Sad Beautiful Tragic | HUNSOO/HUNRENE

Prologue

Sehun mendengar semuanya.

Semua yang dikatakan ayahnya pada Jennie dan Ayahnya yang licik. Dan ia tak menyukainya. Ayah Sehun menyerahkan seluruh perusahaan Kosmetiknya pada Ayah Jennie. Ayahnya juga berpesan agar Jennie mau menjaga anaknya.

'Heol!' Umpat Sehun. 'Memangnya aku anak kecil yang harus dijaga?'

Lalu kenapa Sehun diam saja? Kenapa ia tak mengatakan apa yang ingin dikatakannya sekarang tentang semua ini? Karna ia tak bisa. Karna ia tak tega menyela wasiat terakhir Ayahnya.

2 hari yang lalu ia dan ayahnya kecelakaan saat mereka akan ke bandara. Mobil yang mereka naiki ditabrak dari sisi kanan oleh sebuah Jeep besar. Sehun memang tak mengenal siapa yang menabrak mereka. Tapi ia tahu siapa dalangnya.

Ayah Jennie.

Ayah Jennie menginginkan perusahaan Ayah Sehun. Beberapa bulan setelah Ayah Jennie bergabung dengan perusahaan itu , Ayah Jennie segera menjadi karyawan kesayangan Ayah Sehun. Dan bodohnya Ayah Sehun malah segera menjodohkan Sehun dengan Jennie. Ayah Sehun menawarkan perusahaannya untuk itu.

Ayah Sehun mengatakan akan memberikan seluruh perusahaannya pada Ayah Jennie jika suatu saat terjadi sesuatu yang buruk padanya. Dan ia ingin anaknya dijodohkan dengan Jennie.

Mendengar kata 'Seluruh Perusahaan.' Tentu saja ayah Jennie tergiur. Ia dengan senang hati menjodohkan Putrinya yang sangat patuh kepada ayahnya tersebut. Sayangnya, Ayah Jennie tak bisa menunggu sesuatu terjadi pada ayah Sehun terlalu lama. Akhirnya, ialah yang membuat sesuatu terjadi pada Ayah Sehun.

Sehun mengetahuinya karna ia mendengar Ayah Jennie berbicara dtelpon dihari mereka kecelakaan. Sehun sadar namun ia pura-pura tak sadar kala itu.

Dan karna kecelakaan itu, ayahnya sekarat. Kini ia sedang menyebutkan wasiat terakhirnya pada Jennie dan Ayahnya didepan para Suster dan Dokter.

Sungguh, ia sangat tak terima namun apa yang bisa ia lakukan? Ia tak mungkin menolak wasiat Ayahnya saat beliau sedang sekarat. Seandainya saja ia masih punya seorang ibu, mungkin ia bisa berjuang dengan ibunya. Tapi ibu Sehun telah tiada. Ia meninggal karna penyakit Kanker Jaringan Lunak. Lagipula Sehun sekarang buta. Buta karna kecelakaan itu. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan selain pasrah. Mengikuti arus kehidupan yang diberikan Tuhan untuknya.

.
.
.

TBC...