu orangnya. Cuek"
"iya tante gapapa"
"yasudah habisin makanannya, tak buatin minum"

KAMU SEDANG MEMBACA
SNOWMAN
Fiksi RemajaErika,remaja masjid yang phobia akan hal-hal yang berbau alam menemukan cintanya di sebuah komunitas pecinta alam,ia mengagumi Rio, yang menjabat sebagai ketua komunitas tersebut. Akankah dua insan ini bisa bersatu?