CHAPTER 07

9.6K 434 14
                                    

ooo

_
_
Ino duduk disofa sakura masih dengan ekspresi yang sulit diartikan, ada raut kaget kecewa dan cemas bersamaan.

"Minumlah dulu pig, " perintah sakura, berharap agar ino bisa lebih tenang.

"Cepat jelaskan, apa maksud tiket itu sakura??," Ino sudah tak sabar.

Sakura menunduk sedih, dan itu malah membuat ino semakin bingung dibuatnya.

"Maaf, pig besok aku akan pindah keparis," jawab sakura lirih.

"Apa!!!!, Kau akan pindah dan kau tak memberi tahu aku," suara ino meninggi.

"Ino, maaf aku punya alasan tersendiri, yang mengharuskan aku pergi," sesal sakura,

Ino mulai berkaca-kaca, ia merasa menjadi sahabat yang gagal, sebab sakura lebih memilih menyimpan masalahnya sendiri.

"Ino, aku ingin jujur padamu," lanjut sakura.

"Hmmm....," Ino mulai menyimak cerita sakura.

Air mata mewarnai wajah mereka berdua, ino menutup mulutnya tak kuasa menahan tangisnya, ia langsung menarik sakura dalam pelukannya.

"Maafkan aku pig, aku bukannya tak ingin cerita, aku hanya belum siap," ucap sakura, sambil menangis tersendu-sendu dalam pelukan ino.

"Tidak sakura, tidak, aku yang salah, aku egois, tak mau mendengarkan penjelasanmu dulu, aku langsung berfikir negatif, maaf saku,"

Mereka melepas pelukan mereka.

"Jadi sudah berapa umurnya sekarang," ucap ino sambil menghapus air matanya, dan tersenyum.

"Dia baru lima minggu," balas sakura tak kalah bahagia.

"Kau tau ino, aku pernah berpikir untuk menggugurkannya," sakura tertunduk malu atas pengakuannya.

"Heii, kau ini jahat sekali dia itu keponakanku, enak saja mau kau gugurkan," kesal ino.

"Tapi, aku sadar, aku tak ingin kehilangannya," sakura terus mengelus perut ratanya.

"Baguslah kalau begitu, pokoknya kau harus menjaganya dengan baik," pesan ino.

"Tentu saja,"

"Besok kau benar-benar mau pergi sakura???,"

Sakura menyesal harus melakukan ini, tapi ini semua demi bayinya, ia tak mau kalau harus kehilangan bayinya.

"Kau tau kan ino, aku takut kalau nanti ayah dari bayi ini datang, dan menyuruhku untuk membunuh bayiku,"

"Kenapa dia jahat sekali, siapa dia biar aku beri pelajaran," geram ino.

"dia bukan orang baik-baik, bisa-bisa nanti malah terjadi hal yang tidak diinginkan," dusta sakura.

"Benarkah, kalau begitu jangan sampai orang itu tau kau hamil sakura," panik ino.

"Lagian dia sudah punya istri dan anak," tambah sakura, walau iya tak tahu kebenarannya.

Ino hanya terbengong mendengar hal terakhir yang diucapkan sakura.
.
.
.
.
.
Hari ini dimansion uchiha tampak agak ramai, seperti akan ada acara gitu.

Mikoto tampak menaiki tangga, lalu membuka pintu kamar putra sulungnya.

Terlihat didalam kamar seorang pria bak dewa tersebut masih sibuk bergelu dengan selimutnya.

"Sasu sayang, kamu masih tak enak badan??," Tanyanya saat melihat wajah lesu putranya.

"Masih sedikit lemas ibu," jawab sasuke lemah.

"Baiklah kalau begitu, ibu akan katakan pada ayahmu kalau kau tak bisa hadir nanti," ucap mikoto sambil membelai wajah putranya.

Mikoto akan pergi dari kamar sebelum langkahnya terhenti oleh panggilan sasuke.

"Ya sasu, kau ingin apa sayang,"ucapnya sambil kembali mendekati putranya.

"Ibu aku ingin memakan yang manis-manis, dan aku ingin jus strawberi,"

Mikoto yang mendengar permintaan sasuke sedikit heran, kenapa sasuke jadi suka makan manis, sejak kapan, saat sakit pula, padahal dia selalu benci dengan yang berbau manis-manis, patut dicurigai.

Selang beberapa saat mikoto kembali dengan pesanan sasuke.

"Terima kasih ibu," sasuke langsung melahap tanpa perduli tatapan bertanya dari ibunya.

"Sasu, boleh ibu bertanya??,"
.
.
.
.
.
Ino memutuskan untuk menginap dirumah sakura, rencananya besok ia akan mengantar sakura kebandara,

Sebenarnya ino sedih karna sahabatnya akan pergi, namun ino sadar ini semua demi kebaikan sahabatnya.

Ino dan sakura sudah memasukkan semua barang yang akan sakura bawa kedalam bagasi.

Kini mereka berdua mengendarai mobil ino menuju kebandara.

Setelah hampir setengah jam lebih kini mereka sudah ada didalam bandara,

"pig aku pergi dulu ya,!!," Ucap sakura sambil memeluk sahabatnya.

"Jangan lupa hubungi aku, kalau kau sudah sampai okeyyy,"

Dengan berat hati ino melepas sakura,
.
.
.
.
.
"Hm..., Ibu mau bertanya apa??,"

Brakkkk....
Tiba-tiba pintu dibuka paksa oleh seseorang.

Reflek sasuke dan mikoto kaget, mendengar suara pintu dan mengalihkan perhatiannya pada seseorang masuk kedalam tanpa permisi.

"Hehe, maaf ya aku mengagetkan kelihatannya," cengirnya tanpa merasa bersalah.

"Tidak apa-apa naruto," ucap mikoto dengan lembut.

"Ck, lain kali ketuk pintu dulu, bodoh," gerutu sasuke.

"Maaf teme, kau tau kan aku kaget saat melihat keluarga shion dibawah,"

"Hn....????,"

"Ibu, ada acara apa memangnya???,"

"Itu, sasu, emm.....," Gagap mikoto.

"Ibu, kenapa ibu jadi gagap??,"

"Kita akan membicarakan tentang perjodohan kalian sasuke,"

"Apa????," Kaget sasuke dan naruto bersamaan.




Aduhhh.....sasu mau dijodohin sama shion nihhhh.........

Gimana mau pada tau gak kelanjutannya,

Apakah sasuke akan menerima dan dijodohkan dengan shion.

Pokoknya kalau penasaran tunggu terus ya kelanjutannya,

See you next part.........

KELUARGA KECILKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang