Part #1

91 12 5
                                    

Mungkin ceritanya agak gaje, tapi ini murni hasil pemikiran author.

Terdapat beberapa bahasa nonbaku.

Budayakan vote sebelum membaca

.
.
.
.
.

*****

"Awwww....." rintihan salah satu siswa yang entah dimana dan sedang melakukan apa.

"Makanya jangan sok jadi pahlawan, tubuh sekecil penguin aja sok sok an ngebela cewek. Urusin aja diri sendiri yang belum bener." Ucap siswa yang tinggi dan berkulit putih layaknya albino.

"Kalo lo masih aja ngerusuhin kita jangan harap hidup lo bakal tenang." Giliran cowok yang sekilas terlihat cute tapi aslinya ganas yang berucap.

"Kalian bisanya main kekerasan ya? Oiya aku lupa kalian kan emang gak punya otak jadi bisanya cuman nindas murid yang lemah pake otot." Ucap cowok kecil yang entah tingkat kesadarannya tinggal seberapa.

"MASIH NJAWAB AJA YA LO."

BUG
BUGGHH
BUGGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGGH
BUGGH
BUGH
BUG

"Udah Baek cukup, liat tuh si cupu udah mau pingsan. mending kita buru buru kabur sebelum ada orang yang liat."

"Gue gak takut Hun. Emangnya kalo ada yang ngeliat kenapa? Lagian ni sekolah milik orang tua gue. Gue bisa seenaknya dong nglakuin apa aja."

"Maksud gue gak gitu Baek. Lo gak kasihan apa sama si cupu itu. Liat tuh dia masih bernafas aja gue gak tau. Nanti kalo dia masih nggangguin kita baru deh lo mau apain dia gue gak ngelarang."

"Huffftttt. Untuk kali ini lo bisa aja bernafas lega. Tapi kalo lo ikut campur urusan gue lagi, jangan harap lo bisa lepas dari gue."

"Dengerin tuh. Yuk cabut!"

Kedua pembuli itu akhirnya meninggalkan seorang cowok yang sudah lemah tak berdaya. Meskipun begitu, dia masih bisa menjawab omongan dua cowok tadi.

"Emangnya aku takut? Aku gak takut sama sekali sama ancaman kalian. Sekalipun kalian mau ngebunuh aku pun aku gak takut. Jangan mentang mentang kalian punya kekayaan dan tahta bisa seenaknya aja, ngebangga banggain sesuatu yang jelas jelas bukan milik kalian. Karena sesungguhnya itu semua milik orang tua kalian, yang suatu saat bisa lenyap tanpa kalian sadari, dan aku yakin kalian akan berusaha untuk mendapatkan kembali."

Mereka berdua tertegun mendengar penjelasan atau lebih tepatnya curhatan si cowok itu. Tanpa aba aba salah satu dari mereka memukul kembali cowok itu dengan sekali pukulan yang sangat keras, dan meninggalkanya tanpa rasa belas kasihan.

*****

"WHAT! INI BENERAN KAN?"
"ROSE INI BUKAN MIMPI KAN?"

"Ini bukan mimpi Seul, ini nyata. Btw SELAMAT ya my Seul. Lo emang pantes kok dapetin semua ini."

Ucap dua siswi yang sedang berbahagia karena salah satu dari mereka mendapat beasiswa di sekolah terelit dan terbaik di negeri ini.

"Hm makasih my Ros😞 "

"Loh kok lo sedih sih, lo gak bahagia ya dapet beasiswa itu."

"Gue bahagia kok, cuman.... "

"Cuman apa?"
"Lo kan pinter terus berpestasi lagi gak salah kok lo diterima di sekolah itu."

"Ih bukan gitu maksud gue. Gue kan gak mau pisah dari lo 😭 Lo kan tau gue sulit beradaptasi." Tangisnya pecah seketika saat itu.

"Loh kok malah nangis sih. Gini ya Seul gue kasih tau kalo lo punya bakat jangan disia-siain apalagi jarang lo yang bisa dapet kesempatan kayak lo, dan satulagi..... "

"Gue tau cita cita sama impian lo, jadi kejarlah mimpi itu dengan 100% keyakinan. Jangan cuman gara gara ini aja lo udah nyerah. Karna sesungguhnya ada masalah yang lebih besar menunggu lo di depan sana. Jadi SEMANGAT my Seul 😊 "

*****

"Makasih ya."

"Hm."

"Lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo."

Laki-laki yang tingginya menjulang itu akhirnya keluar meninggalkan cowok yang terluka itu sendiri.

"Lo udah berubah Chan." batinnya

*****





















































































































































TBC .............














Masih awal cerita udah langsung konflik aja ya. 😂

TEMPO (Tahta Egois Miskin Peringkat Otak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang