Hi!
First of all, cerita kaya gini kan udah banyak banget. Jadi aku variasiin dikitlah supaya ga terlalu sama dengan yang lain hehe. Dan yap, ini short story. Tapi ga pendek-pendek amat lah, hehe.
Kalo ntar ga ada yang minat juga bakal aku hapuskok;) Bosan bgt, belum dapet ide buat ff yang lain:')) /maap/
Alright then, hope you guys enjoy xx
°°°
Via Bbm
Ruth April : PING!!!
Bleedle : 'sup?
Ruth April : Kenapa kau gak sekolah?! Padahal aku mau curhat tadi!
Bleedle : aku sakit perut. Tentang?
Ruth April : Calum dan Luke! Oh Tuhan, aku tadi datang telat. Jadi, aku dihukum untuk memungut sampah bareng mereka! This my day!
Bleedle : ew april, jangan seperti itu. kau terlihat menjijikan-_-
Ruth April : Alexis, jangan munafik. Aku tau diam-diam kau mengaggumi mereka!
Bleedle : don't call me that.
Bleedle : dan aku mengaggumi kakakku , that's all. Pembicaraan selesai.
Ruth April : mulut dengan hati tidak sama.
Bleedle : shut.up
Ruth April : k. Kau sudah menyusun mata pelajaran?
Bleedle : nice question, ap.
Ruth April : geez, bleed! Susun sekarang, nanti kau lupa!
Bleedle : okay mom. Now shut up aku mau main gta, bye.
Ruth April : Alexis Bleedle!
Read at 10.56pm
°°°
Alexis Bleedle membuka matanya. Terdengar sudah suara burung mulai berkicauan di luar. Wajah gadis itu dihiasi senyuman yang lebar. Gadis yang disapa Bleedle langsung melompat dari kasurnya menuju kamar mandi.
"Morning, Bee." Sapa Connie, ibu Bleedle
"Morning, Mom."
"Bagaimana kabarmu? Tidur nyenyak?" tanya Connie sambil menaruh sepiring nasi goreng dihadapan Bleedle.
"Baik, walaupun tidak terlalu nyenyak." Jawab Bleedle.
"By the way, dimana Asthon dan ayah?" Bleedle menyapu pandangannya ke penjuru rumah mencari ayah dan saudara laki-lakinya.
"Ayah belum pulang sejak semalam. Mungkin dia ada tugas tambahan. Dan Ashton, dia berangkat sejak pukul 6 tadi." Jawab Connie
"Pukul 6? Tumben sekali." Cibir Bleedle.
"Iya, tadi dia buru-buru sekali saat teman-temannya datang menjemput. I thought they will ask you to join them."
"Haha. No way ,mom. Aku tidak akan pernah mau berangkat dengan mereka."
"Kenapa kamu begitu tidak menyukai mereka?" Tanya Connie dengan kening berkerut.
Bleedle bangkit berdiri menuju mesin pencuci piring menaruh piringnya. Ia meneguk segelas air putih lalu berjalan kearah ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
5SOS - Crazy Stupid Love
Fiksi Penggemar"Tidak mungkin aku seperti itu." "Ew, kalian terlihat menjijikan." "Never in a million years." "Tidak akan." "In your dream." --- "Jangan sampai kau menjilat ludahmu sendiri, Bleed." 5sos fanfiction ©2014 by csstyles6x