2.4K 346 8
                                    

14-02-2017

Selamat pagi.

Mungkin ini akan menjadi surat terakhirku padamu, karena kurasa sudah cukup kau harus menimbun kertas-kertas tak berguna.

Jaehyun,

Berilah aku satu kesempatan lain untuk mengenalmu,

Untuk menjagamu,

Untuk melindungimu,

Dengan caraku.

Bolehkah setidaknya Tuhan memberiku waktu yang lebih banyak untuk setidaknya membiarkanmu mengetahui bahwa aku bernapas?

Aku bernapas untukmu, Yoon-Oh.

Bisakah setidaknya Tuhan juga memberiku cara agar radarmu dan radarku bertemu di suatu tempat?

Apakah ini hukuman Tuhan karena aku telah menjadi pemeran utama yang buruk?

Apakah ini tegurannya karena aku sudah merusak apa yang telah ada?

Ataukah,

Aku ini hukuman Tuhan?

Aku ini sebuah kesialan dalam hidupmu sehingga ia tak pernah membiarkanmu mengenalku?

Mungkin kucukupkan disini semua.

Mungkin akan kukubur semua memori busuk ini dalam-dalam bersamaku.

Mungkin seharusnya kita memang tak pernah bertemu.

Mungkin juga seharusnya aku tak menolak takdir bahwa kau memang tak seharusnya bersamaku.

Seandainya kau tahu,

Aku mencintaimu.

Aku akan selalu mencintaimu.

Walau kau tak pernah menatap kedua mata ini lagi,

Aku akan selalu bersamamu, Jaehyun.

Ini hari bahagiamu, teruslah tersenyum walau tanpaku.

Aku tak ingin pipi gembilmu berhenti memerah.

Aku tak ingin lesung pipimu yang manis itu berhenti terbentuk di atas wajah sempurnamu.

Aku tak ingin dirimu menangis seperti dahulu kau bersamaku.

Stay smile, my Jae.

Selamat ulang tahun dan selamat hari kasih sayang, Jaehyunie ♡

-ƬƳ.

dear, you. -jaeyongWhere stories live. Discover now