Bab 2

73 6 0
                                    

"Dari sekian banyak cowok didunia ini, kenapa harus kamu?"- Nazwa

***

Malam ini mereka memutuskan membuat acara menginap, dengan gesit Cindy menggelar 3 kasur di depan tv.
Sedangakan aku mengaduk sereal yang kubawa dari rumah.

"Dy, udah beres belom kasurnya? Bantu gue dong", seru Yuki dari dapur.

Rencana nya mereka akan membuat muffin bluberry, Entah seperti apa bentuk muffin nya nanti.
Mengingat Yuki yang buruk soal masak memasak.

"Perlu bantuan gak?", tanyaku tanpa menoleh.

"NGGAK! KITA BISA KOK!", seru Yuki dari dapur merasa dirinya diragukan

"Iya deh...".

Berberapa menit berselang, oven membunyikan bunyi nyaring.

"Eh udah jadi tuh", sahut Yuki terdengar sayup sayup ditelinga.

"Oh, oke lo minggir mo gua ambil", suara Cindy ikut terdengar dari dapur.

Kayak nya udah selesai...
Tanpa basa basi kuinjakkan kaki ku menuju ruang makan.
Disana sudah ada Cindy dan Yuki dengan berberapa muffin di nampan.
Cindy duduk disebelah ku sedangkan Yuki dihadapam ku.
Mereka menatap ku penuh harap.
Ohh ayolah!, mereka berlebihan.

"Emang gue juri master chef harus nyobain makanan sebelum kalian makan? Lo coba aja sendiri"

Kedua sahabat ku itu menggeleng tegas, "lidah lo beda".

Kening ku terlipat melihat tingkah mereka, apaan sih?.
Perlahan ku ambil satu cup muffin bluberry itu.
Satu gigitan...dua gigitan....,

tidak buruk...

Kuanggukan kepala hikmat membuat kedua orang itu tersenyum girang.
Setelahnya mereka berebut muffin memasukan muffin itu sebanyak banyaknya ke mulut.
Aku hanya tersenyum tipis memerhatikan mereka.

"Oiya, Dy... Nyokap bokap lo kemana??", ucap Yuki membuka percakapan.

"Dinas, ga tau pulang kapan", jawab Cindy cuek kembali menggigit muffin dalam gigitan besar.

Aku dan Yuki ber-oh ria ikut melahap muffin yang disediakan.

"Egh, btw beneran si Rio Hariyanto itu anak kapsek??", tanya Yuki disela sela kunyahan nya.

"Rionard C.V bukan Rio Haryanto", sahut ku seraya menghembuskan napas kesal. Mengingat kejadian dicafe barusan .

"Hehe, soalnya mirip kek pembalap gitu! Gue nge fans deh sama dia"

"Yo e, gue juga"

Mereka ber-tos dihadapan ku membuat ku risih.

"Emang apa bagus nya adek kelas songong kayak gitu?? Gak ada yang bisa dibanggain", kataku sinis. Tanpa memdulikan cengiran 2 orang dihadapan ku.

"Oiya ada nweng osis disini, kan gak suka lah yaa sama bad boy kayak Rio....", sindir Yuki membuatku mendelik kesal.

"Apaan sih, suka suka gue lah"

Pelangi KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang