12 ; pemandangan asing

2.5K 471 59
                                    

Taeyong tak main - main pada perkataannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong tak main - main pada perkataannya. Setelah dua hari sejak status sebagai ketua rohis menghilang dari dirinya, Taeyong langsung berubah. Ketua rohis kini di pegang oleh anak kelas sebelas mengingat dirinya yang akan segera lulus dari sekolah, juga karena masa jabatannya telah usai.

Seperti hari ini. Pagi yang cerah di awali dengan sebuah pemandangan asing. Dimana sang mantan ketua rohis harus berdiri di depan tiang bendera dengan posisi hormat. Seorang diri. Dikarenakan dirinya yang terlambat datang ke sekolah juga karena tak memakai atribut lengkap saat upacara.

Bayangkan. Seorang Lee Taeyong yang terkenal patuh pada tata tertib sekolah tiba - tiba melanggar. Untuk pertama kalinya Taeyong di hukum. Merupakan pemandangan langka yang di saksikan seluruh warga sekolah. Juga menjadi topik hangat yang di perbincangkan hampir seluruh murid. Bahkan guru pun ikut berkomentar.

Taeyong tak ambil pusing saat dirinya menjadi objek ratusan pasang mata. Bahkan menjadi objek berbagai hinaan serta berita buruk yang merusak reputasinya.

Ia hanya berdiri tegak. Dengan keringat yang mengalir di sekitar pelipis. Sesekali ia menggerakkan bagian tubuh yang terasa pegal. Juga tangannya yang beberapa kali mengibas baju seragam guna meredakan panas yang menyengat.

"Ga enak juga di hukum. Kenapa Jennie betah berkali - kali di hukum." Ujar Taeyong pelan pada diri sendiri.








Di koridor lantai dua, Jennie sedang berjalan menuju kelas. Matanya menangkap gerombolan murid yang berdesak - desakkan pada pinggiran balkon. Seperti sedang memerhatikan sesuatu yang menarik di tengah lapangan.

Penasaran, Jennie ikut bergabung. Berdesakan bersama murid lainnya untuk melihat apa yang sedang terjadi di bawah sana.

"Gila, Taeyong benar - benar berubah."

"Iya, gue ga nyangka dia bakalan kayak gini."

"Apa jangan - jangan selama ini dia cuma pencitraan?"

"Gue juga mikir gitu. Demi popularitas mungkin."

Obrolan beberapa murid di depannya terdengar jelas di telingan Jennie. Ia hanya diam mendengarkan. Tak memprotes. Tidak pula menyetujui.

Di bawah sana dapat Jennie lihat Taeyong yang sedang berdiri menghadap tiang bendera. Sama persis seperti yang ia lakukan beberapa hari yang lalu.

Jujur, gadis itu cukup terkejut. Tak menyangka Taeyong benar - benar melakukan apa yang ia katakan tempo hari.

Tak ingin membuang waktu terlalu lama mengamati Taeyong, Jennie memutuskan untuk masuk ke kelas.

Lebih baik ia menyalin tugas  yang diberikan guru killernya dari pada mendengar siswi - siswi yang bergosip juga Taeyong yang di jemur.



💦



"Pesenin gue bakso dong." Yuta bersandar malas pada tembok kantin di belakang tempat duduk.

petrikor •• taeyong x jennie [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang